-->

Latest Post

PADANG - MEDIAPORTALANDA - Musyawarah Nasional ke-VII Gerakan Ekonomi dan Budaya Minangkabau (Munas VII Gebu Minang) dengan tema “Ranah Rantau Basinergi” telah memasuki babak Akhir.

 

Munas yang berlangsung pada 25-27 Mei 2022 ini, dihadiri oleh 300 peserta dan 200 peninjau dari seluruh Indonesia. Pembukaan dihadiri Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, Kapolda Sumbar Irjen Pol Teddy Minahasa, para bupati dan wali kota, anggota, DPRD, DPR dan DPD serta forkopimda.


Mulyadi dari NTT didampingi Evran Sekjen Ikatan Warga Sanieng Baka (IWS), sangat mengapresiasi peserta dan peninjau serta tokoh masyarakat di ranah dan rantau yang antusias hadir pada Munas VII Gebu Minang ini. Begitu juga pelaku UMKM yang berpartisipasi mendirikan gerai untuk memasarkan produknya di arena munas.

“Ini momentum ranah dan rantau untuk memperkuat sinergi", ucap Mulyadi, Jumat (27/5/2022).


Dikatakan Mulyadi, Gebuminang adalah suatu wadah yang begitu besar di indonesia, sejarah dan budaya serta kontribusi dari organisasi ini sangat kental dan penting bagi terbangunya percepatan dan penguatan ekonomi secara berkelanjutan. 


Munas yang hari ini sesuai dengan judul tentu bisa lebih memperkuat kebersamaan dari gebuminang ini kedepan, ulasnya.


Visi dan misi gebuminang sudah jelas dengan musyawarah, semoga adanya inovasi baru dari gebrakan yang ada di organisasi dan peran penting bagi pemerintah melaksanakan program untuk masyarakat. (Jr)



SUMBAR - MEDIAPORTALANDA - JUMAT 27 MEI 2022 - Program Padat Karya merupakan salah satu program strategis pemerintah dalam usaha pemenuhan infrastruktur bagi masyarakat, khususnya infrastruktur dasar seperti air minum, sanitasi, persampahan, drainase dan jalan lingkungan.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya, diamanahkan untuk melaksanakan berbagai program Padat Karya yang seluruhnya dilaksanakan berbasis masyarakat, diataranya yakni Penyediaan Air Minum dan Sanitasi (PAMSIMAS), Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU), Sanitasi Perdesaan (SANDES), Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW), dan Penyediaan Sarana Sanitasi di Lembaga Pendidikan Agama.

Di Provinsi Sumatera Barat, melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumatera Barat pada tahun ini akan dilakasanakan program PAMSIMAS, SANDES, KOTAKU, PISEW dan Penyediaan Sarana Sanitasi di lembaga Pendidikan Agama, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumbar, Kusworo Darpito mengatakan bahwa untuk pelaksanaan kegiatan Padat Karya tersebut masih dalam tahap perekrutan tenaga fasillitator dan secepatnya setelah ini akan dilaksanakan pembangunan fisik.

Lebih lanjut Kusworo Darpito mengungkapkan untuk percepatan penyerapan dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat, program Padat Karya akan sesegera mungkin dilaksanakan “ Program Padat Karya ini senantiasa kita dorong untuk dilaksanakan agar bisa membuka lapangan pekerjaan yang seluas-luasnya bagi masyarakat” ucap Kusworo Darpito.


PAMSIMAS merupakan program yang berbasis masyarakat, program ini bertujuan untuk menyediakan air bersih bagi masyarakat pada daerah yang belum terjangkau layanan air bersih perpipaan/PDAM, melalui program ini diharapkan dapat mencapai target 100% air minum yang layak bagi masyarakat. Dalam pelaksanaannya diserahkan pada kelompok masyarakat yang telah dibentuk dengan didampingi oleh fasilitator, hingga pada tahap operasional akan tetap dikelola oleh kelompok masyarakat.

PISEW, adalah program yang menyasar pada daerah perdesaan dengan tujuan membantu sosial dan perekonomian masyarakat, infrastruktur yang dibangun diataranya jalan akses dan jembatan menuju lokasi pertanian, irigasi pertanian.

