-->

Dampak Banjir, Warga Kota Padang Tak Tidur Semalaman

Baca Juga

PADANG - Akibat hujan deras sejak Kamis sore hingga Jumat pagi, beberapa kawasan baik perumahan maupun jalan-jalan Kota Padang dilanda banjir, (14/7/2023).

Berdasarkan hasil survey awak media sementara, Kota Padang merata dilanda banjir. Mulai dari Kecamatan Padang Selatan, Padang Barat, Koto Tangah, Nanggalo, Pauh, sudah banjir. Dan, Paling parah Dadok Tunggul Hitam, Kecamatan Koto Tangah, tinggi air mencapai dua meter.


Penyebab banjir di Kota Padang adalah tingginya intensitas hujan sejak Kamis sore. Hal itulah yang memicu aliran sungai dan kali meluap. Ada dua sungai/kali yang meluap, yaitu Banda Sirah dan Maransi. Selain itu, saluran drainase yang tersumbat sampah juga ikut andil memicu banjir.


Warga perumahan sekitar Parak Jambu mengatakan, banjir masuk ke rumahnya sejak pukul 03.00. Sekitar pukul 06.00, ketinggian air di dalam rumah mencapai sepinggang atau 80-90 cm, sedangkan di halaman rumah sekitar seleher atau 1,5 meter.


Kemudian, warga Padang pasir 9 kecamatan Padang Barat juga berucap, akibat buruknya sistem dreinase Kota Padang, air mulai masuk kerumahnya mulai dari pukul 20.30 Wib, hingga ketinggian dengkul kaki orang dewasa. Dan surut di pukul 06.00, pagi harinya, ujar Jhon Pratama sembari mengeluh lantaran tidak tidur semalaman.


Untuk itu, Jhon berharap pada pemerintah Kota Padang supaya membenahi sistem dreinase yang ada di Padang Pasir 9. Sebab, diare kita jika hujan air selalu masuk ke dalam rumah, dan sumber air tersebut dari luapan dreinase, tutur jhon


Jhon mengatakan, pada dasarnya, saluran drainase perkotaan adalah salah satu prasarana yang berperan sebagai pengering dan pengalir air hujan dari suatu wilayah perkotaan, yang meliputi pemukiman, kawasan industri dan perdagangan, sekolah, rumah sakit, serta tempat-tempat lainnya yang merupakan bagian dari sarana kota. 


Selain itu, saluran drainase juga berfungsi mengendalikan kelebihan air dipermukaan, sehingga tidak menimbulkan dampak negatif seperti banjir dikala hujan. Dengan demikian, saluran drainase dibangun untuk dapat memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat, bukan sebaliknya yang bisa menyengsarakan masyarakat dikala hujan melanda.


Sama diketahui Kata Jhon, pemeliharaan drainase perkotaan primer, sekunder dan tersier sudah tentu menjadi tanggung jawab pemerintah Daerah. (An)

[blogger]

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.