-->

Latest Post


MPA, JAKARTA - Selepas menggelar rapat terbatas untuk membahas program kerja di bidang perekonomian, Presiden Joko Widodo juga menggelar rapat terbatas untuk membahas program-program yang berada di bawah koordinasi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Dalam rapat yang digelar di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu, 30 Oktober 2019, Kepala Negara meminta jajarannya untuk fokus pada beberapa hal utama yang hendak dicapai. Pertama, Presiden meminta jajarannya untuk menyiapkan dan membuat program-program terobosan untuk menekan defisit neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan.

"Harus kita pastikan bahwa peningkatan investasi terus bisa kita lakukan dan dalam saat yang bersamaan kita juga bisa mengurangi ketergantungan-ketergantungan pada barang-barang impor," kata Presiden.

Dalam upaya untuk menekan defisit yang utamanya disumbangkan dari sektor migas, Presiden menekankan kembali mengenai langkah-langkah peningkatan produksi minyak di dalam negeri yang harus dilakukan untuk mendukung kebijakan di dalam negeri sekaligus mengurangi impor bahan bakar minyak.

"Saya menekankan kembali peningkatan produksi minyak di dalam negeri sehingga segmentasi dari kebijakan energi baru terbarukan juga harus dipercepat lagi terutama percepatan mandatori dari B20 menjadi B30, nanti melompat ke B50 ke B100," ucapnya.

Beralih ke program lainnya, Kepala Negara mengevaluasi pelaksanaan program tol laut dalam beberapa tahun belakangan. Presiden menyebut bahwa di awal berlakunya program tersebut, harga-harga bahan pokok yang dilayani trayek tol laut berhasil diturunkan sebesar 20 hingga 30 persen. Inflasi juga berhasil diturunkan di sejumlah wilayah yang dilalui trayek tol laut.

"Tapi akhir-akhir ini rute-rute yang ada itu barangnya dikuasai oleh swasta tertentu, saya belum dapat ini swastanya siapa, sehingga harga barang itu ditentukan oleh perusahaan ini," sambungnya.

Ulah tersebut mengakibatkan harga-harga barang ditentukan oleh perusahaan swasta dimaksud dan harga kembali naik. Presiden ingin agar hal ini secepatnya diselesaikan.

"Tol lautnya ada tapi harganya juga tetap ya untuk apa kita buat tol laut itu. Tol laut itu dibangun untuk menurunkan biaya logistik kita, biaya transportasi kita, sehingga harga menjadi jatuh turun. Tapi kalau nanti yang dikuasai oleh satu perusahaan munculnya beda lagi, kita memberikan fasilitas kepada dia. Ini yang tidak kita kehendaki," ujarnya.

Adapun yang berkaitan dengan investasi, Presiden meminta jajarannya untuk fokus pada beberapa potensi investasi saja namun diselesaikan hingga tuntas. Ia juga menyoroti soal investasi yang berfokus pada industri hilirisasi yang memungkinkan pengolahan bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau bahkan bahan jadi sehingga meningkatkan penerimaan negara. Selain itu, Presiden juga menginginkan adanya industri yang bisa menghasilkan barang-barang substitusi impor.

"Contoh yang ada di Morowali itu bisa dikopi untuk produk-produk bahan mentah yang selama ini kita ekspor," kata Presiden.

Lebih jauh, terkait program kerja di bidang pariwisata, Presiden Joko Widodo memberikan target agar pada akhir tahun 2020 mendatang pihaknya dapat menyelesaikan pembangunan di lima kawasan pariwisata dan ekonomi, yakni di Danau Toba, Borobudur, Pelabuhan Bajo, Mandalika, dan Manado.

"_Airport_, jalan, pelabuhan rampung. Produk-produk wisata, _calendar of event_-nya juga rampung. Sisi lingkungannya saya juga sudah perintah ke Menteri LHK agar di situ disiapkan persemaian untuk menghijaukan kawasan-kawasan itu biar lebih baik," tandasnya.


Jakarta, 30 Oktober 2019
Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden

Erlin Suastini


MPA - Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas bersama dengan sejumlah jajaran Kabinet Indonesia Maju pada Rabu, 30 Oktober 2019. Rapat terbatas yang membahas soal program dan kegiatan di bidang perekonomian tersebut digelar di Kantor Presiden, Jakarta.

Dalam arahannya, Kepala Negara, menekankan lagi kepada Menteri Koordinator Bidang Perekonomian beserta menteri-menteri lain yang berada di bawah koordinasinya mengenai kondisi perekonomian global belakangan ini serta perkiraannya di masa mendatang. Indonesia disebutnya harus dapat mengantisipasi segala kemungkinan dengan meningkatkan ekspor, melakukan substitusi barang-barang impor, dan meningkatkan investasi yang masuk ke Tanah Air.

"Oleh sebab itu, saya sudah menyampaikan baik kepada Menteri Perdagangan dan Wakil Menteri Perdagangan, kepada Menteri Luar Negeri dan Wakil Menteri Luar Negeri, sudah saya sampaikan secara khusus bahwa perjanjian-perjanjian perdagangan harus kita lakukan secara terus-menerus tanpa henti," ujarnya.

