-->

Latest Post



MPA,PADANG - Ada yang baru dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Sejak ditandatanganinya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 16 Tahun 2018 tentang Satpol PP oleh Presiden Jokowi, 3 Mei 2018, Satpol PP tidak lagi bertugas menjaga aset pemerintah atau menjaga parkir.
"Sekarang, Satpol PP Padang tidak lagi menjaga aset pemerintah seperti kantor dan parkir. Itu adalah tugas Bagian Umum Setda Padang," kata Plt Kepala Satpol PP Padang, Yadrison di Media Center Pemko Padang, Rabu (6/2/2019).
Tugas Satpol PP, menurut Yadrison adalah untuk menegakkan Peraturan Daerah (Perda) dan Peraturan Wali Kota (Perwako), menyelenggarakan ketertiban umum dan ketenteraman, serta menyelenggarakan perlindungan masyarakat.
Satpol PP juga bertindak selaku koordinator Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) ketika melakukan penegakan Perda di lingkungan Pemda. Serta dapat berkoordinasi dengan TNI, Polri, Kejaksaan, dan pengadilan yang berada di kabupaten/kota.
Satpol PP Kota Padang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab kepada Walikota Padang, melalui sekretaris daerah Padang.
Namun menurut Yadrison Satpol PP Padang saat ini memiliki kendala dan keterbatasan. Yakni masih kekurangan personel PNS. Satpol PP yang berstatus PNS jumlahnya sedikit.
"Selain itu kita juga kekurangan sarana dan prasarana pendukungnya dan anggaran untuk itu," kata Yadrison
Plt Kasatpol PP Kota Padang, Yadrison mengatakan, metode Satpol PP di tiap daerah itu berbeda-beda. Di Deli Serdang pihaknya selalu berkoordinasi dengan OPD.
"Kami juga sudah bekerja sama dengan Polri dan kejaksaan serta instansi terkait. Jelang lebaran ini kami juga sudah menempatkan petugas di pos-pos yang sudah disiapkan Polri," ujarnya.
PP ini juga disebut, penyelenggaraan penegakan Perda dan Perwako oleh Satpol PP dilaksanakan sesuai dengan standar operasional prosedur dan kode etik.
Lanjutnya, meski tantangan dan hambatan yang dihadapi anggota Satpol PP cukup berat dalam menjalani tugas, namun harus tetap dilakukan dengan penuh tanggung jawab. Terlebih, lanjutnya, ada sejumlah kawasan di Kota Padang yang perlu diperhatikan.
Untuk anak jalanan yang terjaring Satpol PP, Yadrison menjelaskan jika yang terjaring masih warga Kota Padang. Pemkot Padang siap menampung dan memberikan pembekalan keterampilan .
Lanjutnya, Keberadaan anak jalanan (anjal) serta gelandangan dan pengemis (gepeng) juga pak ogah kian hari semakin banyak dan meresahkan.
"Mereka yang tertangkap, setelah didata dan diberikan pembinaan di Mako, kami serahkan ke Dinas Sosial Kota Padang untuk penanganan lebih lanjut, "jelasnya.
Yadrison menyayangkan, pengamen, gepeng dan anjal yang sudah diterbitkan oleh Satpol PP kembali turun ke jalan keesokan harinya sehingga sering kali mereka tertangkap berulang-ulang.
Ia berharap agar Dinas Sosial yang menangani pengamen, gepeng dan anjal agar dapat memberikan sangsi dan pembinaan yang tegas. Hal ini dilakukan, agar mereka tidak kembali ke jalanan.
Kasatpol PP Yadrison menambahkan, dalam melaksanakan tugas memang selalu ada kendala. Terlebih jumlah personelnya yang masih belum sesuai target. Meskipun memiliki keinginan untuk menambah personel, Yadrison mengatakan wacana tersebut masih harus melihat anggaran dari Pemerintah Kota Padang.
"Untuk Kota Padang sekarang anggota satpol PP baru 530 orang. Paling tidak idealnya sekitar 900 orang," jelasnya.(ar/rel)



MPA,PASAMAN—Masyarakat Kabupaten Pasaman pada umumnya adalah petani dan pengelola kebun yang keseharian nya bekerja menggarap tanahnya buat sandaran hidup mereka sehari-hari guna memenuhi kebutuhan keluarganya.
Sayangnya hingga saat ini masih banyak para petani yang mengolah lahan pertanian mereka denga cara manual hingga berakibat kurangnya produktifitas, serta pengolahan lahan yang memakan waktu cukup lama juga menguras tenaga.

