-->

Latest Post


MPA,PARIK MALINTANG - Pengerjaan pembangunan stadion utama Padang Pariaman saat ini terus dilakukan, direncanakan stadion tersebut akan digunakan untuk acara pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) nasional ke -28 pada tahun 2020 mendatang.
Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Nasrul Abit mengatakan, pengerjaan "Main Stadium" baru mencapai 30 persen. Dia menargetkan untuk tahun 2020 mendatang stadion tersebut sudah bisa digunakan.
"Tahun 2019 ini adalah penyelesaian secara keseluruhan untuk lantai utama. Untuk bagian tribun minimal teratap. Karena disitu akan dibangun ruang VIP" kata Nasrul Abit saat melakukan peninjauan Main Stadium, Kamis, (10/1/2019) di Padang Pariaman.
Nasrul Abit optimis pada pembukaan MTQ 2020 Main Stadium bisa digunakan. Yang nanti lebih kurang 2000 penari akan memeriahkan pada pembukaan MTQ Nasional tersebut.
"Kalau bisa rumputnya belum terpasang, karena dari informasi yang didapat, waktu acara pembukaan MTQ ada nuansa seni 2000 orang penari. Dikawatirkan nanti rumputnya bisa copot. Oleh sebab kita meminta kepada tim dekorasi agar mendisainnya lebih indah dan semarak" katanya.
Sebelumnya wagub juga meninjau jalan sepanjang 2,9 kilo meter untuk akses menuju stadion tersebut. Dikatakannya pembangunan akses jalan juga segera dipercepat seiring dengan pengerjaan stadiun.
"Proses pembebasan jalan sudah dilakukan. Anggaran sudah dipersiapkan. Mudah mudahan semua sarana prasarana siap pada penyelenggaraan MTQ nantinya. " katanya.
Wagub juga menegaskan agar semua panitia yang terlibat menyiapan semua perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan secara lebih teliti dan matang.
"Seluruh panitia juga teliti dalam urusan anggaran. Kita pernah sukses saat menjadi tuan rumah MTQ tingkat nasional pada tahun 1983 dulu. Mari kita laksanakan lebih baik laginya," pungkasnya.(Gusni/rill)


Foto/SINDOphoto/Isra Triansyah 

JAKARTA - Polri tidak mempersoalkan tentang adanya perbedaan pilihan politik masyarakat dalam Pemilu Serentak 2019. Asalkan, perbedaan itu tidak disertai dengan adu fisik.

Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Pol Mohammad Iqbal mengakui bahwa masyarakat saat ini sudah terpolarisasi. "Boleh berbeda pendapat, tapi jangan disertai dengan adu fisik," ujar Iqbal dalam Round Table Discussion Pemilu Cerdas Tanpa Baper: Berbeda Pilihan Itu Biasa di Gedung SINDO, Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Kamis (10/1/2019).

Dalam acara penanda peluncuran kanal Pemilu Serentak 2019 di SINDOnews.com ini, Iqbal menambahkan, apapun yang disampaikan seluruh tim sukses diharapkan tidak berimbas kepada gangguan keamanan. "Itu yang kami sampaikan terus setiap hari," katanya.

Selain itu, kata dia, setiap Kapolda harus turun ke lapangan memantau keamanan selama proses Pemilu Serentak 2019 berlangsung. "Jangan sampai terjadi apa-apa di wilayahnya," ucap Iqbal.

(ar/kri)








Sumber Sindonew.com 
Dengan judul artikel : Polri: Boleh Berbeda Pendapat, tapi Jangan Disertai Adu Fisik


