-->

Latest Post

Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden

MPA, JAKARTA - Sekretariat Presiden bersama dengan Komando Garnisun Tetap I/Jakarta melaksanakan latihan pengibaran bendera upacara Hari Ulang Tahun ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, 12 Juli 2020. Latihan tersebut digelar dengan tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 secara ketat.

"Pagi ini kami Sekretariat Presiden dengan Gartap mengadakan latihan penaikan bendera untuk peringatan Hari Ulang Tahun ke-75 Kemerdekaan RI di mana pengibar benderanya sangat minimal yaitu hanya 3 orang, baik penaikan dan penurunan. Ini akan menjadi pedoman daerah yang akan memperingati upacara kemerdekaan," kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin.

"Jadi nanti akan seperti ini, di mana protokol kesehatan diutamakan dengan menggunakan masker dan juga sarung tangan karena kita harus tetap mengutamakan kesehatan," imbuhnya.

Latihan kali ini digelar secara minimalis dengan menampilkan 3 petugas penaikan bendera, yang terdiri atas 2 laki-laki dan 1 perempuan. 

Sebagaimana telah disampaikan oleh Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono dalam keterangan persnya pada Senin lalu (6/7), bahwa Kementerian Pemuda dan Olahraga tidak melakukan proses seleksi untuk pemilihan pasukan pengibar bendera pusaka (Paskibraka) Tahun 2020 karena adanya pandemi Covid-19.

“Itu (petugas) akan kami ambil dari Paskibra 2019 yang pada saat itu tidak naik. Artinya yang inti kan sudah sudah muncul. Ini ada cadangan. Cadangan 2019 kami ambil untuk kegiatan Paskibraka di 2020. Sehingga kami melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga tidak merekrut di 2020 karena kita sayangi kesehatan dan nyawa masyarakat serta mengutamakan protokol kesehatan yang harus kita junjung tinggi," kata Heru saat itu.

Pada saat pelaksanaannya nanti, Bey menyebut bahwa petugas pengibar bendera yang disiapkan sebanyak 8 orang yang terdiri dari dua kelompok dan dua orang cadangan. 

Kelompok pertama untuk penaikan bendera yang terdiri dari 3 orang, 2 orang laki-laki dan 1 perempuan. Untuk kelompok kedua yang bertugas dalam penurunan bendera di sore hari juga terdiri dari 3 orang, 2 orang laki-laki dan 1 perempuan. Untuk cadangan masing-masing 1 petugas laki-laki dan 1 petugas perempuan.

Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo ketika dihubungi Biro Pers, Media, dan Sekretariat Presiden, mendukung jumlah petugas yang minimalis. Doni berharap, daerah bisa meniru penerapan protokol kesehatan dalam upacara HUT ke-75 Kemerdekaan RI di pusat.

"Petugas minimalis sudah sesuai dengan protokol kesehatan, terutama untuk mengurangi risiko penyebaran Covid-19. Kami berharap daerah bisa meniru apa yang dilakukan pada upacara di tingkat pusat ini," kata Doni.

Adapun untuk petugas lain yang bertugas pada saat upacara di Istana Merdeka, komposisinya terdiri atas komandan upacara sebanyak 1 orang, pasukan upacara sebanyak 20 orang yang berasal dari TNI dan Polri, korps musik sebanyak 24 orang, MC sebanyak 2 orang. Sementara pasukan pelaksana tembakan kehormatan pada saat detik-detik proklamasi sebanyak 17 orang berada di area Monas.


Jakarta, 12 Juli 2020
Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden


MPA, PADANG - Kasus ini mesti diusut tuntas, itu kata yang terlontar dari salah seorang Wartawan Muda Yuliadi Chandra S.Pd, asal Padang, terkait kejadian yang menimpa editor video stasiun televisi Metro TV Yodi Prabowo yang ditemukan meninggal di pinggir jalan Tol Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Jumat, 10/7/20. 

"Saya selaku wartawan Muda meminta agar Polda Metro Jaya mengusut sekaligus mengungkap kejadian yang telah merenggut nyawa Yodi Prabowo," ujar Yuliadi Chandra, Minggu, 12 Juli 2020.

Menurutnya,  ini sangat penting agar peristiwa menjadi terang benderang, sehingga tidak menimbulkan dugaan-dugaan lain, terkait dengan profesinya sebagai wartawan.


Yuliadi Chandra juga ikut prihatin dengan peristiwa tragis yang dialami Yodi Prabowo,dan menyampaikan ucapan duka cita yang mendalam kepada keluarga almarhum, dan keluarga besar Metro TV yang kehilangan salah satu editor andalannya.

Semoga polisi bisa secepatnya mengungkap kasus yang menjadi perhatian masyarakat serta Insan pers cepat terkuak, dan pelakunya dapat diganjar dengan hukuman yang pantas. 

Jujur, "kita juga sangat mengutuk keras kejadian ini, apapun alasan dan latar belakangnya," ujar Chandra S.Pd alumni UNP. (Ar)

Photo Ilustrasi

MPA, PADANG -- Beredarnya postingan bahwa ada rombongan jema'ah haji Padang Sumatera Barat berangkat ke Bandara untuk selanjutnya menuju tanah suci menunaikan ibadah haji. Akhirnya Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat H. Hendri angkat bicara.

"ini tidak benar, melihat dari foto yang ada di postingan sudah jelas ini hoax, sebab itu foto tahun 2018 oleh Robbyrotanayulian, coba amati foto itu baik-baik," kata Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agam Provinsi Sumatera Barat H. Hendri, pada awak media, Sabtu (11/7/2020).

Foto asli diunggah oleh akun istagram Robbyrotanayulian  pada tanggal 19 Agustus 2018 dengan caption asli “ kita nikmati kebersamaan yg indah ini walau entah sampai kapan kita slalu bersama”. Pada foto tersebut jelas sekali tahun fotonya 2018 dan pada Bus tertera tulisan Rombongan Jamaah Haji Haji Kabupaten Sijunjung.

Hendri menjelaskan bahwa Keputusan Menteri Agama (KMA) No. 494 Tahun 2020 tentang Pembatalan Keberangkatan Jemaah Haji Pada Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1441 H/2020 M sudah jelas, dan Kanwil Kemenag Sumbar juga sudah mensosialisasikan sampai ke 19 Kankemenag Kabupaten/Kota bulan juni 2020" jelasnya.

Disini kami menegaskan bahwa tidak benar ada pemberangkatan jamaah haji asal Padang Sumatera Barat pada Tahun 2020 ini, dan jelas informasi yang beredar itu adalah berita bohong belaka atau hoax.

"Saya menghimbau kepada Masyarakat Sumatera Barat, agar berhati-hati dan harus teliti mencermati setiap informasi yang diperoleh atau yang beredar  di medsos, pastikan kebenarannya sebelum dishare kepada orang lain, agar terhindar dari hoax yang akan meresahkan masyarakat" harapnya. 

Hendri menutup konfirmasinya dengan slogan “ saring sebelum sharing”, agar kita semua terhindar dari menyebarkan berita tidak benar. (Ar/Hms)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.