-->

Latest Post


MPA,PADANG - Tudingan Ketua PWI Sumbar, H. Heranof Firdaus soal mandat SMSI (Serikat Media Siber Indonesia) yang diambil oleh Basril Basyar tanpa sepengetahunnya. Dibantah oleh Basril Basyar yang akrab disapa BB.

Mantan Ketua PWI Sumbar dua priode ini menjelaskan, mandat SMSI Pusat yang ditujukan kepadanya adalah secara pribadi.” Jadi terserah kemana saya mau berikan mandat itu. Kalau ditujukan untuk PWI tentu saya tidak berani mengambilnya. Perlu diingat saya juga pengurus SMSI Pusat,” ujar BB yang juga bendahara SMSI Pusat.

Pada berita sebelumnya di Sumbar Post.Com Ketua PWI Sumbar, Heranof menyebutkan BB secara diam-diam menyerahkan surat mandat SMSI tersebut kepada Yal Aziz. Padahal, yang berhak atas pembentukan pengurus SMSI adalah PWI Sumbar yang dia pimpin. “Ini tidak benar, karena SMSI bukanlah bagian dari organisasi PWI. Artinya, SMSI adalah organisasi pemilik media siber yang independen,”jelas mantan Komisaris PT Semen Padang itu.

Sedangkan Novermal Yuska selaku Sekretaris SMSI Sumbar dengan gamblang menjelaskan proses turunnya mandat dari pusat. Mengenai surat mandat yang diberikan kepada mantan ketua PWI Sumbar, Basril Basyar, tidak ada satu kalimatpun mengharuskan berkoordinasi dengan Ketua PWI Sumbar untuk membentuk pengurus SMSI Provinsi.

Perlu diketahui, pengurus SMSI Sumbar pimpinan Yal Aziz terbentuk atas dasar surat mandat Pengurus Pusat SMSI kepada Basril Basyar. Selanjutnya, BB mempercayakan kepada Yal Aziz membentuk Pengurus SMSI Provinsi Sumbar. Kemudian, susunan pengurus tersebut dibentuk atas izin yang bersangkutan. Dengan Dewan Penasehat diketuai Wiztian “Cici” Yoetri. Yal Aziz dibantu Novermal Yuska sebagai Sekretaris dan Bendahara Tafrizal Chaniago beserta wakil-wakil dan seksi-seksi.

“Jadi, secara yuridis (hukum), kepengurusan SMSI Yal Aziz berdasarkan SK SMSI Pusat, secara de fakto,  sudah resmi, ibarat suami isteri, yuridisnya adalah surat nikah dan de fakto-nya sudah “baralek”.” Jelas Novermal.

Sekretaris SMSI Sumbar ini mengingatkan, adanya permainan dan kurangnya etika dilakukan Ketua PWI, Heranof. Karena dia telah menggunakan kop surat dan stempel resmi PWI Sumbar guna mengajukan kepengurusan SMSI versi PWI.” Perbuatan ini sangat tidak etis memanfaatkan organisasi PWI demi kepentingan pribadi,” ucap Pimred Jurnal Sumbar.Com. (almadi)

MPA,PADANG - Seluruh SMA di Kota Padang sekarang tidak lagi  menjadi kewenangan Pemko Padang. Jika ada komite sekolah atau pihak sekolah dari  SMP dan SD yang ada di Kota Padang dipungut biaya kecuali ada kesepakatan. Demikian penjelasan Osman Ayub, Anggota DPRD Kota Padang pada reses III ke daerah pemilihannya di Kecamatan Nanggalo, Jum'at (25/11). Didampingi Lurah Gurun Laweh Kecamatan Nanggalo, Syahrial, SH menampung seluruh aspirasi masyarakat bersama muspika setempat.

Marni, salah seorang warga Gurun Laweh mempertanyakan  susahnya mereka mendapatkan dana bantuan seperti BSM dan sebagainya. Padahal wanita ini memiliki 4 anak yang masih sekolah. Pada saat itu seluruh unek-unek yang menyesak dadanya terungkap.Bahwa yang memperoleh dana bantuan tergolong keluarga mampu dan dengan bangganya mendapatkan bantuan yang bukan hak mereka. Artinya, pihak kelurahan meloloskan para keluarga mampu mendapatkan hak keluarga miskin.

