-->

Latest Post



MPA,JAKATA - Keluarga Alumni Program Persahabatan Indonesia-Jepang Abad-21 (KAPPIJA-21) dalam waktu dekat akan bertolak ke Makati, Philipina, untuk menghadiri pertemuan para pimpinan organisasi alumni program persahabatan negara-negara Asean Jepang atau Asean Japan Friendship Association for the 21st Century (AJAFA-21). Pertemuan yang bernama The 31st Executive Council Meeting of AJAFA-21 tersebut akan berlangsung selama empat hari, yakni dari tanggal 1 hingga 4 Maret 2019 mendatang.

KAPPIJA-21 rencananya akan mengirimkan tiga orang delegasi, yang terdiri atas 2 orang peserta dan 1 orang peninjau. Selain dari Indonesia, pertemuan itu juga akan dihadiri delegasi dari Myanmar, Kamboja, Vietnam, Malaysia, Thailand, Laos, Jepang, dan Philippines sebagai tuan rumah.

Hal tersebut terungkap dari keterangan pers yang dikirimkan Presiden KAPPIJA-21, Mulyono Lodji kepada redaksi media ini, melalui pesan WhatsApp-nya dari Jakarta, Senin 18 Februari 2019. "KAPPIJA-21 akan menghadiri pertemuan AJAFA-21 Executive Council Meeting di Makati, Philippines, selama empat hari, dari tanggal 1 hingga 4 Maret 2019 mendatang. Kegiatan AJAFA-21 ini didukung penuh oleh pihak JICA, termasuk dalam hal penyediaan fasilitas dan finansial," jelas Mulyono, Alumni Program Persahabatan Indonesia-Jepang Abad-21 tahun 1999 ini.

Pria asal Makassar, Sulawesi Selatan itu juga menyampaikan bahwa yang akan mengikuti pertemuan tersebut sebagai peserta adalah dua orang pimpinan puncak KAPPIJA-21, dan ditambah anggota lainnya sebagai peninjau. "Rencananya yang akan hadir di pertemuan ini adalah saya sendiri sebagai Presiden KAPPIJA-21 dan Bang Wilson Lalengke yang saat ini dipercaya oleh kawan-kawan sebagai Sekretaris Jenderal KAPPIJA-21," imbuh Mulyono.

Sementara itu, ketika ditanyakan tentang agenda pertemuan AJAFA-21, Mulyono menyampaikan bahwa Executive Council Meeting ini diadakan dalam rangka evaluasi program kerja pengurus AJAFA-21, serta memilih pengurus AJAFA-21 yang baru dan menyusun program prioritas para alumni program di tingkat regional ASEAN. "Agenda utama pertemuan ECM AJAFA-21, yakni pertanggungjawaban pengurus AJAFA-21 periode 2017-2018, memilih pengurus AJAFA-21 2019-2020, country report dari masing-masing negara anggota asosiasi JICA dan penyusunan program prioritas yang akan menjadi program aksi bersama di tingkat regional ASEAN," kata Bang Moel, demikian sapaan akrabnya.

Program Persahabatan Indonesia-Jepang Abad-21 adalah sebuah kegiatan kunjungan persahabatan pemuda-pemudi Indonesia, juga dari negara Asean lainnya, ke Negara Sakura Jepang yang digagas oleh Perdana Menteri Jepang, Yasuhiro Nakasone pada tahun 1984. Program yang disponsori oleh Japan International Cooperation Agency (JICA) itu telah melahirkan tidak kurang dari 4000 alumni yang tersebar di berbagai daerah di nusantara, bekerja di berbagai bidang, termasuk di DPR RI, Kementerian, perkantoran pemerintah dan swasta, media massa, NGO, dan lain-lain.

"Alumni JICA melalui program yang dimulai sejak 1985 ini tidak kurang 4000-an orang, ada di hampir semua bidang pekerjaan dan daerah di negeri ini. Mereka semua aktif bekerja membangun bangsa sesuai kemampuan dan keahlian masing-masing. Mendagri Tjahjo Kumolo dan Menperin Airlangga Hartarto adalah alumni program persahabatan ini," pungkas Mulyono Lodji.

