-->

Latest Post


Foto Tsunami Donggala. FOTO/ Ist

MPA,DONGGALA - Gempa yang terjadi Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat 7,7 SR telah mengakibatkan tsunami setinggi 3 meter. Pusat gempa terjadi di kedalaman 10 Km dan diperkirakan akan mengakibatkan gempa susulan.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan, gempa tersebut mengakibat tsunami dengan ketinggian maksimal 3 meter dan ketinggian air permukaan laut 1,5 meter.

 " Gempa  yang dirasakan sampai wilayah Kalimantan dan membuat air laut surut sebelum menimbulkan tsunami," tutur Dwi dalam keterangan persnya di Jakarta (28/10/2018).

Sebelumnya, Tiga gempa besar mengguncang Sulawesi Tengah, Jumat (28/9/2018) sore. Berdasarkan data di situs BMKG, gempa pertama terjadi pukul 17.02 WIB, dengan kekuatan 7,7 SR. Gempa dengan kedalaman 10 km itu terjadi di 27 km Timur Laut Donggala, Sulteng. 

Gempa kedua terjadi pukul 17.14 WIB, dengan kekuatan 6,1 SR, berlokasi di 58 km Timur Laut Donggala, Sulteng.

Gempa terakhir terjadi pukul 17.25 WIB, dengan kekuatan 5,9 SR, berlokasi di 12 km tenggara Palu, Sulteng.    
(ar/wbs)




Dilansir dari Sindonews.com



Foto/SINDOnews/Yulianto

MPA,JAKARTA - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei nasional mengenai kekuatan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres), Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Salahuddin Uno di pulau-pulau besar di Tanah Air.

Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa memaparkan, dari sekian banyak pulau besar, Sumatera menjadi wilayah persaingan sengit kedua pasangan capres-cawapres dalam meraup suara pada Pilpres 2019.

"Di Sumatera dengan responden 20,8 persen dari 1.200 responden didapati pemilih Jokowi-Ma'ruf di Sumatera sebesar 44,8 persen, sedangkan Prabowo-Sandiaga sebesar 43,8 persen, dan yang tidak memutuskan sebesar 11,4 persen. Dari selisih yang sangat tipis ini menyebabkan kedua pasangan calon harus bersaing ketat," tutur Ardian  di Kantor LSI, Jakarta Timur, seperti dilansir Sindonews.com Kamis (27/9/2018).

Sedangkan untuk pulau-pulau lainnya, pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul atas pesaingnya, Prabowo-Sandi dengan selisih lebih besar dibanding hasil survei di Pulau Sumatera.

"Jawa dengan basis populasi paling besar sebanyak 56,7 persen responden, pasangan Jokowi-Ma'ruf mendapatkan 52,6 persen dan Prabowo-Sandi sebanyak 25,9 persen," tuturnya.

Untuk Maluku dan Papua, Jokowi-Ma'ruf unggul telak dengan meraih 76%. Prabowo-Sandi memperoleh 12%. Sementara di Bali dan Nusa Tenggara, Jokowi-Ma'ruf meraih 50%, dan pasangan Prabowo-Sandi 35%.

"Untuk Kalimantan, Jokowi-Ma'ruf lagi-lagi meraih hasil positif dengan perolehan 61,4 persen sedangkan Prabowo-Sandi meraih 30 persen. Begitu pula dengan perolehan di Pulau Sulawesi, Jokowi-Ma'ruf unggul dengan 58,9 persen sedangkan Prabowo-Sandi meraih 26,7 persen," tuturnya.
Survei nasional LSI Denny JA dilaksanakan 14-22 September 2018 dengan metode sampling multistage random sampling kepada 1.200 responden, menggunakan sistem wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner dengan margin of error 2,9%.

(ar/dam)



Komisi Pemillihan Umum (KPU) menyatakan debat pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) Pemilu 2019 baru digelar mulai awal tahun 2019.

MPA,JAKARTA - Komisi Pemillihan Umum (KPU) menyatakan debat pasangan calon presiden-calon wakil presiden (capres-cawapres) Pemilu 2019 baru digelar mulai awal tahun 2019.

Ketua KPU Arief Budiman menyatakan Debat publik merupakan salah satu bentuk kampanye yang diatur oleh UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.

"Debatnya nanti akan diadakan lima kali dan kami bikin di awal 2019, mulai Januari, Februari, Maret, April atau selama empat bulan," ucap Arief, Kamis (26/9/2018).

Menurutnya, pertimbangan debat capres dan cawapres digelar menjelang hari pemungutan suara yang jatuh pada tanggal 17 April 2019 agar masyarakat tetap ingat apa yang menjadi visi-misi dan program dari capres-cawapres yang disampaikan pada saat debat tersebut.

"Rencananya debat digelar mendekati dengan hari pemungutan suara. Sebab kalau debatnya sekarang, nanti pada hari pencoblosan masyarakat sudah lupa tentang apa yang dijelaskan dalam visi dan misi yang disampaikan capres cawapres (dalam debat kandidat) dulu," ungkapnya.

Begitu pun dengan Komisioner KPU Pramono Ubaid Tantowi menyatakan pihaknya akan melibatkan seluruh pihak dalam menyusun format tersebut. "Jadi tetap kita akan diskusikan, itu masih agak panjang. Kita enggak usah buru-buru soal itu," jelasnya.

Menurutnya, banyak variabel format yang harus disepakati mulai dari  durasi, jumlah segmen, moderator, narasumber, dan panelis dalam debat tersebut. "Format tak bisa ditentukan satu pihak. Harus berdasarkan kesepakatan dua belah pihak," pungkasnya.

(ar/nag)






Diansir dari Sindonews.com
Dengaan Judul : Debat Capres-Cawapres Bakal Digelar Lima Kali

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.