-->

Latest Post

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke lapangan ke Kawasan Berikat Nusantara (KBN), Jakarta, Jumat (8/5/2020). (Foto: Ist)

MPA, JAKARTA - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke Kawasan Berikat Nusantara (KBN). Sidak itu dilakukan untuk meninjau kepatuhan industri yang telah memperoleh Izin Operasional dan Mobilitas Industri (IOMKI) selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Menperin meminta kepada industri tetap mengedepankan protokol kesehatan Covid-19 selama beraktivitas sesuai Surat Edaran (SE) Menperin Nomor 4 Tahun 2020. Selain itu, industri juga diwajibkan lapor sesuai SE Nomor 8 tahun 2020.

“Selama masa PSBB kami wajibkan perusahaan industri yang memiliki IOMKI untuk memberikan pelaporan secara online seminggu sekali,” kata Menperin melalui keterangan tertulis, Sabtu (9/5/2020).

Menperin mengancam akan mencabut IOMKI perusahaan yang tidak menjalankan protokol kesehatan maupun yang tidak melaporkan aktivitasnya.

Sejak surat edaran terbit, terdapat 6.375 perusahaan yang mengirimkan laporan mingguan, sebagian besar berlokasi di wilayah PSBB.

Perusahaan yang memiliki IOMKI wajib melaporkan pelaksanaan operasional dan mobilitas kegiatan industri melalui akun Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas)

“Semua protokol kami siapkan untuk membuat industri bisa bekerja, tapi tentunya juga harus menjamin agar masyarakat bisa tenang. Karena itu, perusahaan harus bertanggung jawab dalam menjalankan aktivitasnya,” ujar dia.

Menurut dia, hasil pengecekan di lapangan menunjukkan perusahaan menjalankan protokol kesehatan dengan baik. Dalam pelaksanaan physical distancing misalnya, perusahaan sudah membatasi jumlah pekerja yang masuk setiap harinya.

Salah satu contoh adalah PT Kahoindah Citragarment, industri yang bergerak di bidang konveksi dan berlokasi di KBN. Perusahaan tersebut saat ini hanya mempekerjakan 50 persen dari total 3.671 karyawan kantor dan produksi, serta beroperasi dalam satu sif. (*)

Sumber : inews.id

Photo Istimewa

MPA, PADANG -- Kepedulian tanpa batas kembali ditunjukkan Irwan Basir Dt. Rajo Alam dalam kondisi pandemi covid-19 (wabah virus corona).

Kali ini, Owner Padang Fishing Club (PFC) yang juga Ketua Alumni Lintas Angkatan (ALA) SMPN Kuranji (kini SMPN 10 Padang) tersebut memberikan bantuan 20 karung beras dan uang tunai Rp 1 juta kepada keluarga alumni yang terdampak covid-19.

"Ini saya berikan secara cuma-cuma sebagai bentuk ikatan persaudaraan kita yang tak pernah lakang dek paneh dan tak lapuak dek hujan sampai saat ini," ungkap Irwan Basir dihadapan segenap pengurus Alumni SMPN Kuranji angkatan 1983 di sekretariat ALA SMPN Kuranji, Kelurahan Pasa Ambacang, Kamis (7/5/2020) malam.

Turut hadir sejumlah pengurus Alumni SMPN Kuranji angkatan 1983, seperti Yufrizal Ijup (ketua), Arson Sikumbang (anggota) dan Amrizal (anggota).

Dihadapan rekan-rekan seangkatannya tersebut, Irwan Basir ikut memberikan apresiasi atas kekompakan yang masih ditunjukkan oleh sejumlah koleganya dalam membantu meringankan beban masyarakat di tengah suasana covid-19 saat ini.

"Sebagai Ketua ALA SMPN Kuranji yang juga alumni angkatan 1983, saya turut bangga melihat gebrakan kawan-kawan yang telah ikut berpartisipasi aktif dalam membantu kesulitan masyarakat, khususnya keluarga alumni 83," tuturnya dengan nada haru.

