-->

Latest Post


MPA,(PADANG) - Dari 898 Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) yang ada di Kota Padang, Cahaya Mata Ibu II terpilih sebagai yang terbaik. Posyandu di Kelurahan Kurao Pagang Kecamatan Nanggalo ini didaulat mewakili Kota Padang pada penilaian tingkat Provinsi Sumatera Barat, Kamis (3/8/2017).
Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sumatera Barat Ny. Nevi Irwan Prayitno memimpin langsung tim penilai mengunjungi posyandu tersebut. Ia menyampaikan, pelayanan posyandu semakin dibutuhkan masyarakat. Tidak saja untuk penimbangan balita dan imunisasi, tetapi saat ini posyandu sudah terintegrasi dengan PAUD dan juga untuk lansia.
"Posyandu Cahaya Mata Ibu II ini adalah salah satu posyandu terintegrasi yang memang keberadaannya di lingkungan yang tepat," sebut istri Gubernur Sumbar itu.
Nevi menambahkan, peran kader posyandu sangat besar dalam mendorong tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk kesehatan. Sekaligus posyandu memberikan sumbangan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.
"Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat sebagai bagian dari peran kader posyandu," imbuhnya.
Sementara itu, Pemerintah Kota Padang melalui Dinas terkait, camat dan lurah tidak kurang dalam memberikan dukungan terhadap posyandu dan kader-kadernya. Walikota Padang diwakili Asisten III Setdako Didi Aryadi mengatakan, sebanyak 3.526 kader posyandu yang ada di Kota Padang selalu diberikan pembinaan. Posyandu juga diberikan bantuan makanan tambahan, pelatihan dan peningkatan wawasan serta pemberian bantuan transportasi.
"Dalam jangka pendek secara fisik memang tidak terlihat, namun ada parameter yang dijadikan tolak ukur atas peningkatan layanan posyandu dari pembinaan yang diberikan," kata Didi.
Didi menjelaskan, meningkatnya jumlah sasaran baik bayi O tahun, balita, ibu hamil dan ibu nifas adalah indikator keberhasilan dari posyandu.
"Kita harapkan posyandu-posyandu yang ada terus meningkatkan perannya dan berinobasi untuk pelayanan," tukuknya.
Keberhasilan posyandu Cahaya Mata Ibu II menjadi yang terbaik di Kota Padang tidak lepas dari peran camat. Perhatian untuk menguatkan posyandu ini oleh camat Nanggalo dan Lurah Kurao Pagang dilakukan bersama Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan.
Camat Nanggalo Teddy Antonius menjelaskan, Posyandu Cahaya Mata Ibu II yang berdiri sejak 2013. Kondisi sebelumnya masih kurang representatif. Setelah dilakukan perbaikan bersama warga, posyandu terintegrasi dengan PAUD ini akhirnya memiliki tempat representatif.
"Posyandu Cahaya Mata Ibu II terus dibenahi agar menjadi lebih baik. Dan diharapkan menjadi yang terbaikndi tingkat provinsi," tukas Teddy.


 


PALEMBANG - Mengantisipasi radikalisme dan tindakan terorisme di Indonesia, membuat 11 elemen di Sumsel sepakat memberantas dan memerangi hal tersebut. Hal ini tertuang dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani oleh pimpinan masing-masing di Griya Agung, Sumatera Selatan, Jumat (4/8/2017).

Adapun ke-11 elemen tersebut, Polda Sumsel, Kodam II/Sriwijaya, Kejaksaan Tinggi, Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah, Kementerian Agama, Kementerian Hukum dan HAM, Forum Kerukuan Umat Beragama (FKUB), Nadhlatul Ulama (MU), Muhammadiyah, dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

MoU tersebut juga disaksikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT), Komjen Pol Suhardi Alius dan Dirjen Politik Kemendagri Mayjen TNI Sudarmo.

