-->

Latest Post


MPA,PADANG – Nasrul Abit mengajak semua pemangku kepentingan di Sumatera Barat untuk berpikiran jernih dalam melihat berbagai persoalan sosial kemasyarakatan. Pasalnya, menjaga stabilitas daerah merupakan tanggungjawab bersama semua element masyarakat. 

Ajakan itu disampaikan Wagub Nasrul Abit saat menerima rombongan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI Sumbar yang diketuai Jet Fatollah dan Irfianda Abidin, bertempat di ruang rapatnya, pada Senin, 9 April 2018.


"Kami telah mencatat apa yang disampaikan mereka tadi. Kita akan bicarakan dengan pihak -pihak terkait dalam setiap persoalan yang ada. Tak elok kita mengambil sikap sepihak yang berdampak tidak baik bagi kemajuan pembangunan daerah," ujarnya.  


Ia mengatakan, soal investasi menjadi sesuatu yang penting dalam peningkatkan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Namun tentunya investasi yang menguntungkan, bukan yang merusak atau merugikan masyarakat. 

"Jika jelas-jelas merugikan masyarakat ya,  kita tolak,  akan tetapi untuk mengetahui kita perlu dialogkan dengan baik, sehingga salah penafsiran dapat diselesaikan dengan baik," tegasnya.  

Ia mengatakan, Pemeprov Sumatera Barat memiliki komitmen kuat mendorong wisata halal. Saat ini, Pemprov Sumbar sedang menyusun rumusan Peraturan Daerah (Perda) wisata halal.


"Walau belum diakui oleh pemerintah pusat, kita mulai saja. Karena di negara-negara maju, seperti Amerika,  Tionghoa,  Thailand, dan Jepang, perkembangan wisata halal juga menjadi trend dan diminati banyak orang untuk mengunjunginya. untuk itu, mari kita dorong adanya Perda wisata halal di daerah ini, sebagai bahagian dari budaya dan karakter masyarakat Minang yang islami dan religi," ungkapnya. 


Sedangkan wisata internasional, terangnya, cukup di Mentawai dikembangkan. Kecenderungan yang tidak cocok dengan budaya Minangkabau, kita kembangkan di sana. Sedangan untuk wisata syariah kita dorong di daratan.


"Kita saat ini juga senang terhadap apa yang dilakukan Bupati Mentawai bersama perangkat dan masyarakatnya yang mulai terbuka dengan pembangunan daerah. Perhatian pemerintah pusat dan provinsi dalam memajukan dan menaikan harkat martabat masyarakat untuk dapat hidup lebih baik juga tinggi," tegasnya. 
(rki/ar)


MPA,JAKARTA - Penutupan acara peringatan ulang tahun Pemuda Perindo kedua yang berlangsung di Kantor DPP Partai Perindo, Menteng, Jakarta Pusat dihadiri oleh Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo.



Di kesempatan tersebut Hary Tanoe mengapresiasi kepengurusan Pemuda Perindo dari berbagai wilayah yang turut hadir menyukseskan Rakornas Pemuda Perindo bersamaan perayaan hari jadinya tersebut.

"Selamat kepada seluruh peserta Rakornas, pastinya telah menghasilkan resolusi yang produktif untuk membesarkan Partai Perindo dan Pemuda Perindo," tutur HT seperti dilansir SindoNews pada Sabtu (31/3/2018).

Di hadapan pengurus, Hary Tanoe menginginkan seluruh kader Pemuda Perindo memaknai kesempatan tersebut sebagai momentum perbaikan diri agar Pemuda Perindo berjalan lebih baik. Langkah perbaikan yang dimaksud tidak lain bagaimana terus bergerak untuk ambil bagian dalam perjuangan mewujudkan Indonesia yang sejahtera

Dikatakan, perjuangan itu menjadi tantangan seluruh komponen partai dan  sayap partai, yaitu dengan mempercepat tumbuhnya masyarakat bawah menjadi produktif dengan keberpihakan.

Dengan menempatkan kader-kadernya di jajaran legislatif maupun eksekutif dengan kemenangan di Pemilu 2019 kebijakan tepat sasaran bisa dilakukan. "Ini menjadi tugas kita untuk tumbuh besar, semuanya termasuk sayap-sayap harus terlibat memenangkan Partai Perindo," tegas Hary Tanoe.

"Dengan banyak orang-orang kita di jajaran legislatif/eksekutif, maka kita akan mampu membuat kebijakan tepat sasaran untuk membangun Indonesia," pungkasnya.(nag/ar)

KARAWANG - Indonesia seharusnya sudah hidup kaya raya dan tidak ada lagi kesenjangan ekonomi yang terlalu jauh di antara rakyatnya. Tapi, karena para elite politik nasional secara sistemik mengabaikan Pasal 33 UUD 1945, kekayaan itu hanya bisa dinikmati oleh segelintir orang. Itu yang dikatakan oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.



Menurut Prabowo, para elite secara sadar melakukan pembiaran terhadap praktik konglomerasi yang hidup subur di Indonesia, yang pada digilirannya membuat rakyat hidup dalam kesusahan.

"Para elite secara sistemik telah melanggar UUD 1945 Pasal 33. Padahal ini pasal kunci. Kalau saja kita taat, Indonesia sudah kaya raya," ujar Prabowo saat berkunjung ke Karawang, seperti dilansir SindoNews pada Sabtu (31/3/2018).

Prabowo mengatakan, data yang menyebutkan  80 persen lahan dikuasai asing, 13 persen dikuasai sedikit orang, dan satu persen dimiliki 250 juta rakyat Indonesia sungguh sesuatu yang miris. Berdasarkan Pasal 33 UUD 1945, Indonesia seharusnya tidak membolehkan asas konglomerasi. "Satu keluarga menguasai jutaan hektare. Indonesia itu asas kekeluargaan, bukan kapitalisme," kata dia. 

Ketimpangan ekonomi dan kepemilikan lahan yang terjadi saat ini, Prabowo menambahkan, disebabkan oleh kalangan elite yang rakus. "Sudah serakah, mental maling, hatinya beku, tidak setia pada rakyat. Mereka hanya ingin kaya. Siapa elite itu? Elite itu pimpinan. Saya juga elite. Bedanya saya elite sadar, sudah tobat, dan setia," kata Prabowo 

Prabowo mengaku saat menjadi bagian dari rezim Orde Baru, dirinya sempat tertarik pada paham neoliberalisme. Hal itu terjadi saat dia masih tergabung di Partai Golkar. Di masa itu, pemerintah menggunakan pendekatan trickle down effect atau teori menetes ke bawah yang diperkenalkan Albert Otto Hirschman, pencetus paham neoliberalisme. 

"Saya dulu tertarik sama neolib. Tapi saya lihat ternyata paham itu bohong. Kesejahteraan nggak netes-netes ke bawah. Malah dibawa ke luar negeri oleh elite," kata Prabowo 

Sejak saat itu dia mengaku mulai tak suka kepada elite, terutama elite Jakarta yang dia anggap kebanyakan adalah penipu. "Saya lihat muka elite Jakarta penuh tipu. Saya mantan komandan sejak muda. Saya terbiasa baca tampang anak buah hingga saya bisa tahu tampang penipu," katanya.(zik/ar)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.