-->

Latest Post


MPA, PADANG - Pertemuan perdana Kepengurusan SSI-Sumatera Barat dilaksanakan pada  hari Selasa tanggal 18 Agustus tahun 2020 bertempat di Jurusan Geografi-Fakultas Ilmu Sosial  Universitas Negeri Padang. Agenda pertemuan diantaranya Penyampaian gambaran umum Srikandi Sungai Indonesia Sumatera Barat, Penyerahan  SK Kepengurusan SSI-Sumatera Barat diserahkan oleh Pembina SSI-Sumatera Barat yang diwakili oleh ibu Dr. Ernawati, M. Si dan Ibu Dr Yurni Suasti, M. Si kemudian dilanjutkan dengan arahan dari Pembina SSI-Sumatera Barat serta Penyusunan Rencana Program Kerja Jangka Pendek, Jangka Panjang dilanjutkan dengan persiapan Pembentukan SSI Kabupaten dan Kota di Sumatera Barat.

Kepengurusan SSI-Sumatera Barat ditetapkan oleh Ketua Srikandi Sungai Indonesia Dr. Sri Rahayu Budiani, M. Si Ketua SSI dengan Surat Keputusan Nomor 003/PDSBSSI/SP/II/2020 pada tanggal 14 Agustus 2020 di Jogjakarta. Susunan Kepengurusan SSI-Sumatera Barat terdiri dari Ketua Osronita, M. Pd,  Sekretaris Lenny Hasan, Se, MM dan Bendahara Emilia Trisna, SE

Srikandi Sungai Indonesia (SSI) pertamakali didirikan di Yogyakarta pada tanggal 21 April 2016, pasca kongres sungai pertama di Banjarnegara, Jawa Tengah. Srikandi Sungai Indonesia (SSI) merupakan sebuah organisasi yang peduli tentang isu lingkungan sungai dengan beranggotakan perempuan. SSI memiliki banyak kegiatan terkait isu sungai, seperti  edukasi, kampanye, pelatihan dan pendampingan.

Organisasi ini berusaha merespons Sustainable Development Goals dan Education for Sustainable Development yang digagas bersama UNESCO dan International Women in River Network. SSI ingin menyiapkan perempuan dan anak di Indonesia agar siap menghadapi era Revolusi Industri 4.0 dimasa yang akan datang.

SSI didirikan oleh Prof. Dr. Suratman Worosuprojo, M.Sc., Kepala Klinik Lingkungan dan Mitigasi Bencana (KLMB) Fakultas Geografi UGM, pada 2015 setelah diselenggarakannya Konferensi Sungai Indonesia. Pertama kali hadir, SSI hanya ada di Yogyakarta. Sekretariat SSI juga terdapat di KLMB UGM. Organisasi peduli sungai tersebut, saat ini telah tersebar di berbagai penjuru wilayah Indonesia dan terus bertambah hingga ke Sumatera Barat 

Tujuan didirikannya SSI-Sumatera Barat untuk meningkatkan kapasitas peran SSI dalam menjaga kelestarian lingkungan kawasan Sungai sebagai bagian adaptasi dan mitigasi perubahan iklim dan pengarusutamaan gender di lingkungan sungai. Kegiatan ini juga bertujuan sebagai sarana  penguatan jejaring SSI di Provinsi Sumatera Barat dengan pola kolaborasi Pentahelix dengan melibatkan unsur masyarakat/komunitas, pemerintah, akademisi/expert, dunia usaha dan media yang dipelopori oleh kaum ibu/perempuan. Tujuan ini di wujudkan melalui edukasi perempuan dalam pelestarian lingkungan sungai, gerakan gotong royong perempuan dalam aksi pelestarian lingkungan sungai dan pemberdayaan ekonomi kreatif perempuan berbasis pariwisata berkelanjutan di lingkungan sungai.

Sesuai arahan pembina dan penasehat Rencana Aksi yang akan dilakukan diantaranya  Sosialisasi dan Edukasi pelestarian Sungai, Gerakan Ibu Asuh Peduli Sungai, Sekolah Sungai sebagai wujud Partisipasi Perempuan dalam melestarikan Lingkungan Sungai, Gerakan  Komunitas Perempuan Peduli Sungai, Gerakan Budaya Sungai “Zero Waste”, Gerakan Ekonomi Kreatif Perempuan Peduli Sungai Berbasis Pariwisata Berkelanjutan. Diharapkan dengan keberadaan SSI-Sumatera Barat lingkungan sungai dapat terjaga kelestariannya dan dapat meningkatkan perekonomian perempuan lingkungan sungai melalui usaha ekonomi kreatif berbasis pariwisata berkelanjutan.(pras) 


MPA, PADANG - Kepolisian Daerah Sumatera Barat dan jajarannya saat ini pro aktif dalam melaksanakan tracking kepada seluruh personelnya yang OTG (Orang Tanpa Gejala). Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penyebaran virus Corona (Covid-19).

