-->

Latest Post

PADANG - MEDIAPORTALANDA -

Ketua Dewan Pimpinan Tingkat Daerah (DPTD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Padang Muharlion, kecewa dengan putusan Partai Amanat Nasional (PAN) yang sudah menetapkan kadernya menjadi calon Wakil Wali Kota Padang.

 

Diketahui, PAN telah menetapkan nama Ekos Albar untuk dikirimkan ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Padang agar dapat diproses dipilih sebagai calon wakil wali kota Padang. 


Sedangkan PKS hingga kini belum ada menetapkan satu kadernya untuk dipilih menjadi calon wakil wali kota.



Muharlion mengatakan, untuk sementara ini pihaknya masih menyiapkan dua nama yaitu, dirinya dan Mulyadi Muslim. Belum ditetapkan satu nama seperti yang dilakukan PAN.


“PKS jelas dari awal minta komunikasi dengan PAN. Tapi sampai sekarang tidak jelas komunikasinya bagaimana, tidak ada respon, padahal kita ini koalisi,” katanya, Senin (7/1/2022).


Menurutnya, posisi Wakil Wali Kota Padang secara etika politik adalah untuk PKS, meskipun dalam undang-undang PAN boleh mengirimkan dua nama. Sebab PAN dan PKS adalah koalisi dan saat ini Wali Kota Padang sudah dijabat oleh kader PAN yaitu Hendri Septa.


Oleh karena itu PKS sudah mengirimkan dua nama kepada PAN, namun tidak pernah direspon. Kemudian PAN menetapkan Ekos Albar jadi calon.


PKS ingin jabatan wakil diisi oleh kadernya. PKS ingin membangun Padang dengan tetap berkoalisi bersama PAN.


“Secara etika politik ini haknya PKS karena PAN sudah wali kota. Kalau PKS kirim satu nama saja tentu akan head to head nanti di DPRD, pasti ini akan ada yang terluka, pasti ada yang kalah dan menang, kalau ini terjadi maka tidak koalisi namanya,” katanya.


PKS ingin tetap bersama PAN sebagai koalisi. Maka seharusnya PAN dewasa dan legowo dalam berpolitik. Selain itu masyarakat juga banyak yang mendukung agar jabatan wakil wali kota diisi oleh kader PKS. Jadi PKS hanya ingin meminta haknya saja.


Dengan alasan tersebut, sampai hari ini PKS belum menyikapi keputusan dengan mengirimkan pula satu nama calon wakil wali kota. Hal itu juga sesuai dengan keputusan DPP PKS. PKS juga masih tetap berusaha berkomunikasi dengan PAN.


“Sampai hari ini PAN Padang tidak jelas bagaimana sikapnya, Wali kota tidak jelas juga bagaimana komunikasinya. Mestinya semua duduk untuk berkomunikasi, tapi tidak terjadi, terus terang kita kecewa dengan apa yang dilakukan PAN,” urainya. (**)

KENDARI - MEDIAPORTALANDA - Dunia terus berubah dan perubahan saat ini sangat di pengaruhi oleh generasi Z.  Tantangan kita adalah perubahan teknologi yang sangat cepat termasuk dalam dunia media.


Disisi lain sumber energi karbon sudah semakin menipis. Untuk menghadapi masalah tersebut perlu komitmen kuat untuk melakukan transformasi energi menuju energi baru terbarukan.


Demikian disampaikan Wakil Ketua Umum BPP HIPMI, Anggawira, saat memberikan pemaparan transformasi energi Indonesia di acara HUT Ke-2 JMSI, di Kendari, Selasa (8/2).

"Kita tidak bisa menyelesaikan tantangan dengan cara lama," ujarnya.


Angga melihat krisis energi yang sudah di depan mata harus jadi perhatian semua pihak. Selain perlu investasi besar untuk beralih ke energi hijau, perlu strategi tepat untuk mewujudkannya.


"Transisi menuju NZE (Net Zero Emission) perlu dipersiapkan secara matang. Terutama oleh pemerintah," katanya.


Permasalahannya, kata Angga, NZE tidak bisa hanya di lakukan oleh negara-negara maju saja tapi tanggung jawabnya dipikul oleh seluruh bangsa.


"Sehingga diperlukan percepatan transfer teknologi dan inovasi agar teknologi rendah karbon lebih terjangkau dan lebih murah,"  ungkapnya.


Tak kalah pentingnya, kata Angga, transformasi energi di Indonesia perlu penyiapan sumber daya manusia (SDM).


"Indonesia harus menyelaraskan kebijakan dan program pengembangan SDM tentunya," demikian Anggawira.[R]

KENDARI - MEDIAPORTALANDA - Menteri BUMN, Erick Thohir, secara khusus memberikan ucapan selamat HUT Ke-2 JMSI.

Hal itu tersampaikan saat memberikan pemaparan soal program transformasi energi diacara HUT Ke-2 JMSI, Kendari, Selasa (8/2/22).


Sebagai pengusaha yang pernah menekuni bisnis media, Erik mengaku sangat memahami pentingnya peran media dalam tumbuh kembang sebuah negara.


"Media harus mampu mendidik bangsa supaya punya kultur yang tangguh," ujarnya


"Hindari Hoax yang saat ini banyak mempengaruhi masyarakat," imbuh dia.


Besar harapan Erick, media benar-benar menjadi menjadi pilar demokrasi di tanah air dan selalu jadi bagaian upaya penguatan civil society.


"Media harus terus menjadi agen check and ballance dalam sistem politik Indonesia," tandasnya.*[R]

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.