-->

Latest Post



MPA, SOLOK SELATAN - Tim operasi penindakan ilegal mining Polres Solsel amankan tiga unit alat berat jenis ekskavator dan 35 galon solar di lokasi tambang emas ilegal Jorong Alai Talantam, Nagari Lubuk Ulang Aling Selatan, Sangir Batang Hari.

Ketiga ekskavator dan BBM solar tersebut, ditemukan dalam kondisi ditinggalkan oleh pemiliknya. "Operasi penindakan ilegal mining, ilegal loging dan penyalahgunaan BBM subsidi dilaku secara bertahap. Mulai dari pendirian pos pengamanan di wilayah perbatasan Solsel - Dharmasraya hingga penyisiran sejumlah lokasi yang disinyalir tempat aktifitas ilegal mining," kata Kapolres Solsel, AKBP Imam Yulisdianto didampingi Waka Polres, Kompol Edi Warman dan Kasat Reskrim  AKP M.Rosidi pada, Selasa (31/12).

Dia menyebutkan, penyisiran ke sejumlah titik yang diduga sebagai lokasi aktifitas ilegal mining, menyisir medan jalan yang cukup jauh, menantang dan menyeberangi sungai menggunakan perahu tempel (timpek). "Pada operasi di hari ke dua, Jumat (27/12) baru ditemukan tiga alat berat dan 35 galon solar di lokasi tambang emas ilegal yang sudah ditinggalkan oleh penambang di Jorong Alai Talantam Nagari Lubuk Ulang Aling Selatan," katanya.

Selanjutnya, imbuhnya, di lokasi yang sudah ditinggalkan penambang dan pekerja tambang ilegal itu, juga ditemukan pondok - pondok bekas yang ditinggalkan. Lalu, dirobohkan dan dipasang spanduk imbauan untuk tidak melakukan tambang emas illegal.

Penindakan itu, imbuhnya mendapatkan dukungan masyarakat dan wali Nagari setempat.

"Kemudian, dilanjutkan penyisiran di sekitar lokasi di Talantam, dan tim juga menemukan tiga unit 'bangkai' eskavator dalam kondisi rusak berat atau diperkirakan tidak beroperasi dalam waktu cukup lama yang telah ditinggalkan pemiliknya," sebutnya.

Setelah tim selesai melakukan penyisiran di wilayah Sangir Batang Hari, pada Senin (30/12) dilanjutkan penyisiran di lokasi Pamong Ketek dan Pamong Gadang di jorong Jujutan Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir. "Alhamdulillah tidak ditemukan aktifitas ilegal mining disitu tapi ada bekas aktifitas tambang emas ilegal. Di Pamong Gadang ditemukan pondok-pondok yang ditinggalkan pekerja namun di Pamong Ketek tidak ditemukan. Selanjutnya, akan dilakukan penyelidikan, alat itu pemilik siapa. Dan upaya penegakan hukum," tutupnya.(*)




Dilansir dari harianhaluan.com
Judul  artikel : Sita Ekskavator dan Solar, Polres Solok Selatan Tindak Tegas Illegal Mining

Photo Istimewa

MPA, KAB SOLOK - Menjelang pergantian tahun yakni memasuki 2020 M. Pondok Pesantren Taruna Rabbani Kabupaten Solok menyelenggarakan zikir dan muhasabah. Acara tersebut, terlihat khidmat (menggambar suasana hati yang damai).

Di Ponpes Rabbani, doa akhir dan awal tahun ini dimaksudkan agar umat Islam dapat memanfaatkan momen tahun baru dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT. 

Dalam agama Islam, muhasabah sangatlah dianjurkan karena jika muhasabah bisa dijalankan dengan baik, maka akan memberi banyak manfaat, baik yang akan di dapatkan di dunia maupun diakhirat kelak. Oleh karena itu, kita semua (Muslim) wajib memahami dan memaknai hakekat dari muhasabah.

