-->

Latest Post

PADANG - Pasangan Walikota dan Wakil Walikota Padang, Mahyeldi - Emzalmi (MAHEM) akan merombak kabinet kerjanya dalam waktu dekat ini. Perombakan besar-besaran menjelang setahun berakhirnya kepemimpinan Walikota dan Walikota Padang ini dilakukan untuk mengisi kekosongan dan penyegaran.

Walikota Padang H. Mahyeldi Ansharullah Dt Marajo saat ditanyai membenarkan rencana mutasi di lingkup kerjanya. Hal ini menurutnya memang harus segera dilakukan.

"Baperjakat sudah diperintahkan untuk mengevaluasi 360 derajat," ungkap Mahyeldi, Senin (3/7).

Menurut walikota, dengan evaluasi yang dilakukan, akan diketahui nanti siapa saja personal yang mampu bekerjasama, mengayomi, maupun yang bekerja baik atau tidaknya. Karena, menurut hemat Mahyeldi, soliditas dalam institusi sangat penting, sehingga pekerjaan dan setiap masalah dapat selesai.

"Jika tidak kompak, tidak bersinergi, kerja tidak akan maksimal," terangnya.

Mahyeldi menginginkan, kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mengisi kabinetnya mampu menghadirkan semangat kerja tinggi, suasana kondusif, serta mensinergikan potensi yang ada.

"Baperjakat akan menyikapi itu semua. Yang tak bisa bekerjasama berarti tidak optimal," tukas Walikota.
(Charlie / Yurizal / DU / Taf)


PADANG  -- Sebanyak 100 orang Calon Karyawan (Cakar)  XVI PT Semen Padang angakatan XVI tahun 2017, mengikuti Pendidikan Latihan Bina Mental Fisik dan Disiplin (Diklat Bintalfisdis) di Secata B Bukit Barisan Rindam I, Padang Panjang, Provinsi Sumbar, Selasa (4/7).

Pembukaan Diklat Bintalfisdis yang diikuti  Cakar XVI Technical Trainee itu akan berlangsung hingga 22 Juli mendatang, dan ditandai dengan upacara yang dipimpin  Direktur Keuangan PT Semen Padang, Tri Hartono Rianto, selaku inspektur upacara.

Dalam upacara yang digelar di Lapangan Sapta Marga tersebut, turut hadir sejumlah staf pimpinan di lingkungan PT Semen Padang, di antaranya, Kadep SDM Endang Persitarini, Kepala Internal Audit Oktoweri, Kadep Akutansi & Keuangan Dedi Zaherdi, Kepala Biro Humas Nur Anita Rahmawati, dan Kepala Biro Pengamanan Rosmawi Tanjung.

Kemudian dari unsur Secata B, turut hadir Kepala Bagian Pendidikan (Kabag Dik) Rindam I Bukit Barisan, Letkol Inf, Sukirman, Kepala Tim (Katim) Jasmani Secata B, Kapten Arm Rafrizal, dan sejumlah perwira dan bintara TNI AD lainnya di lingkungan Secata B.

Tri Hartono Rianto dalam amanat upacara menyampaikan, PT Semen Padang merupakan pabrik semen pertama di Indonesia bahkan di Asia Tenggara. Di tahun ini usia PT Semen Padang sudah 107 tahun. Seiringnya berjalan perusahaan, PT Semen Padang terus tumbuh dan berkembang.

Bahkan tahun ini pula, PT Semen Padang sudah mengoperasikan pabrik Indarung VI dengan kapasitas produksi 3 juta ton per tahun. "Artinya, dengan dioperasikan pabrik Indarung VI, maka total produksi PT Semen Padang menjadi 10,4 juta ton per tahun," kata Tri.

Tri melanjutkan, dioperasikannya pabrik Indarung VI tersebut, tentu PT Semen Padang membutuhkan tenaga profesional. Oleh sebab itu, dibukalah penerimaan karyawan baru yang nantinya, sebagian besar dari karyawan baru tersebut, akan ditempatkan di pabrik Indarung VI.

"Karyawan baru yang mengikuti diklat ini merupakan orang-orang terpilih. Sebab, telah melalui berbagai rangkaian seleksi. Dari ribuan orang yang melamar, yang lulus sebagai calon karyawan hanya 100 orang. Untuk itu, tunjukanlah bahwa anda-anda yang terpilih ini pantas berada disini," ujarnya.

Diklat Bintalfisdis ini, sebut Tri, sangat penting dan wajib diikuti oleh setiap calon karyawan, karena perusahaan butuh orang-orang disiplin dan punya fisik, serta mental yang kuat. Namun untuk mewujudkan hal itu, calon karyawan tidak hanya mengikuti Diklat Bintalfisdis, tapi juga akan mengkuti berbagai tahapan lainnya.