MPA,PADANG -- Sebanyak 2594 perempuan usia subur di Padang Barat telah mengikuti tes Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA). Kegiatan yang dilaksanakan Pemerintah Kecamatan Padang Barat melalui Puskesmas Padang Pasir menjadi utusan Sumbar tingkat nasional ini berlangsung mulai tanggal 1 Januari 2018 - 9 Januari 2019. Dari total yang diperiksa 10 persen positiv IVA sebanyak 258 orang dan seluruhnya sudah dilakukan Kreoteraphy.
Kepala Puskesmas Padang Pasir dr. Winanda mengatakan, IVA adalah pemeriksaan leher rahim (serviks) dengan cara melihat, cara ini dapat mendeteksi kanker rahim sedini mungkin. Pemeriksaan IVA merupakan pemeriksaan yang dilakukan untuk untuk mendeteksi kanker leher rahim dan juga skrining alternatife dari pap smear karena biasanya lebih murah, praktis, sangat mudah untuk dilaksanakan dan peralatan sederhana serta dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan selain dokter ginekologi.
"Kami terus melakukan sosialisasi agar para pasangan usia subur bisa melakukan pemeriksaan IVA, sehingga terhindar dari kanker mulut rahim dan kanker leher rahim," ungkapnya di Media Center Balaikota Padang, Rabu (9/1/2019).
Dengan mengikuti pemeriksaan IVA terang Winanda, dapat diketahui secara dini kondisi mulut dan leher rahim, dan jika positif pengobatan bisa dilakukan lebih awal. Dimana dalam IVA Test yang digelar di Puskesmas Padang Pasir, Kecamatan Padang Barat tersebut diharapkan dapat mencapai target sebanyak 3000 peserta. Diharapkan semua wanita bisa menjaga alat reproduksi, khususnya terhadap bahaya kanker mulut rahim dan kanker leher rahim yang bisa mengakibatkan bayi cacat dan berujung pada kematian.
"Pemeriksaannya dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa kondisi rahim selalu dalam keadaan sehat. Sementara bagi yang telah melakukan pemeriksaan diharapkan untuk mengajak wanita lain melakukan pemeriksaan. Selain gratis juga mudah dan sebentar serta tidak sakit," ujar dokter itu.
Winanda pun juga mengingatkan kepada para wanita akan pentingnya 4T yang perlu dihindari dalam kehamilan. Yaitu terlalu tua, terlalu muda, terlalu dekat melahirkan, dan terlalu banyak. Maka dari itu diimbau kepada para bidan agar selalu mengingatkan mengenai pentingnya mengikuti program KB agar terhindar dari 4T tersebut.
"Dengan deteksi dini dimaksudkan untuk meminimalisir penderita kanker serviks, juga mempermudah mengobatinya karena sudah dideteksi secara dini. Kanker serviks merupakan jenis kanker yang memiliki peringkat prevalensi kedua setelah kanker payudara yang banyak ditemukan di Indonesia. Dibutuhkan motivasi dan keberanian untuk menjalani tes IVA," ulas Winanda.
Sementara itu pada kesempatan yang sama Camat Padang Barat, Eri Senjaya berharap kegiatan IVA Test tentunya dapat membantu meningkatkan kesehatan perempuan usia kawin subur 30-50 tahun khususnya di Kecamatan Padang Barat. Menurutnya, kegiatan ini menjadi bentuk upaya penyadaran bagi masyarakat luas, agar mau secara sukarela melakukan deteksi dini terhadap bahaya gejala kanker leher rahim melalui IVA Test.
"Saya juga berharap melalui kegiatan ini dapat menjadi bagian upaya promotif dan preventif pada masyarakat luas pada umumnya, dan pekerja wanita pada khususnya. Kegiatan ini merupakan upaya kita untuk membangun kesadaran masyarakat luas, agar mau secara sukarela melakukan deteksi dini adanya kanker leher rahim dengan menggunakan Pemeriksaan IVA test serta melaksanakan pola hidup yang sehat, baik dan seimbang," harap Eri Senjaya.
"Untuk yang terdeteksi positif IVA langsung ditangani dengan pengobatan. Kalau yang sudah tidak bisa ditangani langsung direkomendasi untuk dirujuk ke rumah sakit. Pemeriksaan IVA berjaring dengan BPJS, jika ada yang positif akan didampingi sampai selesai,” tukas pohak Puskesmas Padang Pasir Erliana. (Gusni/rel/*)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.