-->

Latest Post


 MPA,JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Arteria Dahlan siap meladeni Kementerian Agama (Kemenag) di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD). 

Arteria justru mengaku senang dilaporkan Kementerian yang dipimpin Lukman Hakim Saifuddin itu ke MKD.

"Saya sangat senang hati, suatu kehormatan bagi saya dan pada akhirnya semua pihak mempergunakan kanal yang tepat, yaitu forum MKD," ujar Arteria Dahlan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, seperti dilansir SindoNews.com pada Rabu (18/4/2018).

Menurut dia, jalur MKD lebih tepat ketimbang berkicau di media sosial. "Saya akan hadapi itu dengan sangat sungguh-sungguh, dengan penuh kecermatan dan mudah-mudahan kita bisa melakukan klarifikasi yang terang benderang," kata politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini.

Di samping itu, dia menyarankan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin atau kementeriannya untuk fokus menyelesaikan persoalan calon jamaah umrah dan haji yang ditipu beberapa biro perjalanan alias travel.

"Yang setiap hari berdatangan, First Travel, abu tours bahkan yang non-PPIU pun juga bermasalah kemarin," katanya.

Dia juga mengaku masih menerima kabar bahwa banyak jamaah di Madinah yang tidak bisa pulang ke Tanah Air. "Ini yang saya katakan enggak apa-apa saya siap mempertanggung jawabkan apa yang saya sudah nyatakan," ungkapnya.

Diketahui, Kementerian Agama (Kemenag) melaporkan anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Arteria Dahlan atas dugaan pelanggaran kode etik ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR.

Kemenag merasa dirugikan atas umpatan yang dilontarkan Arteria dalam forum rapat Komisi III dengan Kejaksaan Agung terkait kasus penipuan jamaah umrah.

Kemenag menilai ucapan Arteria tidak pantas dan tidak pada tempatnya.
 (dam/ar)


  photo/Istimewa 

MPA,BANDUNG - Pemilik pabrik minuman keras (miras) oplosan di Cicalengka, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, yang menewaskan 45 orang, Samsudin Simbolon sudah ditangkap di daerah Musi Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel), Rabu (18/4/2018) pukul 01.00 WIB.

Kabid Humas Polda Jabar AKBP Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan, setelah melakukan pengejaran dan pencarian ke sejumlah tempat di wilayah Jawa Barat dan Sumatera, jajaran Polda Jabar menangkap Samsudin Simbolon pelaku utama kasus miras oplosan di Cicalengka, Jawa Barat, yang menewaskan 45 orang.

“Samsudin Simbolon ditangkap anggota gabungan Ditreskrimum Polda Jabar dan Satreskrim Polres Bandung di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumsel yang berbatasan dengan Jambi sekitar pukul 01.00 WIB,,”katanya. 
Seperti dilansir SindoNews.com pada Rabu (18/4/2018).

Tersangka Samsudin kabur setelah miras yang dipasoknya menewaskan 45 orang di Kabupaten Bandung. Selain Samsudin, polisi telah menangkap tiga tersangka, yakni Hamciak Manik, istri Samsudin; dan dua pegawai Julianto Silalahi dan Willy. Saat ini polisi masih memburu empat orang lainnya terkait kasus miras maut itu, yaitu Roysan Guntur Simbolon, Sony Samosir, Asep, dan Uwa.

Penangkapan ini juga sesuai ultimatum yang disampaikan Wakapolri Komjen Pol Syafruddin bahwa peredaran miras oplosan harus tuntas sampai ke pemodal, pembuat, distributor dan penjual miras oplosan ditangkap. Bahan pada H-1 Ramadan tidak ada lagi informasi mengenai peredaran miras oplosan.

Wakapolri mengultimatum para Kapolda dan Kapolres jika masih ditemukan adanya peredaran miras oplosan akan dicopot dari Jabatannya. (wib/ar)

MPA,PADANG – Guna meningkatkan produksi padi sawah di wilayah Kota Padang, Pemerintah Kota (Pemko) Padang melalui Dinas Pertanian (Diperta) bekerjasama dengan Kodim 0312/Padang menggelar Gerakan Tanam Padi Serentak dengan sistem Jajar Legowo (Jarwo) di areal sawah Kelompok Tani Pagai II, Kelurahan Koto Panjang Ikur Koto, Kecamatan Koto Tangah, Senin (16/4). 


Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan hasil produksi padi di wilayah 'Kota Bingkuang' itu, sekaligus menyukseskan program pemerintah pusat dalam pencapaian swasembada pangan.Tampak Penjabat Sementara (Pjs) Walikota Padang diwakili Sekretaris Daerah (Sekda), Asnel didampingi Kepala Diperta Syaiful Bahri bersama Dandim 0312/Padang Letkol Kav Eriyzal Satria tengah mencoba teknologi baru pola tanam padi sawah tersebut.  

Asnel menyampaikan, atas nama pemko dan masyarakat tani Kota Padang sangat menyambut dilakukannya berbagai gerakan dalam peningkatan produksi, produktivitas dan luas tanam padi sawah di Kota Padang. 

Dikatakannya, selaku ibukota Sumbar, Kota Padang memiliki kawasan pertanian yang cukup luas. Seperti lahan basah yang memiliki sawah seluas 6.418 hektare dengan produktivitas di tahun 2017 yakni sebesar 5,5 ton. Hal ini turut berkontribusi dalam pencapaian luas tambah tanam dan produksi padi di Sumbar. 

“Kita berharap, dengan adanya kegiatan tanam padi serentak dengan sistem Jarwo ini mampu mendorong petani di seluruh kelompok tani di Kota Padang untuk lebih optimal menggarap sawah-sawah yang ada,” sebut Asnel sewaktu membuka kegiatan tersebut.

Sekda Kota Padang itu pun juga menekankan agar produksi pangan seperti padi terus ditingkatkan dari tahun ke tahun di Kota Padang. Apalagi mengingat Padang merupakan penghasil produksi padi terbanyak di wilayah Sumbar.

Sementara tambahnya lagi, terkait diterapkannya sistem tanam Jajar Legowo tersebut ia berharap seluruh kelompok tani di Padang dapat menerapkan teknologi tersebut dengan sebaik-baiknya.

“Alhamdulillah, di lokasi areal sawah Kelompok Tani Pagai II ini kita melakukan tanam padi sawah dengan menerapkan sistem tanam Jajar Legowo dengan memakai alat tanam “Rice Transplanter sekaligus alat caplak untuk membuat garis panduan tanam. Untuk itu saya mengimbau kepada seluruh kelompok tani, agar jangan ragu menerapkan sistem ini. Karena semuanya adalah untuk meringankan biaya produksi, peningkatan produksi pertanian serta pendapatan para petani," tukasnya.

Seperti diketahui, pengembangan teknologi Jajar Legowo merupakan salah satu upaya untuk menunjang peningkatan produksi padi secara berkelanjutan. Cara tanam padi Jajar Legowo merupakan salah satu teknik penanaman padi yang dapat menghasilkan produksi yang cukup tinggi serta memberikan kemudahan dalam aplikasi pupuk dan pengendalian organisme pengganggu tanaman. 

Sistem ini juga merupakan suatu upaya memanipulasi lokasi pertanaman sehingga pertanaman akan memiliki jumlah tanaman pingir yang lebih banyak dengan adanya barisan kosong. Selain itu meningkatkan jumlah populasi tanaman dengan pengaturan jarak tanam.

Sementara itu, Kepala Diperta Kota Padang, Syaiful Bahri mengatakan, tujuan utama digelarnya  Gerakan Serentak Tanam Padi kali ini untuk memotivasi kelompok tani atau petani dalam meningkatkan produksi padi sawah melalui sistem tanam Jarwo. Kemudian menyosialisasikan pemanfaatan alsintan tersebut bagi masing-masing kelompok tani di kota ini. 

''Dalam kesempatan ini juga diserahkan bantuan bibit tanaman padi kepada perwakilan kelompok tani se-Kota Padang," ungkap Syaiful.(David/Nanda/Faisal)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.