-->

Latest Post

                                                                          Mendikbud Muhadjir Effendi


JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terus mempercepat terwujudnya pendidikan yang merata dan berkualitas melalui berbagai program dan kebijakan yang menjadi sasaran prioritas nasional.

Hal itu dikatakan Mendikbud Muhadjir Effendy, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, peningkatan akses masyarakat pada layanan pendidikan menjadi salah satu kunci mengurangi kesenjangan di masyarakat. 

"Sesuai arahan Presiden, target di sektor pendidikan kita bukan sekadar pemerataan akses pendidikan, tapi juga pemerataan yang berkualitas. Kita terus lakukan upaya untuk mempercepat hal tersebut," kata Muhadjir Effendy dalam siaran pers, Kamis (17/8/2017).

Sejak tahun 2015, Program Indonesia Pintar (PIP) telah membantu lebih dari 17,9 juta anak-anak usia sekolah yang berasal dari keluarga miskin, rentan miskin, di seluruh Indonesia. 

Muhadjir menyampaikan, bahwa sejak Juli 2017, KIP yang dibagikan akan berbentuk kartu elektronik yang dapat digunakan di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) sehingga memangkas proses pencairan dana manfaat PIP.

"Kerja sama Kemendikbud dengan bank penyalur, serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia tersebut telah sejalan dengan amanat Instruksi Presiden Nomor 63 tahun 2017 tentang Penyaluran Bantuan Sosial Nontunai," ucapnya.

Menurut Muhadjir, selain peningkatan akses pada layanan pendidikan, pemerataan pendidikan ditempuh dengan beragam upaya untuk merevitalisasi sekolah, baik infrastruktur fisik maupun nonfisik.

Katanya, pada tahun 2017, Kemendikbud memberlakukan sistem zonasi pada Penerimaan Peserta Didik Baru yang diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan (Permendikbud) Nomor 17 Tahun 2017. Sistem zonasi ini, menurut Mendikbud, akan mengurangi ekslusivitas, rivalitas, serta diskriminasi di sekolah-sekolah negeri yang merupakan barang publik (public goods).

"Hal ini diyakini akan membantu dalam memberikan bantuan afirmasi yang lebih tepat sasaran, baik yang berupa sarana dan prasarana sekolah, maupun peningkatan kapasitas tenaga pendidik dan kependidikan," ungkapnya.

Sebelumnya, Kemendikbud menggulirkan Permendikbud Nomor 75 Tahun 2016 yang merevitalisasi Komite Sekolah agar lebih berperan dalam upaya memajukan pendidikan di satuan pendidikan. 

Selain itu sambung Mendikbud, sesuai Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016, Kemendikbud telah menyusun peta jalan pendidikan vokasi yang memberikan panduan dalam upaya menyelaraskan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

"Saat ini Kemendikbud terus melakukan penguatan pada 1650 SMK rintisan di berbagai wilayah di Indonesia yang akan menjadi percontohan dan diharapkan dapat menjadi rujukan bagi SMK lain di sekitarnya," tuturnya.

Kemudian kata Muhadjir, pada bulan Mei yang lalu Presiden Jokowi resmi menandatangani dua undang-undang (uu) strategis dalam bidang pendidikan dan kebudayaan. UU Nomor 3 Tahun 2017 tentang Sistem Perbukuan yang diharapkan dapat mendorong literasi masyarakat.
















Sumber Sindonews



MPA,(Padang) – Keseriusan Jajaran Kepolisian (Polda) Sumbar dalam memberantas berbagai peredaran narkoba di wilayahnya telah membuahkan hasil,Selasa (15/8) telah berlangsung pemusnahan barang bukti narkoba hasil pengungkapan kasus satu bulan terahir di tugu Merpati Perdamaian Muaro Lasak Padang.



Pemusnahan narkoba hasil tangkapan dipimpin langsung oleh Kapolda Sumbar Irjen Pol Drs. Fakhrizal, M.Hum yang dihadiri oleh Wakapolda Sumbar Brigjen Pol Drs. Bayu Wisnumurti, M.Si, Forkopimda Sumbar (mewakili), Kepala BNNP Sumbar Brigjen Pol Drs. Syamsul Bachri, pejabat utama Polda, para Kapolres dan instansi terkait lainnya.

Sebelum pemusnahan narkoba dimulai, Kapolda Sumbar menyampaikan ucapan terima kasih kepada jajaran reserse narkoba dilingkungan Polda Sumbar yang telah serius dalam memberantas berbagai bentuk narkoba.

“Data yang diperoleh bahwa Indonesia merupakan negara terbesar sebagai konsumen narkoba. Narkoba tidak mengenal usia, pekerjaan maupun agama. Oleh karenanya mari kita nyatakan perang terhadap Narkoba”, ucap Irjen Pol Drs. Fakhrizal.

Presiden RI Joko Widodo sebelumnya menyatakan bahwa Indonesia sudah darurat narkoba, hal ini disebabkan situasi peredaran narkoba diwilayah Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan.

