-->

Latest Post


MPA,(BOGOR) – Kecamatan Padang Utara yang dinahkodai Editiawarman, kali ini bersama jajaran di lingkup kerjanya melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat. Kunjungan ke 'kota hujan' kali tersebut dalam rangka 'sharing' sembari menimba ilmu dengan Pemerintah Kecamatan Bogor Timur. Rombongan yang meliputi Sekcam Nasdwiyelli serta para Lurah se-Padang utara ini pun disambut dengan dialog bersama oleh Camat Bogor Timur, Ardi Nopan beserta jajaran, di Aula Kantor Kelurahan Katulampa Rabu (26/7/2017) kemarin.
Dalam kesempatan itu Editiawarman menyampaikan, kunjungan ini didasari untuk saling merajut silaturahmi sambil 'sharing' dan mempelajari kiat-kiat yang telah sukses dilakukan Pemerintah Kecamatan Bogor Timur sejauh ini.
“Kita tahu, cukup banyak inovasi-inovasi yang dilakukan di lingkup Kecamatan Bogor Timur. Salah satunya prestasi teranyar yang dicapai Kelurahan Katulampa selaku mewakili Provinsi Jawa Barat dalam Lomba Penilaian Kinerja Kelurahan Tingkat Nasional Tahun 2017,” sebutnya.
Editiawarman juga menyebutkan, hasil sharing tersebut untuk menjadi masukan bagi jajaran di lingkup kerjanya ke depan.
Ia pun memuji Program Gerakan Masyarakat Sadar Wilayah (Gemarsawi) yang digagas Kelurahan Katulampa. Dimana program pemerintah itu diketahui meliputi pendidikan, kesehatan, kebudayaan, kemasyarakatan maupun yang lainnya.
“Insyaallah ilmu yang kita dapat dalam pertemuan ini, dapat kita ambil dan terapkan demi memajukan Kecamatan Padang Utara ke depan,” harapnya.
Sementara, Camat Bogor Timur Ardi Nopan mengaku bersyukur atas beberapa prestasi yang telah dicapai Kelurahan Katulampa. Berkat torehan itu, kelurahan tersebut menjadi tujuan kunker dari berbagai instansi pemerintah, seperti kali ini Pemerintah Kecamatan Padang Utara, Kota Padang.
“Ada beberapa terobosan yang memang kita lakukan. Terutama sekali memaksimalkan kinerja pegawai sekaligus mengoptimalkan berbagai program pembangunan bagi masyarakat,” ungkapnya.
Selanjutnya kata Ardi Nopan lagi, di sisi lain upaya penanganan isu strategis juga dilakukan demi menciptakan keamanan dan ketentraman hidup masyarakat. Baik mulai dari isu keberagaman, penanggulangan bahaya narkoba, terorisme, penyakit masyarakat, pemanasan global budaya dan masih banyak lainnya.
“Di samping itu kita di sini juga memberikan pelayanan yang berkeadilan bagi masyarakat seperti yang diminiaturkan Kelurahan Katulampa. Upaya ini menurut kami, menjadi bukti kehadiran pemerintah dalam membangkitkan kemandirian masyarakat sesuai beberapa poin yang terdapat dalam Program Gemarsawi,” ulasnya.
Dalam pertemuan itu, Lurah Gunung Pangilun Andi Amir terlihat begitu antusias. Sewaktu ditanyai, ia pun menyampaikan terkait berbagai upaya yang telah dilakukannya di kelurahan yang ia pimpin.
“Alhamdulillah, dalam setiap kegiatan di Kelurahan Gunung Pangilun, kita selalu mengutamakan rembuk dengan tokoh masyarakat dan pihak terkait. Cukup banyak upaya yang kita lakukan di samping tugas, pokok dan fungsi. Di samping itu kita juga memaksimalkan kemajuan UMKM bagi warga, antisipasi bencana, penguatan keagamaan, meningkatkan sarana dan prasarana olahraga serta berbagai pembangunan lainnya,” tandasnya.
Di akhir pertemuan, kedua belah pihak saling menyerahkan cenderamata dan foto bersama.






(David/AA)

