-->

Latest Post

Media masa tak bisa ditandingi oleh kekuatan lain apalagi diera globalisasi yang haus akan informasi, terutama “Media Online”, dalam hitungan menit bisa mengguncang seisi jagat raya, itu kata yang terlontar oleh dua orang pakar Jurnalis dari kota Padang Provinsi Sumatera Barat ini.

Dua Pakar Jurnalis, Taf Chaniago dan Yohandri Akmal.

Penulis : Taf Chaniago
Pembina Ikatan Keluarga Wartawan Republik Indonesia (IKW-RI) Sumbar

Seperti kita ketahui berbagai peristiwa dan kejadian dibelahan bumi dengan mudah bisa diakses publik, begitu cepat bergulirnya informasi di dunia internasional, berbagai peristiwa di Indonesia, khususnya Sumatera Barat dan Kota Padang.

Saat ini dapat dikatakan bahwa maju dan mundur sebuah daerah terletak pada peranan  media massa, baik elektronik, media online, cetak dan radio, sebab media massa ini adalah alat kontrol sosial yang mendasar, makanya bagi  pekerja di Media massa dimana saja dia tinggal disebut lapisan masyarakat pertama.

Kenapa Wartawan di Katakan sebagai lapisan masyarakat pertama tentu ada alasannya, karena ditengah masyarakat kehadirannya sangat di perlukan, kecerdasan, cepat tanggap, pintar dalam mengendalikan suasana, mudah bergaul dengan siapa saja, santun dan sopan serta memiliki kepribadian yang tangguh, pemberani, bertanggung jawab dan tidak pengecut. 

Masyarakat jangan sungkan-sungkan dengan pers, ada masalah yang susah untuk menyelesaikannya kasih info ke lapisan masyarakat pertama (wartawan) untuk mencarikan solusi dan jalan keluar suatu persoalan, baik masalah hukum, penganiayaan, kejahatan dalam rumah tangga atau proyek pemerintah yang tidak tidak sesuai dikerjakan dengan perencanaannya.

Diera ini masih banyak orang memandang ke hadiran pers dengan mata sebelah atau mata miring, ini penilaian yang salah, kalau tak ada wartawan tentu informasi yang akurat dan jelas tidak akan sampai ke publik.

Disamping itu, bila wartawan barsatu akan kuat, dan semakin kokoh, sebagai lapisan masyarakat pertama di negeri ini, dia akan seperti embun dapat melobangi batu keras dengan tetesan berasal dari embun menyatu menjadi air.

Perlu di ketahui Media massa juga dapat menghancurkan kekuatan besar bila kehadirannya di sakiti, dilecehkan dan bahkan di hina, tunggu saja waktunya.

Coba perhatikan para pemimpin yang sukses, mereka selalu dekat dengan media massa dan wartawannya, apapun kegiatan progran kerjanya selalu mengikutsertakan wartawan, tentu tujuannya untuk menyebarluaskan informasi yang akan dikerjakan ke masyarakat luas.

Ingat, Wartawan bisa menentukan maju mundur sebuah Kota atau Kabupaten, Provinsi bahkan sebuah negara, lewat penyebaran informasinya.

Bila ada pemimpin negeri ini, katakan tidak butuh dengan media massa atau dengan wartawan berarti pemimpin itu Dungu kata Rocky Gerung, sedang demam atau stress atau katakanlah pemimpin itu tidak mampu mengemban tugas sebagai pejabat negara.

Pemimpin yang sukses dan maju akan selalu melibatkan Pers sebagai mitra kerjanya di lapangan guna menyampaikan informasi kegiatan instansi yang digelar kepublik. (*)



MPA,PADANG-- Kementerian Agama merupakan satu dari empat instansi yang terlibat langsung dalam melahirkan suatu keputusan nan tertuang dalam SKB 4 Menteri pada tanggal 15 Juni 2020 lalu tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran Tahun Ajaran 2020/2021 dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19.

Menindak lanjuti keputusan tersebut, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatra Barat melalui Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Sumbar melaksanakan sosialisasi tentang panduan pelaksanaan belajar mengajar tersebut ke seluruh satuan pendidikan madrasah yang berada dibawah nauangan Kemenag Sumbar.

Sebagai  orang nomor satu di Kemenag Sumbar, H. Hendri telah menginstruksikan kepada bidang terkait untuk membentuk beberapa tim yang akan diturunkan ke Kemenag Kab/Kota yang ada di Sumbar guna mensosialisasikan peraturan,hal  itu dilakukan untuk memastikan agar  informasi dan panduan dimaksud sampai ke sasaran sehingga proses pembelajaran berjalan secara efektif dan efisien.

Kota Padang mendapat kesempatan pertama menerima sosialisasi, ini langsung dihadiri Kakanwil Kemenag Sumbar, H. Hendri bersama tim yang didampingi H. Marjanis selaku Kepala Kantor Kemenag Kota Padang. Kegiatan tersebut diselenggarakan di Aula MAN 2 Padang dengan tujuh puluh orang peserta yang terdiri dari seluruh Kepala Madrasah dan Wakil Kurikulum serta Kaur TU tingkat Aliyah, Tsanawiyah dan Ibtidaiyah, Selasa (7/7).

Dalam arahannya, Kakanwil menyampaikan pemerintah memutuskan tahun ajaran baru tetap dibuka pada Juli meski Indonesia masih dilanda pandemi hanya untuk wilayah atau daerah yang memiliki status zona hijau. Sedangkan untuk zona merah, oranye dan kuning dilarang melakukan proses pembelajaran tatap muka di satuan pendidikan dan tetap melanjutkan kegiatan Belajar Dari Rumah (BDR).

“Sebagaimana dijelaskan Gubernur Sumbar, pemerintah telah mengkotomi wilayah seluruh nusantara termasuk Sumbar berdasarkan empat zona yaitu zona merah, oranye, kuning dan hijau. Jadi, sembilan belas Kabupaten dan Kota yang ada di Sumbar telah masuk dalam klasifikasi zona pandemi yang menjadi dasar bagi kita untuk membuka sekolah atau tidak,” jelas Hendri.

Lebih lanjut, ia sampaikan hanya ada enam daerah yang masuk zona hijau yaitu Kabupaten Pesisir Selatan, Limapuluh Kota, Pasaman Barat, Kota Sawahlunto, Pariaman dan Kota Payakumbuh.

“Ke enam daerah tersebut bisa melaksanakan proses belajar mengajar dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dalam penanganan covid-19. Pembelajaran tatap muka juga harus mendapatkan rekomendasi dari pemerintah daerah dan Gugus Tugas covid-19 daerah setempat,” ulasnya lagi.

Sementara itu, untuk Kota Padang yang masuk kategori zona oranye tidak bisa melakukan proses pembelajaran tatap muka dan tetap melanjutkan kegiatan BDR.

Khusus untuk daerah yang melanjutkan kegiatan BDR, Kakanwil meminta untuk melaksanakan pembelajaran dengan mempedomani Kepdirjen Pendis No 2791 Tahun 2020 tentang Panduan Kurikulum Darurat pada Madrasah sehingga proses BDR sesuai dengan aturan yang berlaku. (Ar/vn)

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno 

MPA, PADANG - Padang, Infopublik - Gubernur Sumbar lakukan evaluasi terhadap Tatanan  Normal Baru Produktif Aman Covid-19 (TNB-PAC19). Evaluasi tersebut meliputi; sektor pariwisata, sektor ekonomi, dan sektor pendidikan. Sektor pendidikan termasuk salah satu sektor penting pada masa TNBPAC, apalagi tahun ajaran akan segera dimulai 13 Juli mendatang.

Di sela-sela kegiatan Vidcon Evaluasi TNBPAC-19 dengan seluruh Bupati/Walikota se Sumatera Barat di ruang kerja Gubernur (Senin, 6 Juli 2020) yang dihadiri oleh Wakil Gubernur, Asisten III, Kadis Pariwisata Sumbar, Kadis Pendidikan, Kadis Kominfo, serta Perwakilan Dinas Kesehatan, Gubernur menjelaskan bahwa berdasarkan 15 indikator yang dikeluarkan oleh BNPB yaitu mengenai zona, yang terdiri zona merah, orange, kuning dan hijau, dari 19 Kabupaten/Kota yang ada di Sumatera Barat, yang termasuk kategori zona hijau adalah; Pesisir Selatan, Kota Pariaman, Lima Puluh Kota, Payakumbuh, Sawahlunto, dan Pasaman Barat.

"Yang boleh membuka sekolah adalah zona hijau, dengan ciri zona hijau adalah tidak ada pertambahan positif dalam satu bulan terakhir, jika ada yang positif persentase kesembuhan 100 persen serta juga tidak ada kematian dalam satu bulan," ungkap Gubernur.

Dari enam kabupaten/kota zona hijau yang akan membuka sekolah pada tahun ajaran baru nanti, hanya kabupaten Lima puluh Kota dan kota Payakumbuh menunda sementara dan melihat perkembangan lebih lanjut.

Sedangkan Pesisir Selatan,  Sawahlunto, Pariaman serta Pasaman Barat menerapkan sistem pembelajaran campuran, yakni tatap muka dan tatap maya.

Selain itu tambah Gubernur, pembelajaran nanti akan dilakukan dengan empat metode yakni; tatap muka ala new normal, tatap maya, campuran tatap maya dan tatap muka, dan pembelajaran jarak jauh (PJJ) luring, PJJ luring diperuntukkan untuk daerah yang tidak ada sinyal, tidak ada listrik serta blank spot.

"Masyarakat kita masih belum disiplin, kita minta terus kepada bupati/walikota untuk mengedukasi, mensosialisasikan, agar masyarakat disiplin. Tugas berat kita adalah mendisiplinkan itu," ujar gubernur. 

Di akhir sesi wawancara gubernur menghimbau kepada semua masyarakat untuk selalu disiplin dengan protokol kesehatan, seperti jaga jarak, pakai masker dan cuci tangan. (RYH/MMC DiskominfoSB)

Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat 

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.