-->

Latest Post


MPA,PADANG - Program Jaminan Sosial Ketenaga kerjaan Sumatera Barat (Sumbar) saat ini telah menjadi perhatian khusus oleh BPJS Nasional. Pasalnya, bagi pekerja penerima upah selama ini terkesan di abaikan.

Untuk itu, BPJS Ketenagakerjaan cabang Kota Padang dan penggerak jaminan sosial Indonesia dengan Ikatan Keluarga Wartawan (IKW) gelar Sosialisasi BPJS Ketenagakerjaan di Fave Hotel, pada Kamis (28/3/2019).

Kepala kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan Yuniman Lubis, didampingi Account Representatif khusus Handi Putra Refridianto, menyebutkan, "BPJS cabang kota Padang dengan wilayah kerja, Kota Padang, Kabupeten Pessel, Kota Padang Pariaman dan Kabupaten Pariaman serta Kabupaten Mentawai, per 31 Desember 2018 data dari BPS tercatat, lebih kurang 2,2 juta pekerja, yang telah terdaftar mengikuti program BPJS Ketenagajerjaan ini baru 22,85 persen," kata Yuniman Lubis

Sedangkan untuk kota Padang dari data BPS tercatat sekitar 780.000 lebih orang pekerja. Namun yang terdaftar aktif sebagai peserta BPJS hanya sekitar 300.040 orang, yakni 40,34 persen.

"Sebenarnya setiap penerima upah itu wajib mengikuti program BPJS Ketenagakerjaan, karena ini adalah amanat UU No 40 Tahun 2004," sebut Yuniman Lubis dibenarkan Handi Putra Refridianto

Menurut Yuniman, potensi yang tebanyak belum mengikuti program BPJS Ketenagakerjana ini adalah Usaha Kecil Menegah (UKM), dan sektor bukan penerima upah seperti petani, ojek dan lain sebagainya. Di Sumbar dari data BPS tercatat ada sekitar 844 ribu lebih atau 34 persen dari jumlah penduduk Sumbar.

"Kita tidak akan tau, apa yang akan terjadi saat kita dalam melaksanakan aktivitas kerja kita. Karena kecelakaan kerja, adalah satu jenis resiko yang tidak perna kita duga dan itu sangat mungkin terjadi, dimanapun dan dalam bidang pekerjaan apapun. Mulai dari luka ringan, luka parah, cacat sebagaian anatomis bahkan meninggal dunia," terang Yuniman.

Untuk itu, kata Kepala Kantor Cabang BPJS Padang, susai amanah UU No 40 Tahun 2004 tentang BPJS menyebutkan, "Saat ini, negara kita telah membuat sebuah kebijakan untuk para pekerja, dengan program BPJS Ketenagakerjaan yang akan memberikan kemudahan-kemudahan bagi para pekerja, baik itu jamin jesehatan, atau kecelakaan kerja sampai jaminan hari tua, dan kemudahan lainya,terangnya. 

Sosialisasi ini dihadiri, oleh Ketua IKW  Hendrison didampingi Pembina IKW Taf Chaniago serta puluhan pemilik media cetak dan online berikut wartawan yang ada di Kota Padang. (ar/*)



MPA,PADANG - Pemko Padang kembali mengingatkan semua ASN yang ada di lingkungan Pemerintah Kota Padang untuk tidak memperlihatkan keberpihakan pada salah satu calon. Baik dalam pemelihan presiden maupun pemilihan anggota legislatif. Larangan itu karena melanggar Undang- undang.

"Bagi semua ASN Pemko Padang agar jangan terlibat politik praktis. Karena hal itu melanggar aturan. Lebih baik netral saja," sebut Kepala Bagian Hukum Setda Kota Padang Syuhandra usai kegiatan Penyuluhan Hukum Terpadu yang digelar di Aula Kantor Kecamatan Lubuk Begalung, Senin (25/3).

Dikatakannya, bagi ASN yang terlibat politik praktis bisa terkena ancaman pidana. Selain itu juga melanggar undang undang tentang ASN. Dalam penyuluhan hukum terpadu itu, hadir staf ahli Pemko Padang, Azwin mewakili walikota. Disamping itu juga hadir sejumlah elemen sebagai peserta, mulai dari ulama, LPM, RT,RW, Karang Taruna ,pengurus KUA kelompok Kadarkum kecamatan.

Lebih jauh, Syuhandra mengatakan penyuluhan hukum terpadu itu juga dalam rangka memperbaharui lagi pengetahun hukum semua lapisan masyarakat kota Padang. Sehingga mereka menjadi orang yang taat dan sadar hukum.

Sementara itu Azwin mengatakan dengan adanya penyuluhan hukum terpadu itu diharapkan pelanggaran hukum semakin berkurang di tengah tengah masyarakat. Selain itu masyarakat juga diharapkan menerapkan prilaku sadar hukum. Jika melihat pelanggaran hukum terjadi, maka agar melaporkannya kepada petugas yang berwajib.

