-->

Latest Post


MPA,JAKARTA – Liga Dangdut Indonesia (LIDA) kembali hadir mencari bibit-bibit baru yang berkualitas dari seluruh tanah air lewat LIDA 2021. Ajang pencarian bakat yang dianugerahi sebagai “Program Pencarian Bakat dengan Peserta dari Provinsi Terbanyak” oleh Museum Rekor Indonesia (MURI) tersebut selalu mendulang sukses pada setiap kompetisi, sejak tahun 2017.


LIDA telah menobatkan Selfi dari Sulawesi Selatan sebagai juara pada tahun 2018, Faul dari Aceh pada 2019 dan tahun 2020 baru saja menobatkan Meli dari Jawa Barat. Tahun 2021, LIDA kembali menjaring para talenta potensial melalui audisi terpaforit ini.


Pendaftaran dan audisi kali ini berlangsung sec online, Alih – alih sepi peminat, ajang kompetisi ini justru diserbu ribuan peserta dari berbagai provinsi. Audisi digelar secara online sejak 15 November 2020 hingga 17 Januari 2021.


Untuk Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), audisi Lida 2021 berlangsung secara virtual peserta antusias pada Minggu (20/12/2020). Audisi menyeleksi peserta setiap provinsi untuk melaju ke babak selanjutnya.


Menurut Harsiwi Achmad selaku Direktur Programming SCM, pilihan menggelar audisi LIDA 2021 secara online tidak semata karena kondisi pandemi yang hingga saat ini belum juga usai. Melainkan juga menangkap animo masyarakat di audisi tahun – tahun sebelumnya yang harus menempuh perjalanan berjam – jam dari rumah menuju lokasi audisi yang digelar di ibukota provinsi atau kabupaten.


“Panjangnya waktu pendaftaran mudah – mudahan akan membuat calon peserta bisa lebih matang mempersiapkan diri sampai menjelang hari audisi online,” kata Harsiwi melalui siaran pers yang diterima padang media, Minggu (20/12/2020).


Audisi online LIDA 2021 dapat diikuti oleh pria maupun wanita berumur 14–25 tahun (kelahiran tahun 1996– 2007) yang memiliki bakat menyanyi lagu dangdut/ Melayu. Calon peserta dapat mendaftar melalui website: www.indosiar.com dengan mengisi formulir secara online berupa data diri. Antara lain kartu identitas, foto terbaru full body dan close up.


Calon peserta juga harus mengunggah 2video cover di IGTV pribadi dengan menyanyikan lagu dangdut yang sudah ditentukan baik bertempo cepat (Up Beat) maupun tempo lambat (Slow Beat). Linkvideo yang sudah diunggah ke IGTV kemudian dimasukkan pada formpendaftaran di kolom yang tersedia untuk proses penjurian. Akun instagram yang digunakan untuk mengunggah video tidak dalam kondisi private atau terkunci.


Lagu yang harus dibawakan peserta dalam video cover adalah “Gejolak Asmara” (Up Beat) dan “Tiada Tara” (Slow Beat) untuk peserta pria. Sedangkan lagu “Ditikam Asmara” (Up Beat) dan “Kulepas Dengan Ikhlas” (Slow Beat) wajib dinyanyikan peserta wanita. Seluruh lagu dinyanyikan secara fulldan merupakan suara asli (tanpa mixing dan aplikasi) dan tanpa alat musik.


Pendaftar terpilih akan dihubungi langsung oleh pihak Indosiar untuk mengikuti audisi online via aplikasi zoom dan dinilai langsung oleh juri – juri dari Indosiar. Informasi lebih lanjut mengenai audisi online LIDA 2021 dapat diakses melalui website resmi di www.indosiar.com, Instagram: @indosiar, Twitter: @indosiardanFacebook: IndosiarID.TV. (**)

Photo Istimewa


MPA,PADANG - Sebanyak 100 personel dari Satbrimobda Sumbar, tadi siang bergeser ke Jakarta, Jumat (17/12). Pergeseran pasukan Brimob ini dalam rangka BKO Polda Metro Jaya. 


Pemberangkatan personel Satbrimob Polda Sumbar tersebut diawali dengan apel yang dipimpin oleh Dansat Brimob Polda Sumbar Kombes Pol Joni Afrizal Syarifuddin, S.Ik. SH. MH di lapangan Mako Brimob.  


