-->

Latest Post


MPA, PADANG - Setelah 10 tahun terjadi gejolak di tengah masyarakat, terkait sengketa tanah seluas ± 765 Hektar yang diklaim oleh Lehar CS, akhirnya tuntas sudah. 

Hal ini bukti keseriusan Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Toni Harmanto membersihkan Sumatera Barat dari mafia tanah.

Hampir 60 ribu warga yang berada di 4 kelurahan di Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang ini terharu sekalipun dalam kondisi waspada virus Corona dan berterima kasih kepada Irjen Pol Toni Harmanto yang telah menyelamatkan tanah milik warga.

Hal yang sama juga diungkapkan, Forum Nagari Tigo Sandiang (FNTS) sebagai wadah yang melindungi dan membela hak atas tanah masyarakat yang berada di 4 kelurahan ini. Terkait keseriusan Irjen Pol Toni Harmanto memproses kasus ini.

Ketua Forum Tigo Sandiang, Mazuki Onmar mengatakan, upaya yang telah dilakukan forum bersama masyarakat selama 4 tahun belakangan ini cukup maksimal, namun belum membuahkan hasil.

”Alhamdulillah, dengan dibantu bapak Irjen Pol Toni Harmanto, akhirnya perjuangan kami bersama masyarakat membawa hasil yang positif, masyarakat pun terbebas dari para mafia tanah.”

Marzuki Onmar juga memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung perjuangan masyarakat selama ini. Terutama Kementerian ATR/BPN, termasuk juga Kantor Pertanahan Kota Padang yang telah melakukan pengukuran objek perkara.

Selesainya sengketa tanah seluas ± 765 Hektar ini kata Marzuki Onmar merupakan keberhasilan perjuangan masyarakat dalam melawan dan menentang tindakan dari oknum-oknum mafia tanah selama ini.

Sementara itu, Evi Yandri Rajo Budiman yang merupakan sekretaris Forum Tigo Sandiang memaparkan, bahwa pembelaan Forum Tigo Sandiang selama beberapa tahun ini terhadap warga yang berada di objek perkara murni dari rasa kebersamaan.

“Kita tidak tega warga menjadi bulan-bulanan para mafia tanah, karena mayoritas warga yang berada di objek perkara merupakan warga yang telah menempati tanah milik mereka selama berpuluh tahun,” ujar Evi Yandri juga merupakan Wakil Ketua Komisi I DPRD Provinsi Sumatera Barat.

Evi Yandri, juga menyampaikan terima kasih kepada Kapolda Sumbar Irjen Pol Toni Harmanto, karena menurut Evi Yandri Irjen Pol Toni Harmanto benar-benar serius menangani kasus ini sehingga tanah yang selama ini diklaim oleh para mafia ini kembali kepada warga.

“Bayangkan, belum berapa bulan di Sumbar, Irjen Pol Toni Harmanto sudah menorehkan sejarah yang di Sumbar, dan kami yakin ini menjadi cerita yang sangat luar biasa nanti, mudah-mudahan semua ini menjadi amal bagi beliau,” pungkas Evi Yandri.

Selian itu, Sedangkan pengacara Forum Tigo Sandiang, Vino Oktavia, SH, MH mengharapkan agar Kapolda Sumatera Barat beserta jajarannya bisa mengejar para mafia tanah ini dan menjerat mereka dengan tindak pidana.

“Kalau dibiarkan maka akan bermunculan mafia baru yang akan merugikan masyarakat seperti selama ini terjadi di lokasi tanah 765 Hentar ini,” ujar Vino Oktavia. (***)Setelah 10 tahun terjadi gejolak di tengah masyarakat, terkait sengketa tanah seluas ± 765 Hektar yang diklaim oleh Lehar CS, akhirnya tuntas sudah. 

Hal ini bukti keseriusan Kapolda Sumbar Irjen. Pol. Toni Harmanto membersihkan Sumatera Barat dari mafia tanah.

