-->

Latest Post

MPA,(PADANG) - Kota Padang menjadi pilihan Persatuan Perawat Gigi Indonesia (PPGI) menggelar Musyawarah Nasional (Munas) ke-7. Sekitar seribu orang lebih perwakilannya dari Sabang sampai Merauke mulai tiba di ibukota provinsi Sumatera Barat ini, Rabu (13/9/2017).

Pada acara Malam Gala Dinner yang diadakan di Hotel Kryad Bumi Minang, peserta Munas VII PPGI disambut Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah. Selain mengucapkan selamat datang, Mahyeldi juga memperkenalkan Kota Padang berikut potensi-potensi yang dimiliki, termasuk keindahan alam dan kelezatan kulinernya.

Mahyeldi mengatakan, pasca gempa 2009, Pemko Padang bekerja keras agar kota ini kembali bangkit. Rehab rekon pembangunan infrastruktur dilakukan dengan serius. Penataan kawasan pantai dan pasar juga dilakukan, sehingga sekarang kota Padang kembali menjadi pusat perputaran ekonomi sekaligus tujuan wisata.

"Alhamdulillah, sekarang Padang sudah kembali tertata dan nyaman dikunjungi," kata Mahyeldi di hadapan peserta Munas PPGI.

Mahyeldi berharap, peserta Munas VII PPGI nyaman berada di Kota Padang. Jika mendapati sesuatu yang kurang berkenan, ia minta disampaikan langsung kepada walikota, sedangkan untuk segala hal yang baik agar disampaikan kepada publik.

"Segala kekurangan yang disampaikan akan kami perbaiki," ujarnya.

Disamping itu, Mahyeldi juga berharap Munas PPGI menghasilkan sesuatu yang akan membawa kemajuan, baik untuk profesi dan organisasi maupun untuk dunia kesehatan.
"Saya berharap hasil Munas PPGI bermanfaat untuk profesi dan organisasi dan dunia kesehatan," tukas Mahyeldi.

Pada kesempatan ini, Ketua Umun Dewan Pengurus Pusat (DPP) PPGI Epi Nopiah memberikan kenangan-kenangan kepada Walikota Mahyeldi. Ia menyampaikan ungkapan terimakasih karena di Kota Padang peserta Munas mendapat sambutan hangat dari kepala daerah dan warganya.

Ia menyebut, penyelenggaraan Munas ini dalam rangka penguatan organisasi yang menaungi profesi perawat gigi se-Indonesia.

"PPGI berkomitmen untuk menjalankan profesi lebih profesional lagi serta menguatkan organisasi PPGI sebagai wadah profesi yang menanunginya," tutupnya.


Selain di Kota Padang, rangkaian munas juga akan berlangsung di Kota Bukittinggi.








(DU/Zal/Joim)

