Baca Juga
Fhoto, Ilustrasi
MPA,JAKARTA - Data kecelakaan yang dihimpun Korps Lalu Lintas Polri
mrnunjukkan adanya penurunan angka kecelakaan di musim mudik Lebaran tahun ini.
Selama pantauan H-7 hingga H-3 Lebaran, terjadi 284 kecelakaan. Dibandingkan
tahun sebelumnya sebesar 703 kejadian,
terjadi penurunan 60 persen. Jumlah korban meninggal juga menurun 59 persen
dari 148 orang pada 2018 menjadi 61 orang pada mudik tahun ini.
Usia produktif antara 15-50 tahun
masih mendominasi korban kecelakaan, yakni 355 orang dari total 506 orang atau
sebesar 70 persen. Sementara itu, sepeda motor masih menjadi penyebab
kecelakaan tertinggi, yakni 65 persen. Meski begitu, ada penurunan jumlah
kecelakaan dengan sepeda motor sebesar 64 persen, dari 879 kejadian di 2018
menjadi 313 kejadian.
Melihat turunnya angka kecelakaan
tersebut, pengamat transportasi Djoko Setijowarno menganggap mudik tahun ini
menunjukkan keberhasilan dalam berbagai aspek. "Menurunnya angka
kecelakaan ini dapat diartikan meningkat kesadaran berlalu lintas, ketersediaan
infrastruktur yang makin membaik dan penetapan sejumlah strategi manajemen
rekayasa lalu lintas yang diterapkan," kata Djoko dalam keterangan
tertulis, Rabu (5/6/2019).
Selain lebih aman, kata Djoko,
mudik kali ini juga lebih nyaman. Ditambah lagi kesiapan jalan nasional,
provinsi dan kabupaten/kota yang semakin membaik dengan dilengkapi rambu,
marka, dan penerangan jalan umum. Tol Trans Jawa sudah terhubung dari Merak
hingga Probolinggo dan bercabang hingga Malang.
Meski Tol Trans Sumatera belum
terhubung penuh, namun sudah dapat digunakan hingga Palembang dari Bakauheni
untuk membantu pemudik ke Palembang yang tidak mampu beli tiket pesawat dari
Jakarta ke Palembang. Waktu tempuh hingga ke Solo dan sekitarnya, pada dua
tahun lalu minimal 30 jam. "Sejak tahun lalu sdh bisa 10 jam. Untuk
kondisi normal hanya sekitar 7 jam menggunakan Tol Trans-Jawa," kata
Djoko.
Djoko mengatakan, penyelenggaraan
angkutan Merak-Bakauheni juga semakin baik dengan adanya dermaga eksekutif
dengan kapal khusus kapasitas besar. Dengan berangkat dari dermaga eksekutif,
menyeberangi Selat Sunda selebar 15 mil bisa ditempuh dalam waktu satu jam. Di
sisi lain, Djoko juga menyorot tingginya harga tiket pesawat.
Tak dipungkiri, ada pergeseran
pola penggunaan moda transportasi tahun ini dari pesawat ke moda lainnya. Salah
satunya penggunaan kapal laut yang meningkat cukup signifikan, sekitar 40
persen. Sayangnya, kata Djoko, pemerintah tak mengantisipasi lonjakan penumpang
ini sehingga operasionalnya sedikit berantakan.
Ke depannya, ia menyarankan agar
transportasi laut harus mendapat perhatian serius. "Kapal laut dan pelabuhan harus berbenah
segera. Dapat meniru apa yang sudah diselenggarakan di perkeretaapian. Layanan
penunpang di stasiun KA Ekonomi tidak jauh beda dengan stasiun KA
Eksekutif," kata Djoko. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul
"Angka Kecelakaan Turun, Mudik Tahun Ini Dianggap Berhasil",