Hampir 60 ribu warga yang berada di 4 kelurahan di Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang ini terharu sekalipun dalam kondisi waspada virus Corona dan berterima kasih kepada Irjen Pol Toni Harmanto yang telah menyelamatkan tanah milik warga.

Hal yang sama juga diungkapkan, Forum Nagari Tigo Sandiang (FNTS) sebagai wadah yang melindungi dan membela hak atas tanah masyarakat yang berada di 4 kelurahan ini. Terkait keseriusan Irjen Pol Toni Harmanto memproses kasus ini.

Ketua Forum Tigo Sandiang, Mazuki Onmar mengatakan, upaya yang telah dilakukan forum bersama masyarakat selama 4 tahun belakangan ini cukup maksimal, namun belum membuahkan hasil.

”Alhamdulillah, dengan dibantu bapak Irjen Pol Toni Harmanto, akhirnya perjuangan kami bersama masyarakat membawa hasil yang positif, masyarakat pun terbebas dari para mafia tanah.”

Marzuki Onmar juga memberikan apresiasi kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung perjuangan masyarakat selama ini. Terutama Kementerian ATR/BPN, termasuk juga Kantor Pertanahan Kota Padang yang telah melakukan pengukuran objek perkara.

Selesainya sengketa tanah seluas ± 765 Hektar ini kata Marzuki Onmar merupakan keberhasilan perjuangan masyarakat dalam melawan dan menentang tindakan dari oknum-oknum mafia tanah selama ini.

Sementara itu, Evi Yandri Rajo Budiman yang merupakan sekretaris Forum Tigo Sandiang memaparkan, bahwa pembelaan Forum Tigo Sandiang selama beberapa tahun ini terhadap warga yang berada di objek perkara murni dari rasa kebersamaan.

“Kita tidak tega warga menjadi bulan-bulanan para mafia tanah, karena mayoritas warga yang berada di objek perkara merupakan warga yang telah menempati tanah milik mereka selama berpuluh tahun,” ujar Evi Yandri juga merupakan Wakil Ketua Komisi I DPRD Provinsi Sumatera Barat.

Evi Yandri, juga menyampaikan terima kasih kepada Kapolda Sumbar Irjen Pol Toni Harmanto, karena menurut Evi Yandri Irjen Pol Toni Harmanto benar-benar serius menangani kasus ini sehingga tanah yang selama ini diklaim oleh para mafia ini kembali kepada warga.
“Bayangkan, belum berapa bulan di Sumbar, Irjen Pol Toni Harmanto sudah menorehkan sejarah yang di Sumbar, dan kami yakin ini menjadi cerita yang sangat luar biasa nanti, mudah-mudahan semua ini menjadi amal bagi beliau,” pungkas Evi Yandri.

Selian itu, Sedangkan pengacara Forum Tigo Sandiang, Vino Oktavia, SH, MH mengharapkan agar Kapolda Sumatera Barat beserta jajarannya bisa mengejar para mafia tanah ini dan menjerat mereka dengan tindak pidana.

“Kalau dibiarkan maka akan bermunculan mafia baru yang akan merugikan masyarakat seperti selama ini terjadi di lokasi tanah 765 Hentar ini,” ujar Vino Oktavia. (***)


Presiden Trump mengatakan bahwa pemerintah federal sedang menyelidiki apakah coronavirus yang baru  lolos dari lab Wuhan dan berjanji pemerintah AS akan mencari tahu bagaimana pandemi mematikan itu dilepaskan dari Cina.

Ditanya tentang keakuratan berita - dilaporkan pertama di Fox News - bahwa COVID-19 kemungkinan mulai menyebar pertama kali dari laboratorium Wuhan dan bukan dari pasar basah China, Trump memberi sinyal bahwa AS menanggapi masalah ini dengan serius.

  
"Kami sedang melihatnya. Banyak orang melihatnya. Sepertinya masuk akal," kata Trump kepada wartawan Jumat di Gedung Putih, dikutip dari Fox News (18/4/2020)


"... Ada banyak penyelidikan yang sedang berlangsung dan kami akan mencari tahu," kata Trump tentang asal-usul COVD-19.