Kapolda menerangkan,barang bukti narkoba hasil sitaan Polda Sumbar yang dimusnahkan saat ini sebanyak 133,32 kg ganja kering, 287,66 gram shabu, dan 75 butir pil ekstasi yang merupakan hasil pengungkapan Ditresnarkoba Polda Sumbar dan jajaran dalam waktu satu bulan terahir.

Irjen Pol Drs. Fakhrizal menambahkan, dengan jumlah barang bukti sebanyak ini, artinya membuktikan Sumatera Barat semakin mengkhawatirkan. Untuk itu perlu kerjasamanya aparat pemerintah dan elemen masyarakat dalam memberantas narkoba.

“Berikan informasi sekecil apapun jika diwilayah maupun lingkungannya ada penyalahgunaan narkoba, tidak usah takut karena kita akan jamin kerahasiaannya,’harap Kapolda

Usai Kapolda Sumbar memberikan kata sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan pemusnahan barang bukti narkoba,BB sabu dimusnahkan dengan memakai blender yang telah dicampur air, untuk BB ganja dibakar bersama-sama oleh Kapolda Sumbar dan instansi terkait lainnya.(Ar).



MPA,(PADANG) - Kata orang, zaman sekarang maksiat sudah seperti jamur. bisa tumbuh di mana saja.
Justru tidak di tangan Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah dan Wakil Walikota Emzalmi. Sejak memimpin kota Padang, Maksiat tidak lagi menjamur. Tempat maksiat 'dicabut' satu persatu.
Contoh paling nyata yang nampak di depan mata yakni bersihnya Pantai Padang dari tenda ceper. Tenda yang digunakan untuk bermaksiat ditertibkan. Pembersihan tenda ceper di Pantai Padang dilakukan pada 14 Agustus 2014. 
Sejak itu,penertiban terhadap maksiat terus gencar dilakukan Pemerintah Kota Padang. Berbagai penangkapan dan penggerebekan dilakukan oleh Satpol PP. 
Mantan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Padang Dian Fakri menyebut bahwa sepanjang 2017, mulai Januari hingga Juli.
Cukup banyak penertiban terhadap maksiat yang dilakukan. Diantaranya seperti penggerebekan tempat mesum di Bukit Lampu, salon di Padang Theatre, Atom Center, wisma, hotel, pub, salon, dan lainnya. Dalam penggerebekan itu, sangat banyak hasil tangkapan yang didapat.
"Bahkan ketika itu Pak Walikota beserta istri ikut razia hotel dan tempat hiburan bersama kami," terang Dian Fakri.
Walikota merazia beberapa tempat pada 7 April 2017. Pada saat dinihari itu, Hotel "A", Hotel "RB", serta Cafe "D" dirazia. Apalagi Cafe "D" tidak memiliki izin karaoke.
Saat itu pula Walikota Padang melihat langsung PPNS Satpol PP yang menyita minuman keras serta mengamankan wanita pemandu karaoke berpakaian minim. Dan sejak itu pula lah Walikota Padang mengizinkan Satpol PP untuk melakukan patroli pengawasan izin hiburan malam pada setiap hari.
Tidak hanya Walikota Padang yang turun langsung merazia tempat maksiat dan hiburan malam. Istri Walikota Padang, Ny Harneli Mahyeldi juga ikut razia Ny Harneli Mahyeldi turut serta merazia "Juliet Karaoke" dan "Axana Pub". Istri Walikota Padang ini menyisir anak usia di bawah 18 tahun di tempat hiburan tersebut.
Data yang dihimpun dari Makko Satpol PP Kota Padang, angka pembinaan terhadap sejumlah kasus cukup membaik dibanding tahun sebelumnya. Satpol PP lebih aktif dan reaktif terhadap kasus yang ada di tengah masyarakat. Seperti pekat, keberadaan pondok maksiat, pasangan ilegal yang tertangkap mesum, pemandu karaoke, Pekerja Seks Komersil (PSK), waria, salon ilegal, penggerebekan hotel, wisma, dan kafe.
Sepanjang tujuh bulan itu, sebanyak 234 kasus pekat ditangani Satpol PP Padang. Sebanyak 56 pondok maksiat dimusnahkan. Serta 191 pasangan ilegal terjaring.
Pemandu karaoke juga ikut diamankan selama Januari hingga Juli 2017. Terhitung sebanyak 371 pemandu diamankan.
Tidak itu saja, 8 orang PSK dibina. Sebanyak 21 salon digerebek. Termasuk 61 hotel, 4 wisma, serta 74 kafe. Bahkan 15 waria juga diamankan.
Hingga kini, razia terus gencar dilakukan. Teranyar, Teebox Cafe juga ikut dirazia. Jumat (11/8) dinihari kemarin, Satpol PP tiba di Teebox. Tempat hiburan ini dirazia karena beroperasi hingga pukul 04.00 Wib. Sebelumnya, beberapa tempat hiburan juga ditindak.





(Ch/Ar)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.