Usai kegiatan apel di Mako Satbrimob, seratusan personel kemudian bergerak ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM) untuk persiapan pemberangkatan ke Jakarta dengan menggunakan pesawat. 


Sementara, Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Satake Bayu Setianto, S.Ik membenarkan ratusan pasukan Satuan Setingkat Kompi (SSK) Brimob Polda Sumbar bergeser ke Jakarta.


"Iya benar. Personel Brimob Polda Sumbar berangkat ke Jakarta dalam rangka BKO Polda Metro Jaya," ucapnya.


Dikatakan Kombes Pol Satake Bayu, personel yang berangkat tersebut untuk mempertebal pengamanan di wilayah ibukota negara, Jakarta.


"Sesuai dengan surat Telegram dari Mabes Polri," pungkasnya.(*)


Sumber Bidhumas Polda Sumbar

Photo Ilustrasi


MPA,PADANG — Rencana keberangkatan studi banding wartawan yang sehari-hari bertugas di Lingkungan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Barat mengundang tanda tanya bagi sejumlah wartawan yang juga bertugas di rumah rakyat tersebut. 


Pasalnya, informasi dan syarat syarat keberangkatan tersebut terkesan tak transparan. Meski pun Sekretariat DPRD Sumbar belum lama ini menerima Award Keterbukaan Informasi Publik (KIP) dari Komisi Informasi Sumbar.


"Persoalan keberangkatan studi banding wartawan itu sudah selesai pak," kata Laswardi Kasubag Humas yang juga mantan Kabag Umum Sekretariat DPRD (Setwan) Sumbar ketika dikonfirmasi GemaMedianet.com, Selasa (8/12/2020) sore.


Ketika ditanyakan apa yang menjadi syarat-syarat keberangkatan wartawan yang bertugas di Sekretariat DPRD Sumbar untuk bisa mengikuti studi banding wartawan ke Medan, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) tersebut, Lazwardi kembali menyatakan persoalan keberangkatan itu sudah selesai.


"Sudah selesai pak, ndak usah ditanya lagi. Kan sudah diperbincangkan sebelumnya, nanti keberangkatan berikutnya secara bergiliran. Jadi, ndak perlu dipertanyakan persyaratannya lagi," kata Laswardi.


Penekanan Lazwardi terkait keberangkatan bergilir juga dipertanyakan. Pasalnya, sejak studi banding ke beberapa daerah di luar Pulau Sumatera beberapa rekan wartawan yang sehari-harinya bertugas di Lingkungan DPRD juga tidak memperoleh kesempatan yang sama.


"Iya, ga usah ditanyakan lagi. Itu sudah selesai. Nanti klo anggaran periode berikutnya mencukupi kita akan ikutsertakan juga," tukas Laswardi.


Begitu juga ketika berapa jumlah wartawan yang ikut studi banding ke Medan, lagi-lagi Lazwardi berkilah.


"Jumlahnya ga beberapa orang. Aman tu, ga usah ditanya lagi pak. Nanti ada gilirannya," kata Laswardi lagi.


Informasi yang dihimpun media ini, keberangkatan studi banding wartawan ke Medan kali ini berkisar 12 orang ditambah lima orang staf Humas Sekretariat DPRD Sumbar. Sementara dari beberapa orang yang ikut bergabung dalam keberangkatan studi banding, beberapanya bukan wartawan yang sehari-harinya bertugas di Lingkungan DPRD Sumbar dan beberapa berasal dari Komisi Informasi Sumatera Barat. Bahkan ada pula wartawan yang namanya masuk daftar studi banding, namun kemudian dieliminasi. 


Sementara itu beberapa wartawan yang sehari-harinya bertugas di Lingkungan DPRD Sumbar, namun tak diikutsertakan dalam keberangkatan tersebut juga mengeluhkan terkait transparansi di Subag Humas tersebut. 


Hingga berita ini diturunkan, media ini masih berupaya mengkonfirmasi pihak berkompeten di lingkungan Sekretariat DPRD Sumbar terkait jumlah peserta studi banding tersebut. (IKW-RI/UK1)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.