-->

Latest Post


MPA, BUKITTINGGI -- Udara di Kota Bukittinggi diprediksi sejak dua hari ini sudah mulai tercemar dengan asap yang berasal dari kebakaran hutan dari daerah tetangga, hal ini terlihat secara kasat mata dengan jarak pandang yang sudah mulai terganggu.

Berkenaan dengan hal tersebut Walikota Bukittinggi Ramlan Nurmatias, Kamis (12/9) menghimbau kepada seluruh masyarakat agar mengurangi aktivitas diluar ruangan dan kemudian juga dilarang kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran sampah karena akan dapat menambah kabut asap.

“kita minta kepada masyarakat untuk sementara mengurangi aktifitas yang berlebihan diluar ruangan seperti melakukan olahraga dan lain sebagainya, karena akibat kabut asap akan dapat merusak kesehatan seperti sesak nafas atau ISPA dan penyakit lainnya. Kemudian juga diminta kepada msyarakat agar banyak - banyak meminum air putih”, ujarnya.

Walikota Ramlan juga menyampaikan bahwa kepada Dinas terkait sudah diperintahkan untuk membeli dan pengadaan masker yang nantinya dibagi – bagikan kepada masyarakat, “ hal ini bukan berarti kualitas udara di kota Bukittinggi sudah tercemar, karena kita belum lagi melakukan pengujian, meski relatif masih aman namun masyarakat diminta tetap mewaspadai kondisi tersebut dan kepada pihak terkait kita juga berharap untuk cepat mengantisipasi supaya kebakaran tidak semakin meluas”, ungkapnya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kota Bukittinggi Yandra Very mengatakan, memang saat ini secara kasat mata terlihat adanya pencemaran udara di Kota Bukittinggi, namun belum lagi dalam kondisi berbahaya, tapi kita mengingatkan kepada masyarakat apabila melakukan aktifitas diluar ruangan agar menggunakan masker untuk menghindari timbulnya Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA), ujarnya. (Ylm)


MPA, DHARMASRAYA -- Galok-galok, begitu orang kampung menyebut suasana siang hari dalam sepekan terakhir. Galok galok ini biasanya terjadi jika hari mau hujan. Namu, galok galok sepekan belakangan itu disebabkan oleh cemaran asap di atmosfir. Cukup parah cemaran asap yang ada, hingga mampu mengurangi jangkauan sinar matahari menembus bumi. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Dharmasraya mencatat konsentrasi kabut asap PM10 mencapai 350 dan pada malam hari naik hingga 450.

Tak cuma menyebabkan tidak nyaman untuk bernafas, namun kondisi itu juga menyebabkan keringat terus mengucur membasahi tubuh dan badan tidak enak. Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya mendeteksi akibat kabut asap ini jumlah penderita sakit akibat kabut asap naik 5 persen dibanding kondisi normal. 

Kondisi ini tentu mencemaskan semua pihak. Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan, selain mengeluarkan makkumat agar rakyat berhati hati dengan kondisi kabut asap, bupati muda itu juga sudah memerintahkan seluruh aparat terkait untuk melaksanakan tindakan seperlunya untuk mengantisipasi adanya korban akibat kabut asap.

Akibat perintah bupati Sutan Riska, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya dr. Rahmadian telah mengecek kondisi gudang farmssi untuk mengetahui jumlah stok masker dan buffer serta beraneka jenis obat yang bisa digunakan untuk mecegah dan mengobati manakala ada masyarakat yang menjadi korban kabut asap yang dirawat di Puskesmas dan rumah sakit.

Rahmadian juga sudah berupaya untuk mencari tambahan stok masker. Untuk menghadapi bencana kabut asap ini dibutuhkan mssker yang cukup untuk masyarakat. Penggunaan masker menjadi salah satu cara dalam men cegah kabut asap meracuni tubuh. Dengan menggunakan masker, maka kabut asap bisa mengurangi paparannya ke dalam tubuh, sehingga tubuh bisa bertahan lebih lama.


MPA, DHARMASRAYA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Dharmasraya, sudah melakukan pemetaan jalur yang akan dilewati oleh ratusan perahu pada pagelaran  Arung Pamalayu pada tanggal 23 september minggu depan.

Eldison, selaku Kepala BPBD Dharmasraya, pada saat dijumpai tim media peliputan Humas Sekretariat Pemkab Dharmasraya, di Pulau Punjung pada 14/09/19, beliau menjelaskan jika tidak menutup kemungkinan sesuai dengan pemetaan yang telah dilakukan petugas panjang jalur yang akan dilalui sekitar 6,37 KM. Dengan  waktu tempuh yang telah diuji sekitar 45 menit, sampai dengan 75 menit.

Pemetaan jalur sungai Batanghari ini dilakukan tim dengan matang, kemudian secara profesional. Hal lain dijelaskan oleh Eldison adalah terdapatnya Dua belokan yang terdiri dari satu belokan dinilai agak ekstrim. Jika tidak bertambahnya debit air Sungai Batanghari akibat hujan nantinya, "mulai dari titik keberangkatan kedalaman air bervariasi mulai sekitar 60 cm sampai lebih dari 200 cm dan terdapat 5 titik dangkal". Kemudian titik dangkal akan diberi tanda, ataupun rambu-rambu lain sesuai petunjuk, ungkap Eldison.

BPBD Dharmasraya siap setiap saat diperlukan baik untuk survey maupun pengamanan, tentunya petugas selalu berkoordinasi penuh dengan petugas lain yang terlibat dalam pengamanan disaat puncak Arung Pamalayu. "Personil utama ada 15 personil dan cadangan 10 personil, perahu karet 1 unit, komplit safety dan 2 unit perahu fiber kecil", tutup Eldison sembari mengacungkan jempolnya dengan nada "salam tangguh". (Humas)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.