Salah satunya, mengikuti induksi di unit kerja.  Untuk itu, persiapkanlah fisik dan mental sebaik-baiknya, dan jaga jangan sampai ada yang gagal. "Kalau ada keluhan kesehatan selama mengikuti Diklat Bintalfisdis, segera laporkan ke instruktur di Secata B ini," ucap Tri.

Lebih lanjut Tri menyampaikan bahwa dirinya mewakili manajemen, juga berterimakasih kepada semua pihak di lingkungan Secata B Bukit Barisan Rindam I, Padang Panjang yang telah bekerjasama dengan PT Semen Padang dalam hal pembentukan mental, fisik dan disiplin calon karyawan baru.

"Mudah-mudahan kerjasama yang sudah lama ini terus berlangsung secara berkesinambungan. Saya mewakili manajemen perusahaan, mengucapkan terimakasih kepada seluruh pihak di Secata B Padang Panjang," tuturnya.

Di lain hal, Tri juga memaparkan kondisi persemenan secara nasional kepada seluruh calon karyawan baru PT Semen Padang. Kata Tri, tahun 2016 kemarin, Pemerintah mengeluarkan kebijakan tentang harga semen turun Rp3 ribu per sak.

Meski penurunannya menurut Tri kecil, tapi dampaknya sangat mempengaruhi pendapatan perusahaan, karena nilai Rp3 ribu jika dikalkulasikan dengan 20 sak semen atau 1 ton semen, maka pendapatan perusahaan turun Rp60 ribu per ton.

"Ini baru 1 ton, apalagi jika dikalikan dengan 7 juta ton, maka penurunan pendapatan perusahaan mencapai Rp420 miliar," bebernya. Turunnya harga semen sejak 2016 lalu, tambah Tri, tentu juga berdampak kepada penyaluran dana CSR untuk lingkungan. Padahal, ungkap Tri, perusahaan sudah punya komitmen terhadap lingkungan.

Oleh sebab itu, perusahaan harus meningkatkan efektivitas karyawan. Peningkatan tersebut, menyusul semakin ketatnya persaingan semen secara nasional, apalagi semen asing juga sudah mulai merambah pangsa pasar semen nasional. "Untuk itu, PT Semen Padang sebagai salah satu perusahaan semen di Semen Indonesia Group, harus responsif terhadap perubahan bisnis semen," beber Tri.
Latihan Bela Negara

Sementara itu, Kabag Dik Rindam 1 Bukit Barisan, Letkol Inf Sukirman menuturkan materi dan latihan yang akan dijalani oleh 100 orang calon karyawan baru PT Semen Padang selama mengikuti Diklat Bintalfisdis di Secata B Padang Panjang. Untuk kedisiplinan sebagai contohnya, kata Sukirman, yaitu pengaturan waktu mulai dari bangun pagi.

“Selama ini, mungkin mereka terbiasa bangun pagi pukul 06.30 WIB, tapi kurang lebih tiga minggu ke depan, mereka harus bangun pagi pukul 04.30 WIB setiap harinya, kemudian senam pagi dan sarapan serta apel bersama-sama. Semuanya harus tepat waktu. Kalau tidak, akan kami beri sanksi. Ini tujuannya, agar mereka terbiasa hidup disiplin dan tepat waktu,” jelas Sukirman.

Kemudian mental dan fisik. Kata Sukirman, pendidikan mental dan dilakukan melalui berbagai rintangan, seperti bergerak ke tengah hutan pada malam hari. Sedangkan fisik, latihan lari dan naik rintangan serta memanjat. “Semua teori latihan itu bertujuan untuk membina mental dan fisik, apakah mereka sanggup melaluinya atau tidak,” katanya.

Sukirman berharap, para peserta diklat yang dilatih oleh para instruktur Secata B Padang Panjang ini, nantinya bisa mengaplikasikan materi maupun latihan kedisiplinan, mental dan fisik tersebut di dalam dunia kerja, maupun dalam kesehari-harian para calon karyawan baru PT Semen Padang.

“Jika materi dan latihan itu diaplikasikan, maka secara tidak langsung PT Semen Padang akan terus menjadi perusahaan besar di Indonesia, karena para karyawannya memegang teguh sikap disiplin serta punya mental dan fisik yang kuat,” imbuh Sukirman.

Selain mereka ditempa pendidikan kedisiplinan, mental dan fisik, tambahnya, para calon karyawan PT Semen Padang ini juga diberikan pelatihan dan pemahaman Bela Negara. Kegiatan Bela Negara ini diberikan, karena jika terjadi perang sesungguhnya di Indonesia, maka peserta Bela Negara inilah yang menjadi harapan bangsa.  


