-->

Latest Post

PADANG - Banyaknya kerusakan pada jaringan perpipaan yang mengantarkan air ke konsumen dalam bentuk kebocoran pipa distribusi dan kebocoran pada pipa sambungan rumah (SR), merupakan salah satu faktor yang menyebabkan terganggunya pelayanan ke pelanggan.


Dihalaman kantor pusat, Direktur Utama Hendra Pebrizal, langsung memimpin kegiatan Sweeping yang dilakukan pada jumat malam (26/5/23). Dengan Didampingi manager distribusi, dan beberapa asmen terkait, langsung turun ke lokasi mencari titik kebocoran. 

Meski sulitnya mengidentifikasi kebocoran, bukan menjadi halangan untuk tetap melakukan pencarian demi menekan tingkat kehilangan air yang mengakibatkan gangguan layanan kepada pelanggan.


Tim yang tergabung dalam Sweeping malam tersebut, semakin larut, makin kian semangat, karena disaat itulah titik-titik kebocoran akan mudah ditemukan. Hasil temuan dilapangan akan ditandai, untuk dilakukan perbaikan esok pada esok harinya. **

LUBUK LINGGAU  – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Musi Rawas (Mura) tampaknya tidak berdaya dalam mengatasi alih fungsi lahan. Buktinya, alih fungsih lahan makin marak di Bumi Lan Serasan Sekatenan, baik itu dijadikan tempat wisata, juga gedung dan rumah makan.

Seperti yang terjadi di Jalan Jendral Sudirman, Desa G1 Mataram, Kecamatan Tugumulyo. Tepatnya, depan SPBU Tugumulyo, dilahan alih fungsi tersebut telah berdiri sebuah rumah makan, Sabtu (27/5/2023).


Areal persawahan tersebut disulap menjadi saung tempat makan. Dan, lahan yang digunakan kurang lebih seperempat hektar. Sudarmanto selaku pemilik saung saat dikonfirmasi awak media mengatakan, ia memang sengaja merubah areal persawahanya menjadi tempat saung sekaligus wisata.


"Ide ini timbul lantaran sering mengalami gagal panen, disisilain biaya hidup sehari-hari kian meningkat. Selain itu, rumah makan diarea persawahan ini ia lihat di Jogjakarta,” Kata Sudarmanto.


Yang dijadikan saung ini hanya sepetak sawah, sisanya masih ditanami padi serta kolam ikan. Kemudian, ia membenarkan. Bahwa, pihak kecamatan, BPP dan Dinas Pariwisata sudah berkunjung ketempatnya. Dan, kita akan urus surat perizinan, sekarang dalam proses” ungkap Sudarmanto.


Selain itu, Dinas Pertanian dan Peternakan (Distannak) juga sudah berkunjung ke sini, memang ini alih pungsi lahan, “Namun saya ingin inovasi saja kalau mengandalkan padi kita tidak bisa hidup, di Jogjakarta bisa berinovasi dengan lahan sawah dijadikan wisata dan rumah makan,” ucapnya.


Sudarmanto mengatakan, selain pupuk mahal, hama seperti burung, tikus dan wereng inilah yang membuatnya selalu gagal panen. Untuk diketahui, lahan sawah milik ayahnya ini kurang lebih satu hektar, saat ini telah berdiri sebuah rumah makan yang ia beri nama "Pendopo Sawah" dengan berbagai macam menu makanan, juga minuman.


Sementara itu, Camat Tugumulyo, Elmi menyatakan. Bahwa, lahan persawaan di depan SPBU Mataram memang adanya dugaan alih fungsi lahan.

“Pihak kecamatan sudah cek lapangan pada 23 Mei 2023 kemarin, dengan melibatkan Sat Pol PP, Balai Penyuluhan Pertanian (BPP). Hasil pantauan di lapangan memang itu sudah terjadi alih pungsi lahan yang sebelumnya areal persawahan sekarang jadi tempat makan,” jelas Elmi.


“Jadi, kami selaku pihak kecamatan, karena itu laporan dari desa kami tindak lanjuti, dan sudah turun ke lapangan. Hasil di lapangan pihak BPP dan pihak kecamatan akan menyurati pihak dinas terkait yakni Dinas Pertanian, bahwa memang di sana telah terjadi alih pungsi lahan.


