-->

Latest Post

MPA, PADANG - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padang sangat menyanyangkan dan meminta Dinas Kesehatan setempat untuk serius dalam menekan kasus gizi buruk. Salah satunya terjadi pada Seorang bocah Habil Daud (7) di Kelurahan Banuaran, Kecamatan Lubuk Begalung Kota Padang diduga menderita gizi buruk, buah hati dari pasangan Afrijon (38) dan Mira Susanti (32). 



Ketua Komisi IV DPRD Kota Padang, Maidestal Hari Mahesa menyayangkan masih terdapatnya kasus gizi buruk di Kota Padang, Sumatera Barat.Padahal gizi buruk merupakan hal sensitif bagi suatu daerah, jika penderita gizi buruk masih banyak maka hal itu menggambarkan bagaimana perhatian pemerintah kota kepada penderita gizi buruk tersebut,  ” ujarnya, Rabu(24/1)

“Untuk melihat bagaimana persoalan tersebut di lapangan, dalam waktu dekat Komisi  IV berencana akan memanggil dan meminta penjelasan dari dinas terkait, ” tegas Esa.

Sementara, anggota DPRD Padang lainnya Zulhardi Z Latif mengatakan penanganan kasus gizi buruk tidak terlepas dari perhatian pemerintah. Padahal telah banyak bantuan dari pemerintah seperti beras sejahtera dan lainnya. “Hal itu patut dipertanyakan kenapa masih adanya kasus gizi buruk,” pungkasnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Padang, Feri Mulyani mengatakan dari 61 kasus tersebut, sekitar 22 orang diantaranya sudah berubah dari status gizi buruk menjadi gizi normal.
Kemudian 28 orang menjadi gizi kurang, sedangkan 11 orang masih dalam status gizi buruk. Dan 11 orang tersebut masih tetap dipantau oleh dinas kesehatan dan puskesmas, hingga statusnya berubah ke gizi kurang dan menjadi gizi normal,” katanya.

Ia mengatakan, dinas kesehatan memiliki program pemberian makanan tambahan, program pemantauan tumbuh kembang, deteksi dini tumbuh kembang, serta penyuluhan pada orang tua. Hal ini dilakukan dalam rangka menekan angka kasus gizi buruk khususnya di Kota Padang.
Ia mengatakan, Habil selama dua bulan terakhir terbaring lemas ditempat tidur dengan kondisi badan yang sangat memprihatinkan. Bahkan tampak hanya kulit pembalut tulang. Ia menderita gizi buruk sejak sejak dua bulan terakhir.

“Kita langsung menangani pasien ini dengan mendampinginya ke Rumah M.Jamil Padang bahkan Dinkes juga membayarkan uang tunggakan BPJS-nya satu keluarga selama 10 bulan senilai Rp1.200.000,” katanya.

“Habil Daud derita gizi buruk akibat gangguan pertumbuhan atau Cerebral Palsy yang merupakan penyakit tumbuh kembang yang lebih mengarah pada gangguan tubuh, dimana anak menjadi tidak progresif dan cenderung kaku. Penyakit ini disebabkan karena adanya kerusakan pada sel-sel motorik, terutama pada susunan saraf pusat yang sedang berkembang.

Berdasarkan Data Dinkes Kota Padang selama tahun 2017 menemukan 61 kasus gizi buruk, dari 61 pasien 22 pasien berobah jadi gizi sedang, sedangkan 11 kasus gizi buruk dengan melakukan upaya monitoring dan 28 pasien sudah sembuh.

“Kasus gizi buruk murni hanya 5 persen selebihnya karena komplikasi penyakit. Dan upaya yang dilakukan Dinkes terhadap pasien gizi buruk antara lain dengan memberikan makanan tambahan khusus yang bisa didapatkan di puskesmas.