Trump mengatakan pandemi global bisa dicegah seandainya China mengambil tindakan pada hari-hari awal.


"Yang bisa saya katakan adalah dari mana asalnya - itu berasal dari Cina, dalam bentuk apa pun - 184 negara menderita karenanya. Dan itu terlalu buruk, bukan? Itu bisa diselesaikan dengan sangat mudah ketika itu baru mulai. "


Komentar Trump bertepatan dengan Fox News sebelumnya melaporkan bahwa AS sedang melakukan penyelidikan skala penuh ke apakah coronavirus novel, yang kemudian berubah menjadi pandemi global yang telah membuat ekonomi global berlutut,  melarikan diri dari lab di Wuhan , Cina .


Operasi intelijen dikatakan mengumpulkan informasi tentang laboratorium dan wabah awal virus. Analis intelijen sedang menyusun garis waktu dari apa yang diketahui pemerintah dan “menciptakan gambaran yang akurat tentang apa yang terjadi,” kata sumber itu.



Setelah penyelidikan selesai - sesuatu yang diharapkan terjadi dalam waktu dekat - temuan akan disajikan kepada administrasi Trump. Pada titik itu, para pembuat kebijakan Gedung Putih dan Trump akan menggunakan temuan-temuan untuk menentukan bagaimana membuat negara bertanggung jawab atas pandemi.


Fox News pertama kali melaporkan pada hari Rabu  bahwa ada peningkatan kepercayaan bahwa wabah tersebut kemungkinan berasal dari laboratorium Wuhan, bukan sebagai bioweapon tetapi sebagai bagian dari upaya Cina untuk menunjukkan bahwa upayanya untuk mengidentifikasi dan memerangi virus sama atau lebih besar daripada yang ada di laboratorium Wuhan. KAMI


Para pejabat AS dan komunitas intelijen telah mengkonfirmasi kepada Fox News bahwa mereka telah mengambil kemungkinan virus corona dibuat oleh manusia atau direkayasa di dalam China sebagai semacam bioweapon dari meja dan telah mengesampingkannya pada saat ini.


Sumber menunjuk pada struktur virus, dengan mengatakan pemetaan genom secara spesifik menunjukkan bahwa itu tidak diubah secara genetik. Sumber percaya bahwa penularan awal virus adalah jenis yang terjadi secara alami yang sedang dipelajari di sana - dan kemudian masuk ke populasi di Wuhan.


Sumber mengatakan penyelidikan open source dan data diklasifikasikan menunjukkan pekerjaan di laboratorium Dr. Shi Zhengli, yang bekerja pada antivirus dan imunisasi untuk coronavirus, khususnya dengan kelelawar.


Para pejabat AS 100 persen yakin China berusaha keras untuk menutupi setelah virus itu keluar, kata sumber itu.


Selain itu, sumber-sumber percaya bahwa Organisasi Kesehatan Dunia - yang ditunda presiden untuk pendanaan minggu ini atas perannya dalam krisis - entah terlibat dalam penyamaran, atau melihat ke arah lain.


Menteri Luar Negeri Mike Pompeo pada hari Jumat menegaskan bahwa pemerintah sedang mengamati Institut Virologi Wuhan dan menuduh pemerintah China menghalangi para ilmuwan untuk mencari tahu apa yang terjadi.


“Kita tahu bahwa penampakan pertama ini terjadi dalam jarak bermil-mil dari Institut Virologi Wuhan. Kita tahu bahwa ini - sejarah fasilitas, laboratorium BSL-4 pertama di mana ada penelitian virus mutakhir sedang dilakukan, berlangsung di lokasi itu, ”kata Pompeo di Hugh Hewitt Show. “Kita tahu bahwa Partai Komunis Tiongkok, ketika mulai mengevaluasi apa yang harus dilakukan di dalam Wuhan, mempertimbangkan apakah WIV sebenarnya adalah tempat asal ini.