Untuk itu, sebagai bentuk rasa kesetiakawanan sosial, dirinya pun bersedia menyumbangkan 20 karung beras dan sejumlah uang untuk dibagi-bagikan kepada keluarga alumni SMPN Kuranji yang terkena dampak covid-19.

"Mungkin jumlahnya tak seberapa. Tapi sebagai bentuk kepedulian kita bersama, saya rasa cukup lumayan. Mudah-mudahan bermanfaat bagi keluarga alumni yang membutuhkan," ucap Irwan Basir merendah.

Ketua Alumni SMPN Kuranji angkatan 1983, Yufrizal Ijup didampingi sejumlah pengurus lainnya juga mengaku terharu atas kunjungan mendadak Irwan Basir Dt. Rajo Alam beserta rombongan pengurus Badan Musyawarah Pembangunan Nagari (BMPN) Pauh IX tersebut.

"Atas nama pengurus Alumni SMPN Kuranji angkatan 83, saya mengucapkan terimakasih banyak karena telah mendapatkan bantuan beras dan sejumlah uang dari saudara kami Datuk Irwan Basir. Insya Allah, bantuan ini akan segera kami bagikan kepada keluarga alumni nantinya," kata perwira polisi yang kini menjabat Kanit Binmas Polsek Padang Barat tersebut.

Ditambahkannya, aksi peduli sosial ini memang sengaja dihimpun dari sejumlah alumni 83 yang punya kelebihan rezeki untuk dibagi-bagikan kepada keluarga alumni yang membutuhkan. (noa)

Ilustrasi penegakan hukum pembatasan sosial berskala besar (PSBB). (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)   

SUMBAR - Polisi yang berjaga di perbatasan menyuruh putar balik 498 kendaraan yang mencoba masuk Sumatra Barat (Sumbar) semasa penerapan pembatasan sosial berskala besar. (PSBB) Hampir semua kendaraan tersebut merupakan kendaraan pemudik.

Kepala Bidang Humas Polda Sumbar, Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto, mengatakan bahwa 498 kendaraan itu terdiri atas 141 kendaraan roda dua, 267 kendaraan roda empat, dan 64 bus. Data tersebut merupakan data hingga 6 Mei, yang dihitung sejak PSBB berlaku di Sumbar, yakni mulai 22 April.

Ia menjelaskan bahwa petugas melarang kendaraan masuk Sumbar berdasarkan Permenhub Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Mudik Idulfitri 1441 H dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19.

Dalam peraturan itu, semua kendaraan dilarang masuk dan keluar dari daerah yang memberlakukan PSBB. Seperti diketahui, PSBB di Sumbar diperpanjang hingga 29 Mei.

"Kendaraan yang diperbolehkan melintasi perbatasan provinsi, antara lain, kendaraan pejabat negara, mobil dinas TNI/Polri, ambulans, kendaraan pengangkut bahan kebutuhan pokok masyarakat, dan truk pengangkut bahan bakar," ujarnya, Jumat (8/5).

Bayu memperkirakan jumlah kendaraan yang mencoba masuk Sumbar bertambah sebab masih ada orang yang mencoba mudik meskipun sudah dilarang.

Ia mengimbau masyarakat Sumbar untuk larangan keluar dan masuk perbatasan tersebut selama PSBB berlaku. Ia meminta masyarakat bersilaturahmi dengan keluarga dan kerabat menggunakan ponsel jika tujuan mudik ialah untuk bersilaturahmi.

Untuk menjaga agar tidak ada kendaraan yang keluar dan masuk dari Sumbar, Polda Sumbar, mengadakan Operasi Aman Nusa II dan Operasi Ketupat Singgalang sejak awal April dan Operasi Ketupat Singgalang 2020 sejak 24 April. Terdapat 2.062 personil dalam Operasi Aman Nusa II dan 2.162 personil dalam Operasi Ketupat Singgalang. (**)

Sumber : cnnindonesia.com

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.