MPA,(PADANG) - Provinsi Sumatera Barat meraih penghargaan TPID Terbaik tingkat provinsi di kawasan Sumatera. Penghargaan tersebut diserahkan Presiden Joko Widodo kepada Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno pada acara Rakornas VIII TPID Tahun 2017 di Jakarta, Kamis (27/7).
Penghargaan yang diraih Pemprov Sumbar tak terlepas dari andil dua kota yang ada di Sumatera Barat. Yakni Kota Padang dan Bukittinggi. Sebab, kedua daerah itu merupakan penyumbang sekaligus mampu mengendalikan inflasi pada tingkat wajar pada tahun 2016 lalu.
Sebab seperti diketahui, Padang dan Bukittinggi merupakan daerah sampel inflasi. Pada tahun lalu, inflasi di Padang sebesar 5,02 persen. Sedangkan Bukittinggi sebesar 3,93 persen.
"Selamat kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Barat atas penghargaan yang diraih," ungkap Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo yang juga berada di Jakarta pada saat penerimaan penghargaan tersebut.
Sementara itu, Sekda Kota Padang Asnel yang juga berkesempatan hadir di acara tersebut di Hotel Grand Sahid Jaya, menyebut bahwa penghargaan yang diraih Pemprov Sumbar tidak terlepas dari andil Kota Padang dan Bukittinggi. Asnel berharap, dengan diraihnya penghargaan ini akan semakin memacu daerah lain untuk lebih serius memperhatikan inflasi.
"Kita tentu berharap kerjasama yang lebih erat lagi dengan seluruh kabupaten / kota," ujar Asnel didampingi Kabag Perekonomian Edi Dharma.
Kabag Perekonomian Setdako Padang Edi Dharma menyampaikan bahwa berkat arahan Gubernur Sumbar, Padang dan daerah lainnya sudah membentuk TPID. Dalam rapat 'High Level Meeting' beberapa waktu lalu antara Gubernur Sumbar dengan Bupati/Walikota, telah merekomendasikan hal-hal yang harus dikerjakan oleh kabupaten/kota, sehingga dapat seirama.
Sebelumnya, Gubernur Sumbar melalui Keputusan Gubernur nomor: 500-500-2016, bertanggal 4 Mei 2016 tentang Roadmap Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Sumatera Barat telah memberikan pedoman bagi TPID seluruh kabupaten/kota se-Sumbar untuk bersama-sama dalam mengelola dan mengendalikan inflasi di Sumbar.
Berkaitan dengan itu, telah ditandatangani pernyataan dukungan komitmen Pemko Padang terhadap pelaksanaan keputusan Gubernur tentang roadmap dimaksud. Menurut Edi Dharma, Pemko Padang pun segera mengimplementasikannya. Terutama percepatan perbaikan sarana logistik daerah, seperti pasar dan kerjasama antar daerah dari antisipasi 'volatile food' yang cenderung berfluktuasi tinggi.
Disamping itu, Padang juga melakukan perbaikan tata niaga melalui revitalisasi pasar, peningkatan aktifitas Toko Tani Indonesia dan Gapoktan. Serta bentuk pembiayaan komoditas pangan strategis melalui pemberian informasi kredit KUR untuk peningkatan produksi daerah, bantuan teknis dan pengembangan kluster.
Melalui Dinas Pertanian dan Dinas Pangan, juga diupayakan pengaturan kalender tanam dan panen dengan menyesuaikan df fluktuasi harga secara musiman sesuai resiko cuaca, modernisasi alsintan, monitoring KRPL dan 'Gerakan Sejuta Cabe Dalam Polibag'. Serta pemanfaatan benih unggul dan pendampingan budidaya.
"Yang tidak kalah pentingnya adalah melakukan kerjasama antar klaster petani df UMKM dan rumah makan untuk menjaga kestabilan cabai," paparnya.
Sebenarnya TPID Padang pernah meraih penghargaan TPID Terbaik tingkat kota di Sumatera. Penghargaan itu diraih pada 2014 dan 2016 lalu.




(Charlie / DU / Zal / Taf / Imral)


MPA,(SOLSEL) - Sekolah Menengah Pertama (SMPN 34 ) berlokasi dipinggir perbukitan Pintu Langik,Jorong Sungai Kapur,Nagari Pakan Rabaa,Kecamatan KPGD,Solok Selatan..
Sekolah ini berjarak lebih kurang 3 Km dari pusat keramaian,kini sudah mengalami kemajuan,terutama dibidang penerimaan calon siswa baru dan pembenahan sekolah.
Dulunya sekolah ini tidak banyak diminati oleh calon siswa,lantaran lokasi sekolah jauh diatas perbukitan dan sarana transportasi juga tidak ada,bahkan pihak sekolah tidak sanggup menyediakan sarana transporatsi itu.
Kini atas inisiatif pribadi kepala sekolah SMPN 34 Solok Selayan Sukman,dalam merangkul orang tua siswa,agar orang tua mereka mau menyekolahkan.anaknya di SMPN 34,sang kepala sekolah dengan spontan menyediakan dua unit mobil cary untuk menjemput kerumah dan mengantarkan siswa kesekolah tanpa dipungut biaya sepersenpun.
Antar jemput ini sudah berjalan selama hampir satu tahun,dalam satu hari itu mobil mengangkut antar jemput pagi dua kali siang dua kali juga.Dia mengakui kondisi mobil yang disediakan itu kurang memadai,terkadang sering rusak.
“Demi anak bangsa,untuk melanjutkan sekolah kita harus berkorban”Ucap kepala sekolah Sukman S.Pd.MM,kepada Media dikantornya dua hari lalu.
Suasana sangat sejuk dan tenang,saat anak anak mengikuti pelajaran,tidak ada pengaruh mereka jauh dari pusat keramaian,seperti pengaruh berkeliaran saat belajar,pengaruh warnet,pada intinya mereka pokus mengikuti mata pelajaran.
Dia sangat berharap kepada pemerintah Solok Selatan,agar bisa memikirkan bagaimana jalan keluarnya mengatasi transportasi dari dan kesekolah,jika tidak ada sarana antar jemput ini sangat nerpengaruh oada siswa belajar.
“Anggaran dari sekolah untuk biaya operasional mobil tidak tersedia,”Ucapnya lagi.
Selain itu,Sukman juga menambahkan,sekolah ini sudah ada kemajuan penambahan siswa sejak penerimaan murid baru kemaren,namun tenaga pengajar masih ada yang kurang sebanyak empat bidang studi lagi,BAM,Seni Budaya,TIK.
Kepada media ini,pihak sekolah sangat berharap dan memerlukan sekali pagar sekolah,saat ini pagar sekolah belum ada,hanya didepan gerbang saja,sementara lokasi sekolah dipinggir perbukitan,banyak dimasuki binatang sehingga banyak bangunan dan halaman sekolah yang rusak.

Sejumlah warga dan orang tua siswa banyak yang peduli mereka sering mengadakan gotong royong disekolah,bahkan merekapun rela memberikan.sumbangan membuat pagar dari wareng.

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.