Di tempat terpisah, dari postingan di akun facebook Ketua Umum PPWI Wilson Lalengke beberapa hari lalu, didapatkan informasi adanya kegiatan AJAFA-21 TV-Conference yang dikuti oleh yang bersangkutan. "Yaa, itu merupakan kegiatan rutin AJAFA-21, setiap 3 bulan sekali dilakukan TV-Conference yang diikuti seluruh pimpinan organisasi alumni negara-negara Asean dan pihak JICA di Jepang. Untuk Kappija-21, acaranya bertempat di Kantor JICA Indonesia, di Sentral Senayan II, Jakarta Pusat," ujar Wilson ketika dimintai konfirmasi terkait hal tersebut.

Alumni Program Persahabatan Indonesia-Jepang Abad-21 angkatan tahun 2000 dari kelompok Teachers Group itu juga mengkonfirmasi bahwa dirinya belum lama ini ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal KAPPIJA-21. "Sebagai alumni Program JICA ini, jika saya dibutuhkan organisasi KAPPIJA-21, tentu harus siap. Kemarin dalam TV-Conference AJAFA-21, Bang Moel sudah memperkenalkan saya ke para pengurus AJAFA-21 dan organisasi alumni negara-negara Asean sebagai Sekretaris Jenderal KAPPIJA-21 yang baru, juga ke JICA Indonesia," tutup alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 ini. (APL/Red)



MPA,PADANG - Pemerintah Kota (Pemko) Padang melalui Bagian Humas terbukti berhasil menggiring masyarakat khususnya kaum milenial di Kota Padang untuk hijrah meninggalkan budaya lama dalam perayaan tahun baru masehi. Pasalnya, perayaan ini kerap menimbulkan hura-hura belaka bahkan cenderung mengarah ke hal-hal negatif.

Berkat arahan dan inisiasi dari Wali Kota Padang H. Mahyeldi Ansharullah, Bagian Humas Setda Kota Padang yang dipimpin Imral Fauzi menggelar sayembara Lomba Video Pendek, Tahun Baru Tanpa Hura-hura pada momen pergantian tahun baru 2018 menuju 2019 lalu.

Dalam lomba itu Pemko Padang mengimbau seluruh warga Kota Padang tercinta, terutama anak muda dan yang masih berjiwa muda yang mencintai kota ini untuk berpartisipasi dalam lomba video singkat tentang makna tahun baru yang sesungguhnya.

"Peserta membuat video singkat berdurasi maksimal 59 detik menggunakan handphone bertemakan Tahun Baru Tak Perlu Hura-Hura. Dimana video diterima paling lambat tanggal 27 Desember 2018 lalu," terang Kabag Humas Imral fauzi kepada wartawan di sela penyerahan reward usai pelaksanaan upacara bulanan Pemko Padang di RTH Imam Bonjol, Senin (18/2)

Imral menjelaskan, video tersebut lalu diunggah di akun media sosial instagram (Ig) masing-masing (akun pribadi untuk peserta perorangan dan akun komunitas untuk peserta komunitas) dengan menandai akun @humas.kotapadang. Pun menyertakan hashtag/tagar #tahunbarutanpahurahura #kamicintapadang #padangbebasmaksiat #humaskotapadang.

"Alhamdulillah, hari ini masing-masing pemenang telah menerima reward sebagai bentuk apresiasi Pemko Padang atas mendukung perayaan tahun baru tanpa hura-hura. Tentunya resolusi jauh lebih penting daripada selebrasi, memperbaiki kualitas kehidupan jauh lebih penting daripada meriahnya perayaan dan membangkitkan semangat perubahan yang membara jauh lebih penting dari sekedar pesta-pora dan hura-hura," imbuh Imral didampingi dua Kasubagnya Faisal dan Tafrizal.