"Tolong berikan datanya ke kantor Lurah Gurun Laweh Senin depan, kalau memang datanya valid" tegas Syahrial, SH selaku Lurah Gurun Laweh. Hal ini didukung oleh Osman Ayub, anggota DPRD Kota Padang dari Fraksi Hanura.

Dalam pertemuannya dengan masyarakat Kelurahan Gurun Laweh Kecamatan Nanggalo Padang sebagai upaya menampung dan mendengarkan segala keluhan dari masyarakat setempat.Ditempat daerah pemilihannya, Osman Ayub melakukan kewajibannya mengambil reses menampung aspirasi masyarakat . Dalam beberapa kesempatan banyak dari masyarakat yang mengeluhkan seperti BAZNAS yang tak dapat Raskin yang tak semestinya yang dapat , serta jalan-jalan yang sering banjir didaerah mereka.

“Semua itu kita akan tindak lanjuti serta kita akan usahakan untuk memperbaiki dan memenuhi apa yang jadi hak mereka,” ujarnya. Osman Ayub juga mengingatkan para warga Kecamatan  Nanggalo saat ini terjadi peningkatan kejahatan terutama masalah narkoba.Dia berharap dan menghimbau warga terutama ninik mamak untuk sama saling menjaga dan mengingatkan anak kemenakan agar waspada agar tidak terjerumus dalam masalah narkoba yang bisa mengancam kehidupan masa depan generasi muda kita.

Pada saat Osman Ayub  bertemu dengan Kapolsek Nanggalo beberapa hari yang lalu, saat ini Kecamatan Nanggalo merupakan rating tertinggi dalam masalah narkoba di Kota Padang.  (*)


MPA,SUMBAR - Sumatera Barat akhirnya mengemas pariwisatanya dengan baik. Terbaru, Sumatera Barat menetapkan merek atau brand pariwisatanya.
Brand atau merek yang ditetapkan yakni "Taste of Padang". Merek tersebut disepakati seluruh kabupaten / kota se-Sumbar sebagai brand pariwisata Sumbar pada Forum Group Discussion (FGD) di Hotel Mercure Padang, Jumat (24/11).
Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit usai penetapan brand mengatakan, kesepakatan tercapai setelah ada masukan dari peserta dan pemahaman dari konsultan branding. Selanjutnya, brand tersebut akan dideklarasikan oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) untuk dijadikan jualan pariwisata Sumbar.
"Setelah ini setiap iven pariwisata akan ditampilkan logo dan branding tersebut," ujarnya.
Penetapan brand setelah diskusi alot antara perwakilan daerah dengan konsultan branding dimoderatori oleh Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit.
Awalnya sempat muncul opsi lain yakni "Taste of Padang Culture of Minang". Namun hal ini disanggah Bupati Mentawai Yudas Sabagalet. Selanjutnya ada masukan dari Wakil Bupati Kabupaten Padang Pariaman, kemudian ada juga masukan dari para perwakilan kabupaten dan kota lainnya.
Akhirnya, setelah melalui diskusi dan mempertimbangkan nilai jual, forum bersepakat bahwa "Taste of Padang" menjadi brand pariwisata Sumbar. Brand ini memakai logo desain Rumah Gadang dengan memadukan lima warna dalam setiap gonjong.
Namun, dari forum tersebut juga disepakati agar tim branding untuk memperbaiki paduan warna. Sebab warna yang ada saat ini masih kurang bagus dan kontras.
Konsultan Pariwisata, Ahmad menjelaskan, perbaikan logo akan dilakukan dalam minggu ini dan setelah itu dilakukan launching branding.
Kata Ahmad, dalam proses pembrandingan, pihaknya telah melalui banyak tahapan proses dan berpatokan kepada apa yang lebih dikenal orang (luar dan dalam negeri) tentang pariwisata Sumbar.
"Patokan, survei, analisa ilmiah itu dipadu sehingga lahir "Taste of Padang Culture of Minang"," jelasnya.
Terkait dihilangkan "Culture of Minang", tidak jadi masalah, karena menurutnya proses akhir branding memang melalui diskusi dengan pemangku daerah.(Charlie)


Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.