Agar bisa mendapatkan hasil maksimal, sudah tentu para petani butuh perhatian baik berupa penyuluhan maupun bantuan berupa alat. Dalam hal ini pemeritah kabupaten pasaman tidak menutup mata, berbagai upaya dilakukan guna meningkatkan produktifitas pertanian dan kesejahteraan masyarakat petani. 

Sebagai bentuk wujud kepedulian terhadap petani tersebut Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasaman telah menyerahkan Empat unit mesin pertanian kepada kelompok tani pasaman di halaman Kantor Bupati Pasaman usai apel gabungan, Senin (4/2/2019).

Bantuan berupa alat atau mesin pertanian dari Kementerian Pertanian tersebut diserahkan langsung oleh Bupati Pasaman Yusuf Lubis kepada kelompak tani.

Hadir saat penyerahan, Wakil Bupati Pasaman H. Atos Pratama, ST, Sekda Drs. Mara Ondak, Staf Ahli, Asisten, Kepala OPD dan disaksikan seluruh ASN yang mengikuti apel gabungan.

Di kesempatan itu Bupati Pasaman H.Yusuf Lubis mengatakan, dengan adanya bantuan alat tersebut maka masyarakat akan dapat mewujudkan kesejahteraan keluarganya serta kelompok tani dan masyarakat sekitarnya pun akan ikut terbantu.

Adapun Empat mesin pertanian itu yakni Traktor roda 4 terdiri dari 3 unit Merk New Hollad dan 1 unit merk LS.

"Harapan Pemkab Pasaman dengan diserahkan 4 unit traktor tersebut akan dapat mengefisiensikan waktu petani juga tenaga supaya bisa mendapatkan hasil yang lebih maksimal lagi,  bantuan alat dari kementrian ini semoga bisa bermanfaat hendaknya," ujar Yusuf Lubis. (ar/Noel)




MPA,BOGOR - Lulusan SMK-SMAK Padang mendapatkan keleluasaan untuk menempuh program akselerasi di Politeknik Akademi Kimia Analis (AKA) Bogor. Hal ini menyusul pembaruan penandatanganan kerjasama antara tiga Sekolah Menengah Analis Kimia di bawah Kementerian Perindustrian dengan politeknik tersebut di Bogor, Senin (4/2/2019).

Kepala SMK- SMAK Padang, Drs. Nasir menjelaskan, kerja sama ini merupakan perpanjangan kesepakatan yang telah ditandatangani sejak 26 September 2015. Kesepakatan ini berlaku selama 3 tahun dan dimulai pada tahun akademik 2019-2020, bersama dua SMAK lainnya yang ada di Indonesia, yaitu SMAK Bogor dan SMAK Makassar.

"Kesepakatan ini berkaitan dengan program akselerasi penyelesaian dua tahun prodi Diploma III Analisis Kimia, khusus bagi mahasiswa berasal dari SMAK," kata Nasir.

Selanjutnya, Nasir mengatakan, kerjasama dengan AKA Bogor sudah beberapa tahun ini dijalani. Pada tahun lalu ada beberapa lulusan SMAK Padang terserap dalam program ini. Sedangkan, pada tahun ini pihak Politeknik AKA Bogor tidak membatasi siswa dari SMAK untuk masuk ke program tersebut.

"Alhamdulillah Politeknik AKA Bogor tidak membatasi siswa kami untuk bisa masuk lagi ke program ini," pungkas Nasir.

Kepala SMAK Padang menambahkan, lulusan SMAK lebih diprioritaskan untuk langsung bekerja di dunia industri. Adapun program akselerasi ini guna percepatan siswa menambahkan kompetensi sebelum bekerja di industri. 

"Lulusan SMAK lebih diprioritaskan bekerja, namun untuk penambahan kompetensi dan pendidikan, beberapa siswa memilih untuk mengikuti program akselerasi Politeknik AKA Bogor guna link and match dengan dunia industri," tukuknya.

Penandatanganan kerjasama itu dilakukan Maman Sukiman dari pihak Politeknik AKA Bogor yang disebut selaku "pihak pertama" dan selanjutnya pihak kedua, ketiga kepala sekolah SMAK dan disaksikan Tenaga Ahli Menteri Bidan Pendidikan dan Pelatihan Vokasi Kementerian Perindustrian, Mujiyono.(rill)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.