Program Kota Tanpa Kumuh, diharapkan mampu menyelesaikan persoalan permukiman kumuh, melalui program ini dibangun infrastruktur yang melingkupi beberapa aspek, yaitu jalan lingkungan, drainase lingkungan, sanitasi/air limbah, air minum, persampahan, tata bangunan, proteksi kebakaran dan ruang terbuka hijau.

Progam Sanitasi Perdesaan merupakan program yang berjuang untuk menyediakan sarana sanitasi bagi masyarakat perdesaan dengan membangun bilik jamban serta tangki septik, program ini bertujuan untuk akses sanitasi yang layak bagi masyarakat.

Sementara itu program penyediaan prasarana sanitasi di lembaga pendidikan agama, seperti Pesantren bertujuan memberikan layanan sanitasi yang baik bagi lembaga pendidikan sehingga diharapkan dapat menjadi contoh untuk pengelola lembaga dalam membangun prasarana sanitasi yang layak. (**)




SUMBAR - MEDIAPORTALANDA - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Buya Mahyeldi, resmi mengukuhkan Pengurus Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Provinsi Sekolah Menengah Atas (SMA) periode 2021 - 2024, yang diketuai oleh Syafruddin. 


Pelantikan tersebut bertempat  di  Aula Kantor Gubernur, Rabu, (25/5/2022). Gubernur Sumatera Barat, Buya Mahyeldi, dalam sambutannya berharap kepada pengurus yang baru saja dilantik dapat menjadi contoh dan dapat memberikan inovasi dengan melakukan pembenahan terhadap kurikulum sekolah yang ada di Sumbar.

"Saat ini tugas kepala sekolah adalah menghadirkan kurikulum-kurikulum yang baru, baik itu di mata pelajaran siswa maupun kisi-kisi ujian, jadi sekarang peran kepala sekolah sangat sentral dalam kemajuan pendidikan di sekolah," tuturnya. 


Lebih lanjut, Gubernur menegaskan kepada  Dinas Pendidikan Prov Sumbar untuk memperbanyak inovasi sebanyak-banyaknya, dalam melakukan inovasi dalam rangka peningkatan capaian pendidikan, menurutnya guru sangat menentukan indikator pendidikan. 


"Di Sumbar terdapat lebih dari 200 sekolah, oleh sebab itu saya yakin Dinas Pendidikan dapat menghasilkan lebih dari dua ratus inovasi, belum lagi dari guru-guru, kepala sekolah, dan pengurus sekolah lainnya, saya yakin bisa lebih dari jumlah yang saya sebutkan,"  katanya. 


Dikatakannya lagi, komunikasi kunci pengelolaan organisasi. Pemimpin dalam organisasi hendaknya dapat menjaga ritme sehingga ketentraman serta suasana membangun lahir dari dalam organisasi. 


Gubernur juga mengajak pengurus MKKS Provinsi Sumbar yang baru dilantik, untuk menjaga sistem pendidikan. menurutnya, pendidikan bukan sesuatu yang parsial. "Pendidikan merupakan sebuah sistem, sesuatu yang berkesinambungan dan berkelanjutan. Jika bicara sebuah sistem, Kepala sekolah harus memperhatikan murid-muridnya yang sudah masuk di perguruan tinggi, jika pendidikan sewaktu di SLTA-nya bagus, maka bagus pula jika dia saat di perguruan tinggi nantinya," ujarnya. 


Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar, Barlius, menyampaikan selamat kepada Pengurus MKKS Provinsi Sumbar yang telah dilantik. "Semoga MKKS Prov Sumbar makin berjaya di masa yang akan datang, serta bersama mengembangkan MKKS Sumatera Barat," ungkapnya. 


Kemudian ia juga berpesan kepada seluruh pengurus MKKS untuk solid dan bisa mengekseskusi kebijakan-kebijakan dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat, "kedepan kita akan membuat program wirid remaja bagi anak SMP, SMA, dan SMK yang ada di Sumbar baik Sekolah Negeri maupun Swasta diwajibkan ikut wirid remaja dua kali dalam satu bulan," pungkasnya. (Via/MMC) 



Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.