“Terkait alih pungsi lahan baik pihak Desa dan kecamatan tidak memberikan izin. Bahkan untuk pemilik rumah makan kami akan berikan himbauan agar tidak melanjutkan alih pungsi lahan tersebut,” ungkap Elmi

Kepada masyarakat bahwa pihak kecamatan dan dinas pertanian telah membuatkan plang himbauan hampir seluruh desa Di Kecamatan Tugumulyo, bahwa akibat pungsi lahan itu dilarang karena melanggar undang-undang dan Perda Kabupaten Mura


“Namun dijelaskan hinggah saat ini kenyataan di lapangan masyarakat di Tugumulyo masih juga lakukan alih pungsi lahan seperti wisata yang ada dan gedung walet. Bahkan yang telah terjadi alih pungsi lahan tersebut semua tidak diberikan izin” tambahnya. **


Sumber: linggaupos


PADANG - Di bawah kepemimpinan Wali Kota Padang Hendri Septa dan Wakil Wali Kota Ekos Albar, jajaran Pemerintah Kota Padang terus berupaya menghadirkan pelayanan yang prima bagi masyarakat serta kemajuan pembangunan di Kota Padang.


Hal itu pun sesuai dari visi dan misi Kota Padang serta 11 program unggulan (progul) yang telah tertuang di dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Kota Padang 2019-2024.


"Alhamdulillah, atas nama pribadi dan Pemerintah Kota Padang, kita bersyukur sekali atas telah dilakukannya pengecoran jalan menuju objek wisata Bukit Nobita yang berada di daerah Batu Kasek RW I, Kelurahan Pagambiran Ampalu Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung (Lubeg) ini," ungkap Wali Kota Padang Hendri Septa sewaktu meninjau pengerjaan pengecoran jalan tersebut, Selasa (23/5/2023) siang.

"Dengan pengecoran jalan ini akses masyarakat keluar masuk kawasan tersebut tentu menjadi lebih mudah. Apalagi jalan ini menghubungkan dua kelurahan yakni antara Kelurahan Pagambiran Ampalu dengan Kelurahan Kampung Jua," sambung Wako milenial yang disambut antusias warga saat itu.


Seperti diketahui, pengecoran jalan sepanjang 250 meter dengan lebar 3 meter itu dilakukan oleh Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kota Padang. 


Pengerjaan dilaksanakan lebih kurang selama minggu, dimana pada tahap 'finishing' ikut dibantu oleh para taruna/taruni peserta Latihan Integrasi Taruna Wreda Nusantara (Latsitardanus) XLIII Tahun 2023 di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) yang mana untuk di Kota Padang dipusatkan di Kelurahan Pagambiran Ampalu Nan XX, Kecamatan Lubeg.


Selanjutnya Wako Hendri mengungkapkan pengecoran jalan atau pun betonasi jalan lingkungan merupakan bentuk perhatian Pemko Padang terhadap kebutuhan infrastruktur  masyarakat.


"Hal ini termasuk di dalam 11 progul Pemko Padang yaitunya melanjutkan betonisasi jalan, pengaspalan dan pelebaran serta perbaikan drainase dan pengendalian banjir terpadu. Semoga berkah dan bermanfaat, insya Allah hal-hal baik akan terus kita lakukan demi kemaslahatan masyarakat," tukasnya.


Terakhir orang nomor satu di Kota Padang itu juga tak lupa menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Batu Kasek  yang ikut membantu pengecoran jalan tersebut. Begitu pula bagi para taruna-taruni peserta Latsitardanus XLIII yang tengah mengabdikan dirinya di tengah masyarakat.


"Alhamdulillah kita semua dalam pengecoran jalan ini bersatu padu, dan ini sangat luar biasa tentunya," pungkas Wali Kota Padang.


Dalam kesempatan itu juga hadir Asisten Pemerintahan dan Kesra Edi Hasymi beserta Kepala Bappeda Yenni Yuliza, Kepala Dinas Perkim Raf Indria, Kabag Tata Pemerintahan Imral Fauzi dan Kabag Prokopim Amrizal Rengganis. 


Juga terlihat saat itu Camat Lubeg Heriza Syafani bersama unsur Forkopimca, para Lurah dan elemen masyarakat di kecamatan setempat. (Dv)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.