-->

Latest Post

MPA,PADANG - Pekan Kreatifitas Mahasiswa (PKM) kembali digelar di Politeknik Negeri Padang. Ajang ini merupakan wadah untuk mengembangkan kreatifitas bagi setiap mahasiswa khususnya mahasiswa Politeknik Negeri Padang. PKM yang digelar 2 kali setahun itu pun mengangkat tema “SUPERHERO The Ultimate Of Cadiak Pandai”. PKM kali ini berlangsung mulai dari Senin hingga Jumat, 6-10 November 2017.
Puncak pekan kreatifitas mahasiswa semester ganjil Politeknik Negeri Padang yang dilaksanakan Jumat(10/11) juga dihadiri oleh Wakil Direktur III PNP, Pembina Global PKM dan beberapa stakeholder Politeknik Negeri Padang Serta anggota dari setiap organisasi mahasiswa. Pembina Global PKM semester ganjil,
Ajang unjuk kreatifitas semester ganjil itu pun melibatkan 25 Organisasi Mahasiswa(Ormawa) yang ada di Politeknik Negeri Padang. BEM KM PNP sekaligus panitita pelaksana PKM kali ini memberikan tema-tema menarik kepada tiap-tiap ormawa dan ormawa mengembangkan tema tersebut untuk memperebutkan juara. Antusias dan semangat yang tinggi dari tiap mahasiswa mampu membuat PKM kali ini tak kalah semarak dari PKM sebelumnya meskipun keadaan cuaca yang kurang mendukung.
Berbagai kegiatan menarik yang diangkat oleh tiap-tiap ormawa, tak hanya mahasiswa Politeknik Negeri Padang saja yang bisa merasakan euforia PKM tersebut, namun tak menutup kemungkinan bagi mahasiswa-mahasiswa kampus lain untuk datang dan ikut berpartisipasi dalam setiap kegiatan dan dapat merasakan euforia PKM PNP.
Pembina Global PKM Fazrol Rozi berharap, PKM tahun depan hendaknya dapat terlaksana lebih baik lagi dari tahun ini. Dengan adanya Pekan Kreativitas Mahasiswa ini selain menjadi ajang untuk mengembangkan kreatifitas mahasiswa, namun juga mampu menjadi ajang untuk membangun silahturahmi dengan mahasiswa dari kampus lain khususnnya yang ada di kota Padang,”ujar Fazrol Rozi (NL)

MPA,PADANG - Pembangunan Jalan By Pass Padang yang sempat terhenti sebelumnya, sudah mulai dilanjutkan kembali, Kamis (9/11/2017). Sudah tentu pengerjaan kali ini mendapat pengawalan dari ratusan aparat gabungan kepolisian, TNI dan Satuan Polisi Pamong Praja.

Sebanyak 370 personil keamanan dilibatkan, terdiri dari 200 gabungan TNI dan Polri, 170 personil gabungan Satpol PP serta petugas dari Dinas Perhubungan.

Sebelumnya tim pengamanan melaksanakan apel dan mendapat pengarahan dari Waikota Padang Mahyeldi Ansharullah di Balaikota Padang.

Dalam apel, Mahyeldi menegaskan, selaku aparat dan pejabat pemerintah harus mampu memberikan pemahaman kepada warga terkait hak-hak negara dan hak-hak masyarakat. “Sebagai pejabat pemerintahan wajib menjelaskan ini kepada masyarakat. Ada hak rakyat kita kasih begitu pun hak negara kita laksanakan,” ujar walikota.

Menurut Wako,  pembangunan jalur dua Jalan Padang By pass ini sudah ada dalam keputusan negara. Bahwa jalan selebar 40 meter adalah milik negara. “Ini sudah melalui proses hukum dan sudah ditetapkan oleh negara. Kita harus menjalankan tugas ini demi menyelesaikan pembangunan jalan by pass diakhir tahun 2017 ini,” tegas Mahyeldi.

Ia juga menyebutkan, ada 11 titik yang masih dipermasalahkan hingga saat ini. 2 dari kecamatan Pauh, 7 dari kecamatan Kuranji dan 2 dari kecamatan Koto Tangah. Ada sekitar 1,2 km yang masih belum selesai.

“Kepada semua pihak yang terlibat dalam pekerjaan jalan jangan ragu. Kita akan turunkan aparat untuk menjaga agar pengerjaan jalan dapat berlangsung aman. Di lapangan tidak ada lagi negosiasi karena Pemko Padang sudah membentuk tim khusus negosiasi dan mediasi," jelasnya.

Sementara itu, pantauan situasi di lapangan pada beberapa titik pengerjaan berjalan lancar dan aman. Tidak ada tindakan penghalangan dari warga yang masih merasa menguasai lahan. Bahkan, beberapa orang tokoh masyarakat turut memberikan dukungan terhadap kelanjutan pengerjaan jalan by pass.