"Peran aktif masyarakat sangat diharapkan dalam penegakan hukum," sebutnya.

Hadir sebagai narasumber dalam penyuluhan hukum terpadu ini. Yakni unsur KPU Padang, Pengadilan Negeri Padang, kepolisian, kejaksaan, dan Sat Pol PP.(ar/*)


Oleh: Johan Efraim Rumbino
Papua Berduka

Seminggu sudah Papua berduka dan bersedih dengan adanya bencana di Sentani - Jayapura, dan dalam waktu satu minggu ini juga kita orang Papua bahkan Indonesia belajar dari artinya toleransi dari Papua dan satu hal yang sangat penting untuk kita orang Papua pelajari adalah siapa saudara kita sebenarnya? Apakah mereka yang hanya lantang berteriak menuntut kemerdekaan Papua dengan alasan agar Orang Papua bisa menjadi tuan ditanah sendiri ataukah mereka yang selalu disebut dengan sebutan kolonial yang juga berbeda warna kulit dengan kita tapi bisa ikut berduka ketika Papua dilanda duka dan juga menetaskan air mata bahkan memberi dari kekurangan mereka karena mereka anggap kita adalah saudara? Hanya kita yang melihat dengan hati yang mampu menjawabnya.

Siapa Saudara Sesungguhnya

Bencana alam yang terjadi semuanya tidak terlepas dari kehendak Tuhan. Kita semua umat yang percaya mengimani hal itu, karena segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini adalah kehendak Tuhan, Duka kita telah berlalu dan kita harus bangkit kembali. Dalam duka kita semua mendapat pelajaran hidup yang penting dimana saudara-saudara kita dari Sabang - Merauke turut merasakan duka yang kita alami di Papua.

Saya sendiri melihat bagaimana saudara-saudara kita yang selama ini selalu dikatakan sebagai kolonial maupun penjajah, merekalah yang selalu ada sejak bencana itu terjadi. Merekalah yang mengorbankan waktu, bahkan mampu berbagi dari kekurangan mereka untuk membantu saudara-saudara kita di Sentani. Mereka membantu dengan ikhlas tanpa ada paksaan. Karena apa? Karena Papua adalah saudara mereka, Papua adalah bagian dari Indonesia, yang ketika Papua menangis maka mereka ikut menangis.

Ada satu hal yang sangat menyentuh saya ketika hari Minggu kemarin. Saat itu saya dalam perjalanan ke Bandara Sentani untuk berangkat balik ke Jakarta setelah 3 hari saya berada di Sentani untuk memberikan bantuan bagi saudara-saudara saya. Di tengah perjalanan menuju bandara saya berpapasan dengan segerombol penjual bakso yang menggunakan motor. Jumlah sekitar 30-an motor, mereka dikawal Polisi. Saya pun bingung dan bertanya dalam hati kemana mereka akan pergi?

Karena penasaran, saya memutuskan untuk mengikuti mereka dari belakang. Dan, alangkah terkejutnya saya ketika melihat langsung bahwa mereka hadir di Sentani untuk berbagi dengan saudara-saudara mereka yang menjadi korban bencana. Bakso yang biasa mereka jual, kali ini mereka sediakan secara gratis dan cuma-cuma.

Sungguh kasih yang luar biasa yang mereka tunjukan, dalam kekurangan pun mereka masih mampu berbagi. Kasih seperti inilah yang Tuhan Yesus ajarkan kepada kita. Mereka yang tidak seiman dengan kita mampu menunjukan itu dalam duka kita saat ini.

Pejuang Papua Hanya Mampu Berkoar

Duka Sentani - Papua sudah seminggu ini. Namun, Sentani mulai bangkit membangun kembali puing-puing tangisan yang tersisa. Pertanyaan muncul, dimanakah mereka yang katanya berjuang bagi bangsa Papua? Dimanakah Beny Wenda? Dimanakah Viktor Yeimo? Dimanakah Socratez Yoman? Dimanakah Laurenz Kadepa? Dimanakah KNPB? Dimanakah ULMWP? Dimanakah OPM? Tidakkah kalian lihat Papua sedang menangis? Dimana uluran tangan kalian untuk membantu saudara-saudara kita? Dengan hebat dan lantang kalian sering berteriak bahwa kalianlah yang berjuang untuk Papua, tetapi ketika Papua menangis, kalian semua menghilang tanpa jejak. Bahkan untuk mengotori tangan kalian demi mengangkat jenasah saudara-saudara kalian pun tidak terjadi sama sekali.

Terima kasih untuk semua tindakan kalian ini, karena dari semua ini kami orang Papua belajar bahwa keluarga kami sebenarnya adalah Indonesia, saudara kami sebenarnya adalah mereka yang berbeda warna kulit dengan kami tetapi mempunyai hati dan belas kasih seperti kami.

Duka kami adalah Duka Indonesia. Karena kami Papua, kami Indonesia.
Jakarta, 25 Maret 2019                                    
Penulis adalah aktivis Gerakan Bangun Papua

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.