“Untuk itu kita mengingatkan kepada orang tua untuk lebih selektif menjaga buah hatinya dengan memberikan makanan sesuai dengan umur yang sudah dimasak, dan tidak memberikan makanan instan kepada anak, ” pungkasnya. (Ar)

MPA, PADANG - Novri Hendri, Wakil Ketua PPP Kota Padang Putra Harimau Kuranji, Membangun Negeri Sekilas ada kesan ganas saat melihat orangnya. Keras dan tegas, tergambar diraut wajahnya. Tapi, kesan tersebut berubah 360 derjat, ketika sudah mengenal kepribadiannya. Sukabercanda, ringan dalam bicara, elegan dalam berkata, makin menunjukkan karakternya yang tak memandang pergaulan.

Novri Hendri, Anak Harimau Kuranji, Khaidir Imam, asal Korong Gadang tersebut, merupakan sosok yang enak diajak bicara, betah mendengar ceritanya yang kadang diselingi guyonan. Meski, tak serius, diselingi canda, namun kata kata yang keluar dari mulut penuh makna. Bagi yang mendengar, mudah dipahami, gampang dicerna dan merasuk dalam jiwa, itulah desas-desus yang diterima mediaportalanda tentang sosok yang jadi idola masyarakat kota Padang,”(24/1/2018).

Laki laki pekerja keras dan tak mengenal rasa takut itu, sekarang menggeluti bidang politik dan menjabat Wakil Ketua DPC PPP Kota Padang.

Karakter kerasnya, makin terlihat saat ia mengelola sebuah media yang konsen dengan pemberantasan korupsi, terutama pekerjaan proyek yang menggunakan anggaran APBD maupun APBN. Koran Mingguan Investigasi yang dikelolanya, menjadi momok bagi mereka yang terlibat langsung dalam pengelolaan dana APBN dan APBD melalui pekerjaan proyek.

Bicara masalah pengabdian dan membangun negeri, ia sudah tak diragukan lagi. Pengabdian kepada masyarakat, ia wujud saat Mingguan Investigasi Ulang Tahun.
Gerak Jalan Sehat agenda tahunan, bertaburkan hadiah, merupakan bentuk sumbangsih kepada warganya.

Kedekatanya dengan aparatur pemerintahan, menjadi modalnya bagi untuk meraih paket swakelola demi membangun kampung halamannya. Pengabdiannya, makin diwujudkan, saat ia kembali mencalonkan diri untuk menjadi Caleg pada Pileg 2019 nanti.

Kini harapan masyarakat kota Padang,khususnya daerah Pauh dan Kuranji, sudah tertumpu kepada laki laki hitam manis ini, untuk bisa memberikan yang terbaik buat kampung halamannya. Agar  Putra Harimau Kuranji ini bisa berbakti untuk negeri nya,kini warga kota Padang akan mendukung nya pada  Pileg 2019 nanti.

(Ar)

MPA, PADANG - Ketua Komisi III DPRD Kota Padang, Emnu Azamri mengatakan, Pembangunan harus dilakukan secara merata, sehingga semua warga kota menikmati nya.



“Kami juga butuh masukan dari warga kota, mana-mana daerah yang belum tersentuh oleh pembangunan fisik. Ke depan, dengan semangat kekompakkan, kita bangun kota ini secara merata,” ujarnya di Bungus Timur Kecamatan Bungus Kota Padang, Sumatera Barat.


Menurutnya, Salah satu persoalan yang dihadapi kota ini adalah ketika curah hujan tinggi, maka di beberapa sudut kota terjadi banjir. Salah satu contohnya adalah kawasan Jati yang terletak persis di belakang Istana Gubernur Provinsi Sumatera Barat.

“Kita harus segera mengatasi persoalan banjir di kota ini. Kita butuh pemimpin yang mampu mengatasi banjir tersebut. Pemimpin yang ahli dibidang tata kota, sehingga kita tak lagi menjadi langganan banjir setiap kali hujan datang,” Ujarnya. (***)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.