Kapolda Sumsel, Irjen Pol Agung Budi Maryoto didampingi Direktur Intelijen dan Keamanan (Intelkam) Polda Sumsel, Kombes Pol Slamet Hariyadi menyatakan, radikalisme dan terorisme punya potensi di setiap lini. Jadi tidak ada tempat yang benar-benar clear dari ancaman tersebut.

"Jadi, kami sepakat untuk sama-sama perangi radikalisme dan terorisme. Tidak ada ego sektoral, tapi yang kami jalani lintas sektoral," ujar Agung, di Mapolda Sumsel.

Dikatakan Agung, ke-11 elemen tersebut menyamakan persepsi dalam pemberantasan radikalsme dan terorisme. Sesuai dengan tugas pokok masing-masing dan tidak over laping.

"Mulai dari embrio hingga muncul kepermukaan. Jadi, sama-sama memeranginya," ujar mantan Kakorlantas Mabes Polri ini.

Sementara itu, mantan Amir Jamaah Islamiyah (JI), Nasir Abas asal Malaysia menuturkan, ajaran yang diyakini pelaku teror selama ini tidak sesuai dengan ajaran Islam. Dia juga mengaku, apa yang dilakukannya dulu, benar-benar salah.

"Sangat keliru, terutama soal makna jihad. Indonesia mesti berbahagia karena punya Pancasila yang bisa menaungi rakyatnya yang majemuk," ujar dia. 

  




Sumber Sindonews




JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan membanggakan proyek LRT (Light Rail Transit) Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) yang diklaim digarap oleh anak muda Indonesia. Menurutnya mulai dari fisik sampai pengoperasian kereta apinya membuat kandungan lokal konten yang besar.

"Untuk keretanya menjadi domain PT INKA yang sudah menyiapkan investasi Rp4 triliun. Semuanya digarap INKA dan ini sesuai dengan harapan Pak Presiden Jokowi yaitu lokal konten," ungkap Luhut saat meninjau langsung proses pembangunan LRT ruas Taman Mini, Jumat (4/8/2017). 

Sambung dia mengutarakan kehadiran LRT diyakini bakal mampu mengurai kemacetan hingga 40%. Hal tersebut berdasarkan perubahan metode, dimana awalnya fixed blovk ke moving block. Menurutnya perubahan ini telah menyerap begitu banyak tenaga kerja mencapai 465 ribu orang perhari.

"Apakah mengurangi semuanya tidaklah, tetapi mengurangi kemacetan yang signifikanlah. Kira-kira sekitar 40%. Berdasarkan riset, dampaknya ada juga penghematan yang dilakukan sampai Rp6 triliun," paparnya. 

Sementara Direktur Utama PT Adhi Karya Budhi Harto mengutarakan, penumpang bakal dimanjakan dengan berbagai fasilitas. Bahkan, terang dia jarak Jakarta-Bogor hanya membutuhkan waktu 20 hingga 25 menit saja. "Banyak keunggulan dari transportasi model LRT ini," ujar dia.

Dijelaskan, RLT Jabodebek juga mempunyai fasilitas khusus. Di antaranya, stasiun ada sekitar 14 titik, sedangkan TOD yaitu Transit Oriented Development yang jumlahnya mencapai 10 tempat. Sehingga, penumpang dapat memarkir motor dan mobilnya tanpa khawatir.

"Pembangunan LRT Jabodebek ini pada prinsipnya menggunakan dua lahan, yang pertama milik pemerintah dan yang kedua milik swasta. Saat ini, proses pembebasan lahan sudah berjalan dengan baik. Untuk milik swasta September sudah tuntas," ungkap Budhi.

Adapun lanjut dia, beberapa titik yang harus dibebaskan, antara lain di wilayah Bekasi Timur seluas 10 hektar yang mana 5 hektar milik Adhi Karya atau tersisa 5 hektar. Sedangkan khusus lahan yang berada di Jawa Barat itu akan dijadikan Depo LRT










Sumber Sindonews






Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.