"Dan yang paling penting, kita tahu mereka tidak mengizinkan para ilmuwan dunia untuk pergi ke laboratorium itu untuk mengevaluasi apa yang terjadi di sana, apa yang terjadi di sana, apa yang terjadi di sana bahkan ketika kita berbicara," katanya. (*)



Photo Istimewa
JAKARTA - Nasaruddin Umar Office (NUO), sejak Maret 2020 sampai saat ini, melaksanakan kegiatan peduli dan aksi kemanusiaan kepada masyarakat terdampak Virus Corona, Covid-19. Kegiatan tersebut dilaksanakan di seluruh provinsi di Indonesia bersama para perwakilan lembaga sosial keagamaan, perguruan tinggi, pengurus masjid, pesantren dan pengurus RT/RW.

Kegiatan peduli dan aksi kemanusiaan ini merupakan salah satu wujud kepedulian NUO terhadap masyarakat yang terdampak Covid-19 yang terjadi saat ini. Bantuan yang diberikan kepada warga dikumpulkan dari donasi mitra NOU dan jemaah pengajian dan kajian keagamaan NUO. Total donasi yang telah dihimpun dan didistribusikan mencapai 10 milyar rupiah. Ini mencakup voucher belanja, sembako, hand sanitiser, disinfectant, sabun, masker, thermometer, kendaraan sampah, dan lainnya.

Pendiri sekaligus Ketua Yayasan NUO, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA, menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada segenap mitra, donatur dan relawan NUO yang telah memberikan kepercayaan dan membantu NUO dalam kegiatan kemanusiaan Covid-19.

“Saya sangat terharu merasakan dan melihat begitu mudahnya donasi itu mengalir dari teman, jamaah pengajian dan kami diberi kepercayaan untuk menyampaikannya kepada saudara-saudara kita yang benar-benar membutuhkan. Saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setingi-tingginya. Semoga pahalanya dilipatgandakan oleh Allah SWT,” ungkap Nasaruddin Umar yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal itu.

Secara terpisah, Chief Executive Officer (CEO) NUO, Faried F. Saenong, Ph.D. menjelaskan bahwa seleksi penerima bantuan kemanusiasn NUO sangat ketat dan diprioritaskan kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan dan terdampak Covid-19.

“NUO sangat selektif mendistribusikan bantuan, harus berdasarkan data. Sementara Bantuan kemanusiaan itu diberikan kepada takmir masjid (Imam, muadzin, merbot), guru-guru ngaji, pengurus pesantren, masyarakat kurang mampu, pekerja informal, dan mahasiswa perguruan tinggi yang merasakan langsung dampak ekonomi-sosial akibat wabah Covid-19,” jelas Faried yang juga aktif sebagai dosen dan penceramah di stasiun TV swasta Indonesia dan Imam Masjid di Wellington, New Zaeland.

Terhitung sejak pertengahan Maret 2020 sampai saat ini, lanjut Faried, NUO terus mendistribusikan bantuan kemanusiaan kepada masyarakat berupa bantuan sembako dan bantuan voucher belanja sembako yang dapat ditukarkan di supermarket-suparmatket tertentu di Indonesia.

Dalam pendistribusiannya, Lajnah Kemanusiaan dan Pemberdayaan Umat (LKPU-NUO) - divisi khusus NUO untuk kemanusiaan - bersama relawan kemanusiaan NUO terus berkoordinasi dan bekerjasama dengan pengurus masjid, pesantren, perguruan tinggi, dan pengurus RT/RW serta tokoh masyarakat setempat.

Direktur LKPU-NUO, Mulyono Lodji, M.Si, menegaskan bahwa NUO bersama relawan telah mendistribusikan bantuan kepada masyarakat atas amanah dari donatur berdasarkan data yang diterima melalui proses konfirmasi dan verifikasi. Kegiatan ini akan terus berjalan dengan dukungan, bantuan dan kerjasama semua pihak. Semoga kegiatan ini dirasakan manfaatnya dan membantu meringankan beban masyatakat kita di Indonesia. (MUL/Red)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.