-->

Latest Post

PADANG - Puskesmas menjadi sarana kesehatan terdekat bagi masyarakat untuk menyelesaikan masalah kesehatannya. Tak hanya itu, puskesmas memiliki standar khusus untuk memenuhi pelayanan di bidang kesehatan bagi masyarakat.

Di Kota Padang tepatnya di Batipuh Panjang, Kecamatan Koto Tangah terdapat sebuah puskesmas yang menyediakan permainan wahana bagi anak-anak. Di area puskesmas terdapat perosotan, ayunan dan lainnya sehingga dapat memanjakan anak-anak saat berkunjung ataupun berobat di Puskesmas Anak Air.


Weni, seorang ibu yang pergi berobat ke Puskesmas Anak Air mengapresiasi pelayanan puskesmas tersebut. Apalagi faskes itu berada tak jauh dari rumahnya.


"Sudah sering ke puskesmas ini, karena jarak yang terbilang cukup dekat dari rumah dan  pelayanan di sini juga memuaskan," ucap Weni saat diwawancarai, Selasa (11/7/2023).


Weni juga menyebutkan bahwa alur pelayanan di Puskesmas Anak Air juga cukup jelas sehingga dirinya tidak kebingungan saat berobat.


"Di sini  (Puskesmas Anak Air) tadi saya juga diberi arahan dan rujukan, kebetulan saya untuk mengantar anak yang pergi berobat. Layanan di sini juga memuaskan," lanjutnya.


Ditemui terpisah, Rahma yang juga turut mengantarkan anaknya pergi berobat ke Puskesmas Anak Air juga menyebutkan hal yang sama.


"Pelayanannya juga cukup jelas dan diberi arahanoleh staf di sini, dari kita datang hingga mengambil obat juga diarahkan dengan baik," terangnya.


Rahma menyebut adanya wahana permainan yang disediakan di puskesmas merupakan hal yang langka, namun di Puskesmas Anak Air menyediakan wahana permainan untuk anak-anak.


"Disediakan wahana bermain supaya anak-anak tidak bosan saat sedang berobat di sini, jadi bisa menunggu sambil bermain di sini," tambahnya.


Sama halnya dengan Irwan yang juga menyebutkan pelayanan di Puskesmas Anak Air terbilang  cukup memuaskan bagi dirinya.


"Saya pergi  berobat ke sini, di Puskesmas Anak Air pelayanannya cukup maksimal, dijelaskan dan diarahkan dengan baik saat berobat," tutup Irwan (Mizwa / Charlie)

MAKASSAR - Wali Kota Padang Hendri Septa dan jajaran  mengikuti Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Rakernas APEKSI) XVI Tahun 2023 yang dilaksanakan pada tanggal 10-14 Juli 2023 di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

Rakernas APEKSI XVI yang diikuti 88 Wali Kota/ Wakil Wali Kota se-Indonesia tersebut mengusung tema "Kota Kita Maju, Indonesia Kita Kuat".


Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Sekjen Kemendagri Suhajar Diantoro mewakili Presiden RI di Upperhills Convention Hall, Makassar, Rabu (12/7/2023) pagi.


Pembukaan event nasional tersebut ditandai dengan penabuhan gendang Tunrung Pakanjarak, gendang tabuh khas masyarakat Bugis, Makassar oleh Sekjen Kemendagri Suhajar Diantoro bersama Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, Direktur Eksekutif Apeksi Alwis Rustam serta Ketua Dewan Pengurus APEKSI Pusat Bima Arya Sugiarto yang juga Wali Kota Bogor dan Wali Kota Makassar Moh. Ramdhan Pomanto.


Tampak hadir di kesempatan itu Dewan Pengurus, Dewan Pengawas serta Ketua Komwil APEKSI. Selain itu juga hadir 50 delegasi anak muda dari 50 kota se-Indonesia dan delegasi luar negeri peserta Youth City Changers (YCC) Rakernas APEKSI XVI 2023, unsur Forkopimda Sulsel dan Makassar serta unsur terkait lainnya.