"Kami mendukung dilanjutkannya pembangunan jalan by pass. Jika dibiarkan terbengkalai seperti sekarang akan banyak terjadi kecelakaan dan kemacetan parah karena ada penyempitan jalan," kata Sutan Sati, salah seorang warga.(*)

MPA,PADANG - Sebagai anggota DPRD Kota Padang, Iswanto Kwara berkewajiban menampung aspirasi masyarakat yang diwakilinya dari daerah pemilihan Kecamatan Padang Barat, Padang Utara dan Nanggalo. Aspirasi masyarakat itu diusulkan melalui Pokok-pokok Pikiran (Pokir) anggota dewan. Beberapa orang anggota DPRD Kota Padang mengkritik pelaksanaan Pokir yang mereka usulkan. Pasalnya, sampai saat ini masih ada yang belum terealisasikan dengan baik. Namun, Iswanto Kwara mengaku, Pokir yang dia usulkan telah dilaksanakan semuanya. Bahkan pengerjaan berjalan dengan aman, lancar dan sudah selesai semuanya."Untuk pokir saya bersyukur tidak ada masalah, aman, lancar, dan selesai," sebut politisi PDI Perjuangan ini.Sekarang yang sedang dikerjakan drainase di depan rumah saya di Kelurahan Kampung Pondok Tanah Broyo, ini yang terakhir. Setelah itu tidak ada lagi," ujarnya.Kamis (9/11)

Ia mengatakan, untuk Pokir yang dia usulkan terdiri dari betonisasi jalan di Koto Marapak, hotmix di Tanah Baroyo, normalisasi drainase di Aia Mati Berok Nipah, normalisasi di jalan Gereja, normalisasi di Bandar Pulau Karam dan pembangunan gerbang (gapapa,red) di SDN 29 Purus.
"Namun untuk pengerjaan drainase di Tanah Broyo ini saya minta pada Dinas terkait agar pengerjaan drainase ini mana yang terbuka biarkan terbuka dan mana yang ada jembatannya dibuatkan kembali jembatan - jembatan tempat lewat kendaraan warga untuk masuk kerumah rumah mereka (halaman rumah red) seperti semulanya. Tak mungkin dana pribadi saya untuk membangunnya karena lokasi ini sudah masuk kedalam anggaran Pokir,"  kata Iswanto.

Walaupun demikian bukan berarti tidak ada kritik dari anggota dewan satu ini terhadap pengerjaan Pokir oleh dinas teknis terkait. Ia pun memberikan masukan kepada Pemerintah Kota Padang.  
"Harapan kita, ya tentu yang namanya Pokir ini yang mana kita dengar kan banyak masalah sekarang dengan kawan-kawan yang lain. Jadi memang data itu tolonglah disesuaikan, jangan sampai ada tumpang tindih," tegas Iswanto Kwara. 

"Jadi apa yang kita lakukan sebagai anggota DPRD ini memasukan Pokir, data-data yang dikerjakan itu dikerjakan sesuai aturan. Misalnya, di jalan A, apa pengerjaannya, ya itu yang dikerjakan, sehingga bisa bermanfaatlah bagi masyarakat," lanjutnya.

Ia meminta Pemerintah Kota Padang mengerjakan Pokir yang diusulkan anggota dewan di awal-awal tahun. Jangan sampai pekerjaan diundur-undur sampai pertengahan atau akhir tahun.Dan juga waktu pengerjaannya tolong setelah tender langsung dikerjakan. Kadang-kadang untuk Pokir ini, data sudah kita masukan untuk 2018 pada 2017, kan seharusnya diawal-awal tahun sudah dikerjakan. Jangan sampai tunggu lagi di akhir tahun atau lewat dari pertengahan tahun.


"Selain itu Intinya kami harapkan pada Pemko Padang harus bisa menyeleksi kontraktor atau rekanan yang profesional dalam pemenang lelang tender. Jangan nanti karena ada unsur kedekatan dengan Pemko bisa saja rekanan yang tak profesional itu jadi pemenang. Kami inginkan kontraktor yang profesional jadi hasilnya tidak terkesan asal asalan sehingga masyarakat pun puas,"  ungkapnya.Dari pantauan hingga berita ini diterbitkan, terlihat beberapa orang pekerja masih melaksanakan pengerjaan drainase di Tanah Broyo Kampung Pondok. Terlihat pengerjaan drainase masih belum tuntas seluruhnya dan jembatan - jembatan didepan rumah warga masih disiasati menggunakan papan agar kendaraan mereka bisa masuk kedalam pekarangan rumah mereka.( *)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.