Dikatakan Hendra Saputra SH, M.Si, doa akhir dan awal tahun bagi umat muslim, akan sangat bermanfaat bila diawali dengan salawat, zikir dan muhasabah. Menundukkan diri mengingat kembali segala kesalahan, serta memohon ampun dan taubat kepada Yang Maha Kuasa (Allah SWT).

Mengintropeksi diri dan memohon ampun kepada Allah SWT terhadap kesalahan dan dosa yang pernah kita lakukan, akan lebih baik jika merayakan pergantian tahun dengan pesta kembang api atau acara sejenisnya, kata Hendra. 

“Meninggalkan kegiatan yang bersifat hura-hura dengan mengganti memperbanyak zikir, shalawat dan doa untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, akan lebih baik karena bisa mendatangkan ketenangan dalam diri”, katanya lagi.

Menurut Birokrat Muda Hendra Saputra, kegiatan zikir pada pergantian tahun merupakan budaya baik. Karena makna doa merupakan salah satu senjata dan kekuatan bagi orang yang beriman kepada Allah SWT. Didalamnya terkandung renungan, harapan, kecemasan dan sekaligus optimis terhadap kondisi yang lebih baik. 

“Berdoa adalah salah satu bukti memperlihatkan sikap dan perilaku yang rendah dihadapan Allah, dan berdoa juga merupakan perwujudan sikap pantang menyerah menghadapi realita kehidupan. Sebab di balik doa tersirat harapan yang besar”, tuturnya.  

Karena itu, ada begitu banyak kegiatan keagamaan yang menjadi alternatif bagi umat Islam untuk mengisi waktu di pergantian tahun, sebut Balon Bupati Solok ini. 

Semoga di tahun 2020 ini, mampu menyatukan potensi umat, agar umat menjadi kuat dan tidak terbelakang. Utamanya lanjut Hendra, kita semua dapat menjalani kehidupan ini dengan penuh kedamaian.

Birokrat Muda ini pun sangat senang melihat perubahan yang terjadi pada umat Islam dalam mengisi malam pergantian tahun, terutama di Sumatera Barat. Dalam beberapa tahun belakangan maupun sekarang, kata dia, banyak masyarakat yang mengisi malam pergantian tahunnya dengan datang bersalawat atau berzikir ke masjid masjid.

"Alhamdulillah, dalam hal ini sudah banyak yang berhijrah membuka masjid secara umum. Ini seperti masjid di zaman Rasulullah, masjid tak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tapi untuk sosial juga," paparnya.

Saat ini, kata dia, hampir semua masjid membuka diri. Bukan hanya untuk beribadah saja, tapi juga memfasilitasi kegiatan sosial lainnya. Tutup Hendra Saputra SH, M.Si, bakal calon Bupati Solok ini menuturkan. (Mal/Ar).


Photo Istimewa

MPA, PONTIANAK, KALBAR – Menutup tahun 2019, Polda Kalbar melaksanakan konferensi pers akhir tahun yang digelar di Balai Kemitraan Polda Kalbar. Selasa (31/12). Tampak hadir jajaran Forkopimda Provinsi Kalbar seperti Gubernur Kalbar Sutarmidji, Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Muhammad Nur Rahmad. Para tokoh tokoh agama, tokoh masyarakat dan media massa juga turut diundang Polda Kalbar.

Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono memimpin langsung pelaksaan konferensi pers mengatakan bahwa tujuan dilaksanakan kegiatan ini sebagai wujud pertanggung jawaban kepada publik terhadap kinerja Polda Kalbar sepanjang tahun 2019.

“Konferensi pers akhir tahun dengan materi penyampaian hasil kinerja Polda Kalbar ialah merupakan pertanggungjawaban kepada publik. Polri merupakan institusi milik rakyat, termasuk dukungan anggaranya” kata Kapolda Kalbar

Irjen Pol Didi  Haryono yang menjabat sebagai Kapolda Kalbar sejak 2017 ini menjelaskan bahwa di tahun 2019 yang menjadi program Polda Kalbar ialah “Polsek Sebagai lini Terdepan Harkamtibmas”. Dengan program ini diharapkan memberikan nuansa baru terhadap polsek sebagai unit lengkap satuan terkecil kewilayahan.

