-->

Latest Post


Presiden Joko Widodo beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo, pada sore ini, Sabtu, 26 Oktober 2019, bertolak menuju Provinsi Papua Barat guna melakukan kunjungan kerja.

Pesawat Kepresidenan Indonesia-1 yang membawa Presiden Jokowi dan rombongan lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 16.00 WIB.

Setibanya di Bandar Udara Domine Eduard Osok, Kota Sorong, Presiden Jokowi dan rombongan akan langsung bermalam dan melanjutkan agenda kerja keesokan harinya.

Kunjungan ke Provinsi Papua dan Papua Barat ini merupakan kunjungan kerja pertama Presiden Jokowi pascapelantikan sebagai Presiden pada 20 Oktober 2019. Kunjungan ini juga menunjukkan keseriusan pemerintah untuk terus berkomitmen memajukan Papua baik di bidang fisik maupun sumber daya manusia (SDM).

Turut mendampingi Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana dalam penerbangan menuju Provinsi Papua Barat antara lain, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Militer Presiden Mayjen TNI Suharyanto, Komandan Paspampres Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, dan Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Fadjroel Rahman.


Jakarta, 26 Oktober 2019
Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden

Erlin Suastini


MPA, JAKARTA - Jhoni Napitupulu, salah satu anggota PPWI DKI Jakarta, saat ini sedang menjalani perawatan intensif di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) akibat luka tikam yang dideritanya di bagian punggung. Jhoni (26) yang sehari-harinya berprofesi sebagai driver kendaraan berat/kontainer itu ditikam oleh seseorang berinisial MJB, di rumah kontrakannya, Jl. Raya Tipar Cakung, Gang Pancong, Kelurahan Sukapura, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.

"Korban ditikam di kontrakannya, sore tadi, sekitar pukul 16.30 wib," jelas Jhon Marpaung, abang korban, kepada media ini, Sabtu, 26 Oktober 2019.

Jhon menjelaskan bahwa sesaat setelah mengetahui adiknya dicelakai orang, ia bergegas menjumpai korban dan membantu mengevakuasinya ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan. "Saya langsung membawa sepupu saya Jhoni Napitupulu ini ke RS Pekerja KBN, sekitar pukul 18.00 tiba di rumah sakit. Tapi tidak bisa ditangani di sana, karena tidak ada dokternya. Akhirnya, kami dirujuk ke Rumah Sakit Koja," ungkap Jhon, yang tinggal tidak jauh dari kontrakan korban.

Mendapatkan informasi tentang anggotanya mendapat musibah ditikam oknum MJB, Wilson Lalengke langsung mendatangi Rumah Sakit Koja di Jakarta Utara. Di sana, Ketua Umum PPWI Nasional itu melihat dan menelisik kondisi korban. Wilson juga mengambil beberapa foto dokumentasi bagian luka korban. Saat ini, pisau yang digunakan menikam korban masih menancap di punggung korban.

"Kita masih menunggu dokter spesialis bedah. Pencabutan benda yang menancap di tubuh pasien harus dilakukan di ruang operasi bedah," ujar dr. Edward, yang menangani korban.

Wilson Lalengke juga terlihat membisikan beberapa pesan kepada korban agar tetap kuat, menjaga semangat hidup, dan menghadapi masalah itu dengan pikiran yang tenang. "Usahakan jaga kesadaran pikiran, jangan berpikir berat-berat, hadapi dengan tenang, jaga semangat hidup yàa," bisik Wilson ke dekat telinga korban.

Usai berdiskusi sejenak dengan dr. Edward, Wilson selanjutnya mengajak anggota keluarga korban yang berjaga di rumah sakit, untuk membuat laporan polisi. Jhon Marpaung sebagai abang dari korban didampingi Ketum PPWI selanjutnya membuat LP di SPKT Polsek Cilincing, Jakarta Utara.

"Saya berharap agar aparat segera menindaklajuti LP kasus penikaman anggota PPWI Jhoni Napitupulu ini," harap Alumni PPRA-48 Lemhannas RI tahun 2012 itu. (APL/Red)


MPA, PADANG – Padang Indian Ocean Music Festival (PIOMFest) 2019 kembali menyuguhkan musik – musik etnik kontemporer sejagat. Pembukaan PIOMFest ditandai dengan menabuh tambur khas Bengkulu di panggung yang menempati pelataran parkir GOR H. Agusalim, Jumat (26/10/2019).

Pada perhelatan ketiga kali ini, PIOMFest diramaikan oleh penampilan para musisi dari Jepang, Spanyol, Jerman, Singapura. Selain itu, musik etnik Tanah Air juga akan dipertunjukkan, di antaranya Keroncong Tugu dari Jakarta, Tabot dari Bengkulu serta Padang sendiri akan menampilkan Gamat.

Wakil Walikota Padang Hendri Septa menyebut PIOMFest sebagai momentum untuk menjaga musik tradisional. Bila tidak, dikhawatirkan akan hilang di tengah ramainya genre – genre musik modern.

“Ini momentum menjaga kelestarian musik etnik dan tradisional di tengah ramainya genre musik modern dewasa ini,” kata Hendri Septa kepada wartawan.

Di sisi lain, kata Hendri Septa, PIOMFest figelar untuk mempererat hubungan negara – negara yang tergabung dalam Indian Ocean Rim Assosiation (IORA). IORA merupakan organisasi negara – negara
yang berada di Samudera Hindia.

“PIOMFest juga didekasikan untuk menghangatkan hubungan negara-negara IORA. Salah satunya hubungan seni dan budaya,”ujar Hendri Septa.

Selaku pelaksana, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Padang, Arfian mengatakan, kegiatan PIOMFest berlangsung selama dua hari. Untuk pembukaan dan pertunjukkan sampai Sabtu (26/10) di GOR H. Agus Salim. Sedangkan penutupan nanti diadakan di Klenteng, Kota Lama, Ahad (27/10) malam.

“Untuk acara malam pembukaan dan oertunjukkan Jumat dan Sabtu diadakan di GOR H. Agus Salim sedangkan penutupan nanti di Klenteng Kota Lama,” ujar Arfian.

Ia berharap, acara PIOMFest ini ramai disaksikan masyarakat karena salah satu tujuannya juga untuk meramaikan kunjungan wisatawan. Makanya, pertunjukkannya juga diadakan di Kota Lama guna menyasar wisatawan mancanegara yang banyak mengunjungi kawasan tersebut.

“Di Kota Lama banyak wisatawan asing, makanya pertunjukkan penutupan nanti digelar di sana,” tukas Arfian.

Sementara itu, Edi Utama selaku kurator mengatakan, khazanah musik etnik dan tradisional masih banyak eksis di berbagai belahan dunia. Eksistensi musik tersebut akan terbukti di atas panggung PIOMFest.

“Kita buktikan eksistensi musik etnik dari berbagai negara yang tidak kalah menarik untuk dinikmati melalui panggung PIOMFest 2019,” ujarnya.

Edi juga menuturkan berbagai jenis musik yang telah melintas budaya dan etnik di belahan dunia. Musik – musik itu masih bisa dinikmati dan tetap ada musisi yang menekuninya.

“Banyak instrumen musik yang lawas yang sampai saat ini masih bisa dinikmati karena ketekunan musisi masih bisa dinikmati saat ini,” tutupnya.

Adapun yang turut hadir pada acara pembukaan PIOMFest 2019 terlihat Ketua GOW Kota Padang Ny. Genny Hendri Septa, Kepala Finas Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat dan sejumlah pejabat Pemko Padang serta undangan kehormatan lainnya

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.