“Mereka yang mengikuti Bela Negara ini komponen cadangan. Jadi, merekalah harapan kita jika terjadi perang sesungguhnya di Indonesia,” bebernya.(*)

NKRI merupakan Negara yang mempunyai kerukunan dalam Adat istiadat, Budaya dan Agama, disamping itu, juga mempunyai kekayaan sumber daya alam yang tak terhingga, terbentang  mulai dari ujung Barat Sabang sampai ke ujung Timur Merauke.

NKRI mempunyai Lk. 500 etnis dan 760 bahasa daerah. Mengenai Agama, hampir semua menganut agama besar ada di negri ini, seperti Islam, Hindu, Kristen. Katholik dan Budha. Namun keaneka ragaman bangsa kita ini, jika tidak hati- hati juga berpotensi memiliki perpecahan, karena adanya perbedaan horizontal maupun vertical. Sebagai bangsa yang besar, kita juga menghadapi berbagai tantangan- tantangan dalam percaturan politik baik dalam negeri maupun politik luar negeri.  

Dalam menghadapi segala tantangan yang menghadang tersebut, maka kita harus memiliki wawasan kebangsaan yang tidak bersifat sempit (Sara),tapi harus mempunyai dasar empat pilar kebangsaan yang kuat, sebagai tiang penyangga yang kuat dan kokoh, Yaitu Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika dan tak kalah pentingnya, juga memahami Garis Besar Haluan Negara (GBHN).Apabila pilar ini tidak kuat dan kokoh, maka bangsa ini akan mudah roboh, karena klau bangs ini kuat dan kokoh, maka tak dipungkiri lagi, kalau masyarakat merasa terlindungi, dan akan menjamin terciptanya rasa kebersamaan, yang aman, nyaman dan bahagia dalam merasakan hidup dinamis dalam ber bangsa dan ber Negara.  

Kita sebagai bangsa yang besar wijib mengutamakan semboyan Bhineka Tunggal Ika, karena semboyan ini mengatakan,walaupun Berbeda- beda, tetapi tetap satu. Walaupun bangsa Indonesia mempunyai latar belakang yang berbeda- beda, seperti Suku, Ras dan Agama, tetap bangsa Indonesia. Bhineka Tunggal Ika merupakan perekat kebangsaan yang kuat bagi rakyat yang ada diseluruh kepulauan NKRI.

Bhineka Tunggal Ika dikukuhkan oleh generasi muda anak bangsa sejak Tahun 1928, yang dikenal sampai sekarang sebagai hari Sumpah Pemuda. Yang menjadi pertanyaan kita sekarang,….apakah Bhineka Tunggal Ika sudah luntur dari keasliannya,…dan apakah generasi muda kita sekarang sudah tidak mengenalnya lagi,…atau para birokrat sudah kena penyakit lupa atau berpura- pura, sehingga ikrar kebangsaan  yang telah tertanam jauh sebelum Indonesia merdeka akan memudar

Kalaupun ada kelupaan atau keberpura- puraan yang disengaja atau tidak yang dilakukan para birokrat kita sekarang tentang Bhineka Tunggal Ika, sangat diragukan, karena jika tidak hati- hati, maka semuanya bisa menjadi petaka. Karena setiap suku, masing- masing akan menonjolkan diri “Karena kami juga orang yang hebat, maka diantara kami juga harus menjadi pemimpin yang hebat pula” inilah yang menjadi petakanya.  

NKRI Adalah harga mati, Bhineka Tunggal Ika adalah perekat kebangsaan, Pancasila adalah ideologi Negara dan UUD 45 adalah aturan yang harus ditaati disamping itu juga memahami dan melaksanakan Garis Besar Haluan Negara demi terlaksananya atau terwujutnya cita-cita pembangunan bangsa dan Negara seutuhnya.  

Kehidupan berbangsa dan bernegara yang berazaskan Pancasila ini, tidak bisa diabaikan. Dan Bhineka Tunggal Ika, bagian dari Pancasila yang tidak bisa dipisahkan dalam kesatuan dan persatuan yang melekat dilambang burung garuda sebagai lambang NKRI, apapun alas an yang dilakukan dengan cara- cara yang konyol. Garuda Pancasila adalah lambang Negara NKRI dan merupakan jati diri bangsa dan sebagai perekat persatuan dan persatuan bangsa yang menggenggam Bhineka Tunggal Ika. “walaupun Berbeda- beda, tetapi tetap satu”.  Semoga NKRI tetap utuh,….amin *** 

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.