-->

Latest Post

PADANG - MEDIAPORTALANDA - 27 Januari 2021 - Bertempat di Grand Inna Padang, acara penyerahan hadiah kepada pemenang lomba Menulis Artikel dalam rangka HUT ke 46 Perumda AM Kota Padang, berlangsung meriah.


Acara penghargaan ini sejatinya dihadiri oleh Walikota Padang, namun karena sesuatu dan lain hal, Walikota tidak dapat hadir, dan mewakilkan nya kepada Kadis Arsip Pemko Padang, Bapak Azwin, ujar Dirut Perumda AM Kota Padang Hendra Pebrizal.


Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua Dewan Pengawas Perumda AM Kota Padang dan anggota yaitu, Bapak Asnel, dan Bapak Fadli, Jajaran Direksi Perumda AM Kota Padang, Dewan Juri, Manager dan para finalis yang terpilih.


Sedangkan untuk peraih penghargaan terdiri dari Jurnalis, Dosen dan Umum. Juara 1, diraih oleh Suryani, dengan judul artikel "Penyediaan Air Siap Minum untuk Hidup Sehat", diperingkat ke 2 diraih oleh seorang Dosen di Arrisalah, Nenengsih dengan judul artikel "Ketersediaan Air Baku dan Pengelolaan Lingkungan Menuju Padang Smart Green City" dan diperingkat ke 3 diraih oleh seorang Ibu Rumah Tangga yaitu Dewi Ayu dengan judul artikel "Inovasi Digital Solusi Tingkatkan Layanan Publik Perumda AM Kota Padang".


Kemudian Hendra muncapkan

selamat kepada semua pemenang dan  finalis yang telah terpilih, teruslah berkarya memberikan informasi dan edukasi yang bermanfaat tentang Perumda Air Minum untuk masyarakat Kota Padang Tercinta, ujarnya. (**)

JAKARTA - MEDIAPORTALANDA - 27 Januari 2021 - Dalam rangka percepatan pembangunan kawasan Monumen Nasional Bela Negara (Monumen PDRI) di Sumatera Barat, Wali Kota Padang yang juga Ketua Forum Bela Negara (FBN) Sumatera Barat bersilaturrahim dan berdiskusi dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Andika Perkasa di Markas Besar Angkatan Darat di Jakarta.


Pada kesempatan itu, Wako Mahyeldi menyampaikan bahwa Monumen Bela Negara beserta fasilitas pendukungnya dibangun di Jorong Aie Angek Nagari Koto Tinggi Kecamatan Gunuang Omeh Kabupaten Lima Puluh Kota, di atas lahan seluas 50 Ha yang telah diserahkan oleh ninik mamak Nagari Koto Tinggi tanpa ganti rugi.



"Dari 50 Ha lahan yang direncanakan untuk bangunan Monumen Nasional Bela Negara beserta fasilitas pendukungnya, baru 20 hektar yang dapat dibangun sejak tahun 2013 dengan menggunakan dana tugas pembantuan melalui Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman (PCBM) Direktorat Jenderal kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan," ungkap Mahyeldi.

"Sedangkan 30 Ha nya lagi untuk pembangunan Kawasan Indonesia Mini (bangunan monumental yang mewakili provinsi seluruh Indonesia) belum dibangun apa-apa," lanjutnya.


Terkait hal itu, Mahyeldi menganggap perlu dikeluarkan Keputusan Presiden yang konsepnya dibuat oleh Kementerian Pertahanan tentang percepatan pembangunan Monumen Bela Negara, agar seluruh Kementerian terkait terlibat secara aktif mempercepat pembangunan kawasan Monumen Bela Negara sesuai tanggung jawab masing-masing. 


Sebagaimana diketahui, Monumen Nasional Bela Negara merupakan ikon sejarah Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) yang masterplan-nya meliputi Monumen Bela Negara (museum dan auditorium), gerbang, penginapan, plasa, restoran, visitor center, playing pedestrian, tempat penjualan souvenir, tempat pengelola, masjid dan area pengingat.


"Hingga saat ini baru Monumen Nasional Bela Negara yang sudah selesai pembangunannya. Hal ini terlihat dari berdirinya dua bangunan gedung yang megah sesuai masterplan berupa museum dan auditorium, sementara bangunan penunjang lainnya belum ada," tutur Mahyeldi.


Lebih lanjut Mahyeldi menjelaskan, Monumen Nasional Bela Negara mengambil desain dengan menggubah Rumah Gadang yang merupakan simbol lokal dan refleksi dari bahtera. Titik massa bangunan yang terbelah dua menunjukkan kondisi darurat yang mendesak untuk dilakukan langkah penyelamatan. 


"Titik rangka baja yang menyelimuti bangunan menjadi simbol kesementaraan sekaligus keberlanjutan sebagai refleksi keberadaan PDRI dalam menjaga eksistensi NKRI. Kulit bangunan terbuat dari rangkaian rangka baja dapat mengurangi glare pada dinding bangunan yang terbuat dari kaca serta sebagai elemen pembentuk efek," jelasnya lagi.


Sementara itu, Kepala Staf Angkatan Darat Jendral TNI Andika Perkasa setelah mendapatkan informasi terkini  pembangunan Monumen Bela Negara di Sumatera Barat, menyambut baik usulan Wali Kota Padang terkait percepatan pembangunan tersebut.