“Program ini sejalan dengan yang dicanangkan oleh Gubernur Kalbar yaitu desa mandiri, maka dengan polsek sebagai lini terdepan harkamtibmas ini salah satunya yaitu keberadaan pos kamling yang dilengkapi dengan personel yang mempuni” jelasnya

Kasus Kejahatan di Kalbar Turun 16,55 %

Selain menjelaskan mengenai program kerja, Kapolda Kalbar mengungkapan beberapa data baik dari bidang pembinaan personel atau penegakan hukum selama tahun 2019.

“Jumlah total kejahatan di tahun 2018 sebanyak 5.932 kasus, sedangkan di tahun 2019 sebanyak 4.950 kasus. Artinya tingkat kejahatan di kalbar turun 16,55% selama tahun 2019” ungkapnya

Ia melanjutkan  jumlah penyelesaian kasus oleh Polda Kalbar dan jajaran di tahun 2018 sebanyak 4.759 kasus atau 80,22%, sedangkan sepanjang tahun 2019, presentase penyelesaian kasusnya sebanyak 4.360 kasus atau 88,08%. Artinya kinerja penyelesaian kasus di tahun 2019 ini meningkat 7,86% jika dibanding dengan tahun 2018.

Untuk jenis kejahatan konvensional di tahun 2018 terdapat sebanyak 4.623 kasus; sedangkan di tahun 2019 terdapat 3.592 kasus; mengalami penurunan 1.031 kasus atau setara 22,3%.

Untuk jenis kejahatan transnasional di tahun 2018 terdapat sebanyak 724 kasus; sedangkan di tahun 2019 terdapat 762 kasus; mengalami peningkatan 38 kasus atau setara 5,2%.

Untuk jenis kejahatan terhadap kekayaan negara di tahun 2018 terdapat sebanyak 556 kasus; sedangkan di tahun 2019 terdapat 526 kasus, mengalami penurunan 30 kasus atau setara 5,4%.
Untuk jenis kejahatan kontijensi di tahun 2018 terdapat sebanyak 29 kasus; sedangkan di tahun 2019 terdapat 70 kasus; mengalami peningkatan sebanyak 41 kasus.

Sepanjang 2019, Polda Kalbar Tangani 728 Perkara Kasus Narkotika dan Sita Barang Bukti 113 Kg lebih Shabu dan 30 Ribu Pil Ekstasi

Sepanjang tahun 2019, Polda Kalimantan Barat menangani sebanyak 728 perkara kasus kejahatan narkotika. Turun sebanyak 7,37% dibanding 2018 yang menangani 789 perkara. Hal ini disampaikan Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono dalam konferensi pers akhir tahun yang digelar di Mapolda Kalbar. Selasa (31/12)

“Untuk kasus narkoba, di banding 2018 ada penurnuan perkara sebesar 7,37%. Namun ada peningkatan dalam jumlah barang bukti yang disita selama 2019 yang signifikan” jelasnya

Pada tahun 2018 jumlah barang bukti yang di sita jenis shabu sebanyak 36.263 gram dan jenis ekstasi 5.568 butir, sedangkan di tahun 2019 barang bukti yang disita jenis shabu 113.528 gram (meningkat 213%) dan jenis ekstasi 30.772 butir (meningkat 452%).

Secara umum, untuk kasus narkoba di tahun 2019 mengalami penurunan baik jumlah kasus maupun jumlah tersangkanya jika dibanding dengan tahun 2018. Namun mengalami peningkatan yang sangat signifikan untuk jumlah barang bukti yang berhasil disita, khususnya untuk jenis shabu dan ekstasi.