Pada Maret 2019 lalu, Indonesia dan Australia resmi menandatangani perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA). Menurut Presiden, kemitraan komprehensif serupa itu juga harus dapat diwujudkan dengan negara-negara lainnya misalnya negara-negara di Uni Eropa.

"Yang penting menurut saya segera diselesaikan dan saya minta dalam akhir tahun 2020 ini bisa diselesaikan, timnya disusun yang _fixed_, tidak berganti-ganti, kemudian penyelesaian dan eksekusi lapangannya juga harus terus dikerjakan yaitu dengan Uni Eropa," tuturnya.

Tak hanya Uni Eropa, Presiden juga membidik perjanjian dagang dengan 10 negara ASEAN dan 6 negara mitra perdagangan bebas yang tergabung dalam The Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP). Dari target kerja sama perdagangan tersebut Presiden Joko Widodo hendak meningkatkan nilai ekspor Indonesia.

"Juga _free trade agreement_ dengan negara-negara Afrika. Ini penting sekali. Tolong dilihat," imbuhnya.

Sementara di sisi regulasi dalam bidang perekonomian di dalam negeri, Presiden kembali mengingatkan akan pentingnya menangani regulasi-regulasi yang tumpang tindih dan justru menghambat investasi. Salah satu jalannya ialah dengan menyelesaikan _omnibus law_ yang akan merevisi secara sekaligus beberapa regulasi sebagaimana yang pernah disampaikan Presiden pada pidato awal masa jabatan periode kedua di MPR, 20 Oktober 2019 lalu.

"Ini sudah kita mulai mungkin dua bulan yang lalu. Ada 74 undang-undang di situ yang akan kita kerjakan. Segera kita identifikasi, segera kita pangkas, sehingga betul-betul apa yang tadi di depan saya sampaikan ini betul-betul bisa kita kerjakan secara cepat," tandasnya.


Jakarta, 30 Oktober 2019
Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden

Erlin Suastini


MPA – Dengan  program TMMD Sengkuyung Tahap III  TA . 2019 di Desa Giling Kecamatan Gunungwungkal Kabupaten Pati, ada hikmah yang patut menjadi suri tauladan bagi kita semua yang hidup di Indonesia khususnya masyarakat Jawa yang masih kental dengan budaya gotong-royong serta semangat kebersamaan.

Tidak terbayangkan sebelumnya karena dulu menempati rumah yang tidak layak dihuni, namun sekarang berubah 180 derajat dengan adanya Program TMMD Sengkuyung Tahap III TA 2019, ibu Saini mendapatkan bantuan sebesar 10 juta rupiah dari Disperkim Kabupaten Pati.

Seorang janda tua Ibu Saini (65) yang tinggal sendiri dikarenakan suami sudah tiada dan yang hidup serba pas pasan bahkan digolongkan kategori miskin yang tinggal dirumah berukuran 5 X 7 meter dengan dinding gedek dari anyaman bambu, dan kondisi kurang layak ditempati berlokasi di RT. 02/04 Desa Giling kecamatan Gunungwungkal, pekerjaan sehari-hari adalah mencari rumput untuk memberi makan kambing milik tetangga, sangat  beruntung ibu Saini tinggal ditengah-tengah masyarakat yang mempunyai kepedulian cukup tinggi terhadap sesama.

Dengan Uang 10 juta yang diberikan kepadanya dan berkat kebersamaan serta semangat gotong-royong dan masih tertanam kuat didesa Giling sehingga menggugah para tetangga untuk membantunya dengan mengumpulkan iuran untuk biaya mendirikan rumah tersebut, bukan hanya bantuan uang, bantuan tenagapun disumbangkan demi membangun rumah Saini.

Ditemui tim penerangan Kodim Pati  pada selasa pagi 29 oktober 2019, Saini mengucapkan banyak terima kasih kepada TNI, Pemkab Pati dan para tetangga yang sudah mewujudkan impianya memiliki rumah mungil dan sehat untuk dihuni, dan sebagai bonusnya masih diberikan tiga ekor kambing yang sekarang menjadi miliknya.”ungkapnya.

Menambahkan, Babinsa desa Giling Serka Purnomo saat mendampingi ibu saini turut  membenarkan, "Memang semangat gotong-royong serta kepedulian masyarakat Giling saya akui sangat bagus, bayangkan saja, ditengah kondisi yang Serba sulit mereka mau membantu tetangga yang sedang membutuhkan bantuan,"

"Saya bersama Kades Ibu Sunarsih yang pada awalnya agak ragu dengan kondisi awal bangunan karena hanya ada dana 10 juta, tapi berkat kebersamaan warga semua bisa diatasi,"Tutur Purnomo.

Dalam kunjungannya  Komandan Kodim 0718 Pati Letkol Arm Arief Darmawan, S.Sos yang meninjau secara langsung kerumah ibu saini dan berbincang-bincang sambil memeriksa hasil pekerjaan para Prajurit bersama warga (nartopendimpati)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.