Seusai bersilaturrahim dengan KASAD, Wali Kota Padang melanjutkan pertemuan dengan jajaran Kemenko Polhukam RI yang disambut Deputi Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa, Janedri M. Gaffar untuk membicarakan hal yang sama terkait pembangunan kawasan Monumen Bela Negara.


Janedri M. Gaffar mengatakan, pembangunan monumen Bela Negara merupakan proyek Nasional yang tidak bisa dibebankan begitu saja kepada provinsi atau daerah setempat, melainkan melibatkan beberapa kementerian dalam pengerjaannya. Untuk itu, hal ini akan menjadi perioritas untuk ditindaklanjuti.



Turut hadir mendampingi Wako pada kesempatan itu, Dandim 0312/Padang Letkol Inf M. Ghoffar Ngismangil, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Endrizal, Kepala Dinas Perdagangan Andree Algamar, Kepala Dispora Mursalim, Kakan Kesbangpol Yuska Librafortunan, Kabag Umum Budi Kurniawan dan Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Amrizal Rengganis. (Prokompim Pdg)

JAKARTA - MEDIAPORTALANDA - Selain memberi kepercayaan menggelar UKW (Uji Kompetensi Wartawan) gratis di Provinsi Kepri, Dewan Pers juga telah memutuskan memberi kepercayaan kepada UPN (Universitas Pembangunan Nasional) Veteran Yogyakarta untuk menggelar program UKW gratis di Sumatera Selatan dan Gorontalo.


Keputusan itu tertuang dalam surat bernomor : 56/DP/K/I/2021 yang ditandatangani oleh 

Ketua Dewan Pers, Muhammad Nuh di Jakarta, 25 Januari 2021. Maka, menindaklanjuti keputusan itu, Dewan Pers kemudian menggelar zoom meeting dengan lembaga penguji UKW yang mendapat kepercayaan menggelar UKW yang dibiayai  tersebut, Rabu (27/1/2021). 


Zoom meeting yang dipimpin oleh Wakil Ketua Dewan Pers, Hendry Ch Bangun itu dihadiri oleh para perwakilan lembaga penguji UKW dari PWI, AJI, IJTI, LPDS, LSPR, RRI dan lembaga penguji UKW lainnya. Dari UPN Veteran Yogyakarta hadir Direktur UKW UPN Veteran Yogyakarta, Susilastuti DN dan Koordinator Program UKW fasilitasi Dewan Pers UPN Veteran di Kepri, Saibansah Dardani. 


Dalam pertemuan virtual itu, Wakil Ketua Dewan Pers, Hendry Ch Bangun membahas agenda pelaksanaan Pra-UKW dan UKW di seluruh provinsi. Kemudian, sebelum mengikuti UKW gratis, seluruh peserta harus mengikuti Pra-UKW terlebih dahulu. Jumlah peserta yang mengikuti Pra-UKW dibatasi 60 orang. 


"Dalam Pra-UKW nanti akan ada pra test dan post test. Dari 60 orang yang mengikuti Pra-UKW itu, dipilih 54 orang yang akan menjadi peserta UKW gratis, sisanya cadangan," ujarnya. 


Sebelum mengikuti Pra-UKW yang digelar secara virtual, lanjut Hendry Ch Bangun, lembaga penguji UKW akan melakukan verifikasi administrasi dan pra test kepada para calon peserta. "Seleksi awal dilakukan oleh lembaga uji, sebelum nanti bisa mengikuti Pra-UKW," tegas mantan wartawan Kompas itu.


Menariknya, dari 60 orang yang lulus verifikasi administrasi dan pra test oleh lembaga uji, mereka akan mendapat uang pulsa sebagai modal mereka untuk mengikuti Pra-UKW yang digelar secara virtual yang diajar oleh tiga orang pengajar. Yaitu, 1 orang dari Dewan Pers dan 2 orang lagi dari lembaga uji.


Menanggapi kepercayaan Dewan Pers tersebut, Direktur UKW UPN Veteran Yogyakarta, Susilastuti DN mengatakan, bagi para wartawan di Sumatera Selatan dan Gorontalo yang berminat mengikuti program UKW gratis dari Dewan Pers itu, sudah bisa mulai mempersiapkan diri. 


"Nanti akan kita buatkan google form bagi para calon peserta UKW gratis di Sumatera Selatan dan Gorontalo. Jadi, mereka bisa mendaftar secara online seperti yang telah kita buat di Provinsi Kepri," ujar Susilastuti DN. 


Meskipun target sasaran utama program UKW fasilitasi Dewan Pers ini adalah para wartawan muda, namun tidak tertutup kemungkinan bagi wartawan muda yang ingin naik jenjang ke madya, atau dari madya yang ingin naik jenjang ke utama. Namun harus memenuhi jumlah peserta yaitu 6 orang/ kelompok.


"Yang penting sudah memenuhi syarat untuk naik jenjang, wartawan muda yang ingin naik ke madya harus sudah lebih 3 tahun dan lebih dari 2 tahun bagi wartawan madya yang ingin naik ke jenjang utama," jelas Dewan Redaksi Majalah Suara Aisyiyah Yogyakarta itu.*[-]

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.