Kapolda juga menambahkan dari total jumlah barang bukti kasus narkoba yang telah disita sepanjang tahun 2019, sebanyak kurang lebih 998.224 jiwa berhasil diselamatkan dari penyalahgunaan narkoba.

Sementara itu, penanganan kasus Korupsi di tahun 2018 jumlah kasus tipikor ada 28 kasus dan di tahun 2019 menangani 26 kasus. Mengalami penurunan 2 kasus atau turun 7,14%

Jumlah Pelanggaran Lalu Lintas Oleh Pengendara di Provinsi Kalbar Mengalami Penurunan di Tahun 2019

Selain dalam bidang penegakan tindak kejahatan, dalam kegiatan konferensi pers akhir tahun 2019 ini Polda Kalbar menyebutkan data terakit bidang lalu lintas. Berdasarkan data yang di himpun Direktorat Lalu Lintas Polda Kalbar di tahun 2019 jumlah pelanggaran lalu lintas mengalamai penurunan dibanding tahun 2018. Baik itu berupa teguran atau tilang.

Di tahun 2018 jumlah pelangaran lalulintas sebanyak 118.581 pelanggaran, sedangkan di tahun 2019 sebanyak 103.525 pelanggaran, turun sebesar 12,7%.

Jumlah teguran di tahun 2018 sebanyak 41.763 teguran, sedangkan tahun 2019 sebanyak 30.048, terjadi penurunan sebesar 28,05%

Dan untuk jumlah tilang juga turut mengalami penurunan sebanyak 4.34% yaitu dari 76.815 tilang di tahun 2018, di tahun 2019 sebanyak 73.477.

Raih Penghargaan Tingkat Nasional Maupun Daerah Terkait Pelayanan dan Kinerja

Kapolda Kalbar Irjen Pol Didi Haryono pada kesempatan ini menyampaikan rasa terimakasihnya kepada seluruh lapisan masyarakat yang ada di Kalimantan Barat. Karena menurutnya, pencapaian yang dilakukan Polda Kalbar tidak lepas dari dukungan dan kerjsama seluruh lapisan masyarakat di Kalimantan Barat.

“Kurang lebih 2 tahun  2 bulan saya memimpin Polda Kalbar, capaian kinerja Polda Kalbar pada periode tahun 2018-2019, alhamdulillah mendapat apresiasi dan penghargaan dari berbagai pihak. Tentunya ini adalah hasil dari kerja keras dan kerjasama kita semua untuk selalu bahu membahu mewujudkan wilayah kalimantan barat yang semakin maju, kompetitif, dan unggul” ucapnya

Beberapa penghargaan lainnya yang telah didapat polda kalbar adalah penghargaan dari Kemenpan RB terhadap 4 Polres di Polda Kalbar sebagai unit kerja pelayanan wilayah bebas dari korupsi (WBK) , yaitu Polresta Pontianak Kota, Polres Mempawah, Singkawang dan Sambas.

Kemudian penghargaan sebagai role model penyelenggara pelayanan publik kategori sangat baik yaitu Polres Sambas dan Polres Singkawang, serta 7 polres lainnya sebagai penyelenggara pelayanan publik kategori baik.

Kemudian, pada bidang anggaran di tahun 2019 ini 5 satker jajaran polda kalbar mendapatkan penghargaan sebagai peringkat ke-4 sampai dengan ke-10 satker dengan nilai indeks kinerja pelaksana anggaran (IKPA) terbaik se Provinsi Kalbar.

Demikian juga, hasil survai tim universitas tanjungpura terhadap 4 aspek yakni aspek penegakkan hukum, aslek pemeliharaan kamtibmas, asoek pelayanan publik dan aspek kepercayaan masyarakat atas kinerja Polda Kalbar tahun 2019, masyarakat Kalbar memberikan penilaian baik atas kinerja Polda Kalbar dan jajarannya,” pungkasnya.(rill)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.