"Alhamdulillah, atas nama Pemerintah Kota Padang kita bersyukur mengikuti Rakernas APEKSI ke-16 di Kota Makassar kali ini. Sebagaimana tahun lalu kita Kota Padang yang jadi tuan rumah," ungkap Wali Kota Padang Hendri Septa saat ditemui wartawan di sela kegiatan pembukaan Rakernas APEKSI XVI 2023 tersebut.


Dalam kesempatan itu hadir mendampingi Wali Kota Padang diantaranya Plh Sekdako Arfian, para Asisten dan pimpinan OPD, serta Camat dan Lurah se-Kota Padang. Selain itu juga hadir Ketua TP-PKK Kota Padang Ny. Genny Hendri Septa dan unsur terkait lainnya.


Menurut Wako Padang, Rakernas APEKSI selalu berarti penting bagi kemajuan kota-kota di seluruh Indonesia. Banyak agenda dan hal positif yang dilakukan selama perhelatan tahunan tersebut.


"Sewaktu kita tuan rumah Rakernas APEKSI XV Tahun 2022 lalu rombongan delegasi Pemko Makassar hadir begitu banyak, lebih kurang 400 orang ke Kota Padang. Kali ini Makassar yang jadi tuan rumah, sebagai ungkapan rasa hormat dan penghargaan kita balas hal baik itu dengan membawa rombongan delegasi yang cukup banyak dan lengkap pula," imbuhnya.


"Pada Rakernas kali ini Kota Malang yang paling banyak mengirimkan delegasinya yakni sebanyak 400 orang. Ini semua tentu sebagai bentuk keseriusan kita mengikuti Rakernas APEKSI XVI tersebut. Banyak rangkaian kegiatan penting yang dilakukan, terutama sekali adanya pawai budaya nusantara yang memperkenalkan budaya dari kota masing-masing kepada seluruh pemerintah kota se-Indonesia," ujar Wako Padang menambahkan.


Lebih jauh orang nomor satu di Kota Padang itu mengulas, meski membawa delegasi lengkap mengikuti Rakernas APEKSI XVI di Kota Makassar ia memastikan tidak akan mengganggu kinerja dan pelayanan publik di Kota Padang. Hal itu dikarenakan sudah ada pejabat pelapis yang ditetapkan untuk menggantikan peran setiap kepala OPD selama mengikuti Rakernas.


"Terkait biaya perjalanan dinas, saya sudah minta masing-masing kepala OPD termasuk di kecamatan dan kelurahan untuk melakukan pembatasan perjalanan dinas dalam kurun waktu tujuh bulan ini (Januari-Juli 2023), sehingga kita tidak terkendala biaya untuk mengikuti Rakernas ini," tutur Wako lagi.


“Rombongan kita paling banyak diikuti oleh para lurah, yang selama ini tidak pernah kita anggarkan biaya untuk kunjungan kerja ke luar daerah. Tetapi untuk APEKSI XVI Makassar ini, saya sendiri yang minta dianggarkan dari jauh hari, supaya para lurah ini dapat ikut serta meramaikan APEKSI XVI Makassar, terutama untuk agenda pawai budaya,” jelas Wako.


Sementara itu dalam sambutan dan arahannya Sekjen Kemendagri Suhajar Diantoro menyampaikan pentingnya Rakernas APEKSI sebagai ajang pertemuan para Wali Kota se-Indonesia untuk mengkonsolidasikan kekuatan dan mengatasi tantangan pembangunan di pemerintah kota kedepannya. 


"Sesuai arahan Bapak Presiden saat ini kita harus menyikapi dua hal. Pertama upaya dalam menggerakkan kembali perekonomian pasca pandemi Covid-19, serta persoalan inflasi yang dipicu dari sektor kebutuhan pangan. Alhamdulillah, pada minggu ini kondisi inflasi rata-rata nasional adalah 3,52 persen. Ini cukup baik, semoga seluruh pemerintah kota dapat mempertahankan dan selalu mengendalikan inflasi ini secara baik," ucap Sekjen Kemendagri.


Senada dengan itu Ketua Dewan Pengurus APEKSI Bima Arya berharap Rakernas APEKSI XVI tahun 2023 di Kota Makassar berjalan sukses dan lebih semarak dari Rakernas APEKSI sebelum-sebelumnya.


“Event ini penting sebagai momen kebersamaan seluruh kota se-Indonesia. Semoga semua peserta dapat mengambil manfaatnya untuk kemajuan daerah masing-masing ke depan,” harapnya.


Selanjutnya Bima Arya juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Kota Makassar yang sangat serius mempersiapkan penyelenggaraan Rakernas APEKSI XVI.


“Makassar sungguh luar biasa. Saya rasa termasuk kota tuan rumah penyelenggara Rakernas APEKSI terbaik. Tahun lalu Kota Padang juga sama baiknya. Hal ini patut ditiru tuan rumah Rakernas APEKSI selanjutnya tentunya,” kata Wali Kota Bogor tersebut.


Bima Arya juga menyebutkan, ada tiga pesan yang penting disikapi dalam Rakernas APEKSI XVI. Pertama APEKSI konsisten mengawal otonomi daerah untuk menciptakan kesejahteraan masyarakat, reformasi birokrasi serta peningkatan bisnis dan ekonomi, pendidikan dan pembangunan yang berkelanjutan.**

MENTAWAI - Kapal Tongkang, atau kapal ponton pengangkut sekitar 3.000 kubik kayu dihadang dan diblokir pengangkutannya oleh masyarakat Tuapejat Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.


Salah seorang tokoh masyarakat dari Kaum Saogo, Wirayom Friedholan Pakulak Saogo, mengatakan, penahanan dilakukan karena kayu tersebut diduga ditebang dari Kawasan tanah ulayat.

"Kayu-kayu itu sudah di atas kapal ponton. Saat ini posisinya ditahan (warga) dan belum bisa dibawa, diangkut," kata Wirayom, Rabu (12/7/2023) dilansir dari detik.com.


Menurut Wirayom, warga sudah melaporkan persoalan tersebut kepada pihak kepolisian, karena menduga kayu-kayu itu diambil sebuah perusahaan dari lokasi tanah ulayatnya.


"Selain dari tanah ulayat, kayu itu diduga juga hasil penebangan di kawasan Hutan produksi. Maka kemudian warga melakukan penahanan atau pemblokiran kayu yang telah ditebangi dan saat ini ada di kapal ponton," katanya.


"Kasus ini sedang berproses di Polres Kepulauan Mentawai. Kami sudah menyurati pihak kepolisian, kejaksaan dan pihak perusahaan sendiri. Kami meminta agar perusahaan menghentikan aktivitas penebangan kayu," lanjut dia.


Kasat Reskrim Polres Kepulauan Mentawai, AKP Hardi Yasmar mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait kasus itu. Ia mengaku pihaknya menerima pengaduan dari masyarakat pekan lalu.


Aduan itu terkait adanya aktivitas yang dilakukan sebuah perusahaan menggunakan lahan milik kaum yang diketahui belum dilakukan pembahasan lahan.


"Setelah aduan diterima, penyidik langsung meminta klarifikasi kepada pihak yang merasa dirugikan. Penyidik melakukan pengecekan ke lokasi yang menjadi sengketa. Kami akan cek ke lokasi," kata Kasat saat dikonfirmasi wartawan.


Ia mengatakan, belum bisa membuat kesimpulan atas kasus tersebut. "Kami belum bisa memastikan. Nanti berdasarkan penyelidikan kami," katanya.


Hingga kini, kapal tongkang dengan muatan penuh kayu tersebut masih tertahan di perairan.  **

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.