MPA,(PADANG) -  Radikalisme yang dikenal sebagai suatu paham yang dibuat-buat oleh sekelompok orang, yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik secara drastis dengan menggunakan cara-cara kekerasan sangat bertentangan dengan hukum dan agama.
Agar tidak menjalar ke tengah-tengah masyarakat diperlukan kewaspadaan dini bagi setiap masyarakat, sehingga tidak mudah terpengaruh dan terbawa dari aksi nan sesat menyesatkan tersebut.
Menyikapi itu di Kota Padang, kali ini digelar Sosialisasi Penanganan Paham Radikalisme oleh Pemerintah Kota Padang melalui Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol). Kegiatan ini mengundang ratusan peserta yang terdiri dari perwakilan Organisasi Masyarakat (Ormas), Organisasi Kepemudaan (OKP), Organisasi Keagamaan dan tokoh masyarakat antara lain Ketua RT/RW.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Padang Asnel sewaktu membuka kegiatan itu mengatakan, sosialisasi ini tepat dilakukan demi melindungi masyarakat untuk tidak mudah terpancing paham radikalisme dari pihak-pihak yang tak bertanggung jawab. Apalagi itu pun diperkuat dengan mulai merebaknya isu-isu terkait terorisme seperti ISIS yang selalu identik dengan teror, kekerasan, ekstriminitas dan intimidasi seringkali menimbulkan konsekuensi negatif tentunya mengganggu keamanan negara.
“Maka itu kita di Padang selalu berupaya menjaga masyarakat agar tidak mudah atau terbawa atau melakukan aksi radikalisme. Salah satunya melalui sosialisasi kali ini. Alhamdulillah hingga saat ini Padang bebas dari itu semua. Mungkin ada isu-isu yang ditemukan namun belum jelas kebenarannya,” jelasnya dalam kegiatan yang dilangsungkan di Aula Bagindo Aziz Chan, Balaikota, Kamis (14/9) itu.
Sementara Kepala Kesbangpol Padang Mursalim menuturkan, melalui sosialisasi ini pihaknya ingin menguatkan kewaspadaan dini bagi masyarakat terhadap penyebaran paham radikalisme. Kemudian juga untuk memperkenalkan dan memasyarakatkan akan dampak dari paham sesat dan menyesatkan tersebut.
“Secara khusus melalui kegiatan ini kita mengharapkan senantiasa adanya keterlibatan dan koordinasi antara seluruh unsur masyarakat bersama pemerintah atau pihak terkait lainnya. Sehingga terwujudnya kesamaan visi, misi dan persepsi dalam penanganan paham radikalisme di kota ini,” jelas mantan Kabag Humas Setdako itu.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber antara lain Dandim 0312/Padang Letkol Kav Eryzal Satria dan Kasat Intelkam Polresta Padang Kompol ALVIRA, S.H. (David / Nanda / LL)


MPA,(PADANG) - Dua orang lulusan Sekolah Menengah Kejuruan - Sekolah Menengah Analis Kimia (SMK-SMAK) Padang tahun ajaran 2016-2017 berpamitan dengan Walikota Padang Mahyeldi Ansurullah Dt.Marajo di kediaman, Jalan A. Yani, Rabu (13/9/2017). Keduanya, Trenadi Aditya dan Rizky Ernando bakal melanjutkan studi di Nanjing Politeknic Institute (NJPI) China.
Walikota Mahyeldi menerima Rizky dan Aditya yang didampingi orang tua dan Kepala SMAK Padang Nasir beserta sejumlah guru. Ia memberikan wejangan dan motivasi kepada kedua generasi muda yang bakal menempuh pendidikan di luar negeri tersebut.
Mahyeldi mengatakan, keduanya harus mampu menjaga diri dan menimba ilmu dengan serius. Sebab, mereka pasti berhadapan dengan tantangan baru karena perbedaan budaya.
"Bekal ilmu dan keimanan yang didapat selama di SMAK Padang menjadi benteng ketika belajar di luar negeri," ujar Mahyeldi.
Ia berharap, nanti lebih banyak lagi siswa lulusan asal Padang yang akan menempuh pendidikan luar negeri. Hal itu menunjukkan kemajuan pendidikan di Kota Padang yang mulai memasuki pendidikan antar bangsa.
"Ini juga membuktikan anak-anak kita cerdas-cerdas," kata Mahyeldi.
Sementara itu, Kepala SMAK Padang menjelaskan, Aditya dan Rizky berhasil lulus dengan level paling tinggi pada
Program Beasiswa melalui SEAMOLEC, yaitu Pusat Pendidikan Terbuka Jarak Jauh Asia Tenggara atau Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Open Learning Center (SEAMEO-SEAMOLEC).
"Sejak 2014, SMAK Padang
telah menjalin MoU dengan SEAMOLEC sebagai suatu langkah yang ditargetkan Kementerian Perindustrian dalam pengembangan kerjasama luar negeri, sekaligus untuk menyikapi MEA," jelas Nasir.
Prosesnya, lanjut Nasir, dengan memberikan keleluasaan minat kepada siswa. Diutamakan menguasai bahasa Mandarin yang baik dan benar. Untuk mereka yang lulus Level I yaitu level paling tinggi mendapatkan kemudahan, diantaranya bebas SPP dan bebas asrama (dormitory).
“SMAK Padang sudah melakukan kerjasama dengan Seamolec dari tahun 2014. Pertama sekali dengan Phitaram Institute College Program Student, Thailand," sebutnya.





(DU/Zal/Joim)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.