Baca Juga

Walikota
Padang saat melepas menyebut, seluruh CJH diharapkan berangkat dengan hati
ikhlas.
"Karena itu merupakan syarat untuk naik haji,"
ungkapnya.
Mahyeldi menerangkan bahwa ibadah haji diawali dan diakhiri
dengan kata 'lillah'. Artinya, setiap CJH mesti berserah diri kepada Allah saat
menjalani ibadah haji.
"Tidak usah pikirkan yang tinggal," sebutnya.
Mahyeldi sempat bercerita tentang perjalanan hajinya sekitar
tahun 2000-an silam. Saat akan berangkat, dirinya sempat meninggalkan surat
kepada yang ditinggal.
"Surat itu hanya bisa dibuka ketika saya tidak
pulang," katanya.
Perjalanan haji merupakan perjalanan yang sakral dengan niat
tulus dan ikhlas. Karena itu perjalanan haji tersebut tidak akan ada yang
menghalangi bilamana ada yang menghambat.
Sementara Kepala Kementerian Agama Kota Padang Japeri,
mengatakan seluruh CJH Kota Padang diberangkatkan ke Tanah Suci dari Bandara
Internasional Minangkabau (BIM) embarkasi Padang mengisi 13 kloter dari 17
kloter yang ada. Kloter pertama akan berangkat menuju Madinah pada 28 Juli 2017
dan masuk Asrama Haji sehari sebelumnya.
"Jemaah diberangkatkan dengan pesawat boeing berkapasitas
393 orang penumpang," tukas Japeri.
Termuda 22 Tahun, Tertua 87 Tahun.
Sementara itu, CJH termuda pada embarkasi Padang ini yakni
Anisya Aftariza Binti Abtar Latif dengan usia 22 tahun. Anisya berdomisili di
Lubuk Begalung.
Sedangkan jemaah tertua yakni Agus Bin Duya Tan Baro dengan usia
87 tahun. Agus Bin Duya Tan Baro merupakan warga jalan Dr Sutomo.
Rombongan CJH Padang tahun ini memang lebih banyak dibanding
tahun sebelumnya. Jemaah perempuan mendominasi dengan jumlah 704 orang.
Sedangkan jemaah laki-laki sebanyak 502 orang.
"Jemaah yang berangkat dengan latar belakang yang berbeda-beda," ungkap Japeri.(Charlie / Yurizal / DU / Tf)
"Jemaah yang berangkat dengan latar belakang yang berbeda-beda," ungkap Japeri.(Charlie / Yurizal / DU / Tf)