Hal ini disampaikan Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Satake Bayu Setianto, S.Ik pada Sabtu (22/8) siang.

"Sesuai arahan dari bapak Kapolda, kami akan lakukan pemantauan dan tracking terhadap seluruh personel yang OTG, ini untuk mencegah penyebarannya secara meluas," katanya.

Apalagi kata Kombes Pol Satake, diketahui setelah dilakukan swab tes terdapat belasan personel yang diketahui hasilnya positif Covid-19.

"Untuk yang diketahui hasilnya, kemudian yang bersangkutan dilakukan isolasi mandiri. Selain itu, juga dilakukan tracking terhadap aktivitas dan riwayat kontaknya," ujarnya.

"Kita di Polda juga sudah dijadwalkan pada masing-masing satker untuk dilakukan swab tes," tambah Kabid Humas Polda Sumbar.

Dirinya menegaskan, saat ini Polda Sumbar dan jajaran juga tengah meningkatkan pendisiplinan protokol kesehatan yang dilakukan oleh Bidpropam dan Provost di Polres-polres.

Kabid Humas juga mengimbau dan mengajak kepada masyarakat, untuk ikut disiplin dalam protokol kesehatan dengan selalu menggunakan masker dan menjaga jarak selama beraktivitas di luar rumah.

"Mari kita patuhi protokol kesehatan, sehingga dapat mencegah penyebarannya," pungkas Kombes Pol Satake Bayu.(*)

Sumber Biddhumas Polda Sumbar 

Ketua Dewan Pers Indonesia, Hance Mandagi, (Photo Istimewa).

MPA, JAKARTA - Ketua Dewan Pers Indonesia Hence Mandagi menyampaikan rasa keprihatinannya atas peristiwa sadis yang dialami korban Demas Leira wartawan media online di Mamuju Tengah, Sulawesi Barat.

Sebelumnya, korban Demas Leira ditemukan terkapar di pinggir jalan oleh warga Dusun Salubijau, Kecamatan Karosa, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat dalam kondisi tak bernyawa dengan sejumlah luka tusuk di bagian bawah lengan sebelah kiri dan dada pada Rabu (19/08/2020). 

“Polisi harus segera mengungkap siapa pelakunya, dan apa motif di balik peristiwa ini. Kami menyerukan kepada seluruh pimpinan redaksi media apapun agar kiranya dapat menugaskan wartawan di Sulawesi Barat untuk membantu polisi mengungkap siapa pelaku sadis tersebut,” ujar Mandagi melalui siaran pers yang dikirim ke redaksi pada Jumat (21/08/2020). 

Wartawan professional, menurut Mandagi, biasanya memiliki kemampuan untuk melakukan investigasi soal kasus, sehingga sangat berpotensi untuk bisa membantu pihak kepolisian dalam menelusuri jejak melalui karya jurnalistik yang pernah dibuat oleh korban Demas Leira di dua media, Kabar Daerah.com dan  Indometro.id, tempatnya bekerja, sebagaimana ID Card yang dimiliki korban ketika ditemukan polisi saat olah TKP.

“Dewan Pers Indonesia berharap insan pers di Mamuju Tengah, termasuk pimpinan redaksi di tempat korban bekerja tidak hanya mengecam perbuatan pelaku, tapi segera bertindak mencari semua informasi  keterkaitan korban dengan peristiwa atau kasus yang pernah diliputnya untuk dijadikan sebagai bukti petunjuk kepada pihak polisi guna memudahkan pengungkapan kasus ini dan menangkap pelakunya,” imbuhnya. 

Mandagi juga yakin dengan kemampuan dan kecanggihan intelejen Polri serta wartawan profesional maka kasus ini akan bisa segera terungkap termasuk dalang dari peristiwa ini. 

Untuk menghindari kasus serupa terjadi kepada wartawan, Mandagi menghimbau agar setiap wartawan yang menulis berita soal kasus yang membongkar penyimpangan oknum tertentu, agar lebih waspada dan tidak beraktifitas di luar rumah sendirian. ***

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.