-->

Latest Post

MPA,LONDON - Penantang gelar kelas berat asal Prancis, Carlos Takam layangkan tantangan pada petinju kelas berat Inggris, Dillian "The Body Snatcher" