-->

Latest Post


PADANG - MEDIAPIRTALANDA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menyarankan agar Pemkot Padang atau Pemprov Sumbar membuat peraturan daerah terkait penjagaan ekosistem laut dari ancaman abrasi.


Pemerintah pusat melalui BNPB telah membangun batu grip penahan gelombang pengaman Pantai Padang dari abrasi dengan anggaran Rp19 miliar atas usulan Pemkot Padang dan Pemprov Sumbar," kata Doni Monardo saat melakukan kunjungan ke Pantai Padang di kawasan Tugu Merpati Perdamaian bersama Gubernur Sumbar Mahyeldi dan Anggota DPR RI Lisda Hendrajoni di Padang, Kamis.


Batu grip penahan gelombang tersebut, katanya, masih belum cukup, perlu ada peraturan daerah atau peraturan gubernur untuk menjaga ekosistem pantai dan laut


Doni menceritakan kenangan masa kecilnya saat menempuh pendidikan SMP dan SMA di Padang yang ketika itu kerap bermain-main di Pantai.


"Dulu waktu saya SMP dan SMA masih ada puluhan meter Pantai Padang, sekarang sudah habis dan garis pantai habis sama sekali mencapai pinggir jalan karena abrasi," ujarnya.


Padahal, menurutnya, sudah dipasang batu grip ke arah laut, ternyata habis setelah 30 tahun dan ketika hari ini dibangun lagi batu grip paling lama bisa bertahan hanya 30 tahun juga


"Oleh sebab itu, pemerintah daerah perlu membuat peraturan daerah yang bisa membangun ekosistem secara berkelanjutan," katanya.


Ia menilai seluruh pantai di kawasan barat Sumbar perlu ditanami pohon yang punya kekuatan baik menahan ombak, seperti pinago, waru, ketapang dan cemara udang. "Kalau ini bisa dikembangkan secara bertahap, kita bisa menyelamatkan pantai dari abrasi hingga 50 tahun ke depan," katanya.


Pada kesempatan itu, Doni meminta para kepala daerah mengingatkan masyarakat untuk merawat tanaman yang ada di pantai. "Jangan ditebang dan harus dirawat karena itu yang akan menyelamatkan abrasi," katanya.


Sementara Gubernur Sumbar Mahyeldi menyampaikan terima kasih kepada Kepala BNPB Doni Monardo yang telah membantu pembangunan batu grip penahan ombak di tiga titik di Padang, yaitu di depan kawasan Masjid Alhakim, Tugu Merpati Perdamaian dan Pasir Jambak.


Ke depan pihaknya akan mendorong tujuh kabupaten kota di sepanjang pantai yang ada di Sumbar untuk menanam pohon pelindung di sepanjang pantai guna mencegah abrasi. (**)


PADANG - MEDIAPIRTALANDA -  Polda Sumatera Barat melaksanakan Gelar Operasi (GO) bulanan. Kegiatan ini dipimpin dan dibuka oleh Kapolda Sumbar Irjen Pol Drs Toni Harmanto, MH, Kamis (15/4) di Polres Pariaman.


Usai memberikan sambutan dan arahan, Kapolda Sumbar juga menyerahkan trophy serta piagam penghargaan kepada Polres yang dinilai berprestasi.

Pertama, penghargaan kepada Polres yang terbaik dalam melaksanakan pembuatan Meme 5M, diantaranya:

I. Polres Bukittinggi 

II. Polres Padang Pariaman 

III. Polres Mentawai


Kemudian, kategori Viral terbanyak selama bulan Maret 2021 yaitu :

I. Polres Agam 

II. Polres Payakumbuh 

III. Polres Mentawai


Selanjutnya, Kapolda Sumbar memberikan Piala kepada Polres yang terbaik bulan Maret, yaitu Penerima Piala Kapolda Sumbar pada Polres Terbaik dalam penanganan Covid-19:

I. Polres Bukittinggi

II. Polres Agam

III. Polres Solok Kota


Untuk Polres Terbaik dalam penanganan GKTM (Kuantitas) adalah:

I. Polres Pessel

II. Polres Dharmasraya

III. Polres Solok Kota


Polres Terbaik dalam penanganan GKTM (Kualitas) diterima oleh Polres Pariaman.


Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Satake Bayu, S.Ik mengatakan, penghargaan yang diberikan kepada Polres itu karena aktif dalam memberikan imbauan kepada masyarakat melalui meme (gambar) yang memiliki sebuah pesan ataupun ajakan.


Untuk pelaksanaan GO bulanan kata Kombes Pol Satake, merupakan kegiatan rutin bulanan Polda Sumbar dan jajarannya.


"GO bulanan ini diadakan untuk melaksanakan evaluasi, serta melihat perkembangan situasi kamtibmas terkini di Polda Sumbar dan jajarannya," katanya.(bhps)


PADANG - MEFIAPORTALANDA - Kita lihat bersama, pembangunan see wall (batu pemecah ombak) tersebut sudah tuntas, dengan dana Anggaran Belanja Pembangunan Nasional (ABPNl melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sebanyak 19 miliar untuk penanganan abrasi pantai di tiga lokasi di Kota Padang yakni,  pantai Masjid Al-Hakim, pantai Tugu Merpati dan pantai Pasir Jambak.


Pembangunan see wall bertujuan untuk menghindari terjadi abrasi pantai, dan  merupakan usulan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat bersama Pemerintah Kota Padang kepada pemerintah pusat melalui BNPB.


Hal ini dikatakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo saat meninjau lokasi abrasi pantai bersama Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah di Tugu Merpati Perdamaian, Pantai Muaro Lasak, Rimbo Kaluang, Kota Padang, Kamis (15/4/2021).


Kepala BNPB  berharap dengan terbangunnya see well batu penahan gelombang untuk abrasi, tentu juga selain perlu menanam pohon di sepanjang pantai, ini guna memperkuat dan mengurangi terjadi hantaman gelombang.


" Tidak hanya dilokasi ini saja akan tetapi juga mesti diseluruh pesisir wilayah Sumatera Barat pantainya bisa ditanami dengan strategi vegetasi supaya punya kekuatan menahan gelombang. Dan jenis tanamannya adalah seperti pohon pinago, pohon waru, Ketapang, Cemara udang dan beringin," kata Doni.


Doni juga menyarankan kepada Gubernur dan pemerintah daerah untuk membuat peraturan. Apakah itu peraturan kepala daerah ataupun peraturan perda yang bisa membangun ekosistem secara kontinu maupun secara berlanjut, tidak sekedar menanam atau dibiarkan. 


"Kalau ini bisa dikembangkan secara bertahap dan berlanjut, tidak boleh berhenti upaya bisa menyelamatkan generasi yang akan datang untuk jangka 30 atau 50 tahun yang akan datang pantai Padang dan semua pantai di pesisir Sumbar akan terlindungi oleh abrasi kalau di tanami oleh pohon," tutur Doni.


Doni juga ingatkan dan meminta kepada semua jajaran pemerintah daerah dan tokoh masyarakat untuk saling mengingatkan agar bersama-sama menjaga, merawat tanaman yang ada disepanjang pantai, jangan ditebang, jangan dirusak.


"Semakin banyak tanaman di pantai akan membuat pantai semakin tahan abrasi dan arah ke laut juga nanti akan bertambah pasirnya secara alami dari arah dalam laut," terangnya.


Sementara itu, Gubernur Sumbar mengatakan pemerintah provinsi akan mendorong kabupaten dan kota di Sumbar yang memiliki daerah pesisir pantai, untuk menanam vegetasi, yakni ada pohon waru, Cemara udang, pinago dan beberapa tanaman lainnya.


"Untuk menyelamatkan daerah pesisir dari tekanan gemlombang air pasang dan bencana alam ada hamparan yang bida ditanami. Faktanya ketika di pantai itu ada pohon maka akan mengurangi tekanan dari pada energi dari abrasi pantai atau tsunami," kata Mahyeldi.


Mahyeldi ajak dan senyebutkan pengendalian pohon yang sudah ada nantik akan disepakati bersama, mungkin pengendaliannya oleh peraturan-peraturan.


"Bagi pohon-pohon yang sudah ada agar dijaga, kemudian bagi daerah-daerah yang masih kosong agar ditanami pohon ini. Tentunya hal ini perlu  menjadi gerakkan bersama masyarakat dan komponen pemerintah daerah menanami pohon disetiap pinggiran pantai ini ," himbaunya. (**)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.