Penyerahan reward tersebut diserahkan Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah dengan diterima 6 pemenang kategori Terbaik I sampai III dan Harapan I sampai III.

Untuk Terbaik I diraih oleh akun IG @GACUUA_ berhak menerima uang pembinaan sebesar Rp5 Juta. Terbaik II akun IG @JIBIDJIB menerima Rp3 Juta dan Terbaik III akun IG @CREAMYNOCT dan berhak menerima Rp 2 Juta. Sementara pemenang Harapan I akun IG @_NADIF menerima Rp1 Juta, Harapan II akun IG @FADDEV Rp700 ribu dan Harapan III akun IG @AHADI_GMH29 menerima uang pembinaan Rp500 ribu. (David/Hms)



MPA,PADANG - Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah, mengharapkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan (Pemerintah Kota) Pemko Padang saling mendukung dalam peningkatan Pendapat Asli Daerah (PAD), yang salah satunya bersumber dari pajak daerah.

Sebagaimana ada 11 pajak daerah yang dikelola oleh Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Padan, tentunya memiliki sumbangsih terhadap PAD agar pembangunan di Padang berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Demikian disampaikan wali kota dalam arahannya sewaktu menjadi pembina upacara bulana Pemko Padang di lapangan RTH Imam Bonjol, Senin pagi (18/2).

Mahyeldi menyebut, seiring pertumbuhan hotel dan restoran di Kota Padang tentunya juga diharapkan bisa meningkatkan pajak daerah. Begitu juga dengan semakin indahnya Kota Padang khususnya di sektor pariwisata, diyakini dapat meningkatkan pajak daerah dan juga retribusi daerah.

"Namun tentu saja ini tidak lepas dari peran ASN Pemko Padang serta dukungan semua stakeholder terkait terutama masyarakat. Maka itu bagi OPD yang bukan penghasil pajak diharapkan tetap terlibat seperti melakukan sosialisasi pajak daerah. Apalagi OPD penghasil, tentu harus lebih giat dalam sosialisasi dan edukasi akan pentingnya pajak daerah. Di samping menjadikan target yang dibebankan sebagai penilaian kinerja,” imbuhnya.

Mahyeldi pun mengakui saat ini masih menjadi “PR” bagi Pemko Padang terhadap masyarakat yang belum memahami atau belum teredukasi, bahwa pajak yang dibayarkan sejatinya adalah untuk kesejahteraan Kota Padang. Sedangkan indahnya Kota Padang, bagusnya jalan raya dan maraknya pembangunan, semua hal tersebut tidak lepas dari peran serta masyarakat yang telah taat membayar pajak daerah.

"Sementara demi memaksimalkan PAD terutama dari PBB-P2, kita akan mencoba menerapkan bagi seluruh pegawai Pemko Padang sistem pemotongan langsung pembayaran PBB-P2 dari gaji seperti zakat. Sehingga tidak akan ada lagi pegawai Pemko Padang yang menunggak PBB-P2. Selaku ASN kita wajib menjadi contoh bagi masyarakat karena gaji, TPP, honor, SPPD, lembur dan penerimaan lainnya juga bersumber dari PAD,” ungkap Mahyeldi lagi.

Sebagai motivasi, Wali Kota Padang juga memberikan penghargaan bagi tiga kecamatan terbaik dengan tingkat partisipasi masyarakat tertinggi dalam pembayaran PBB-P2 di tahun 2018.

"Selamat kepada 3 kecamatan yakni Kecamatan Padang Selatan sebagai Terbaik I, Kecamatan Bungus Teluk Kabung (Bungtekab) selaku Terbaik II dan disusul Terbaik III Kecamatan Lubuk Kilangan. Mari pertahankan dan tingkatkan lagi ke depan, semoga kecamatan lainnya akan saling berpacu untuk meraih pencapaian yang sama," harap wako mengakhiri. (David/Ady/Nda/Fsl/BT/Im)
                                                          

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.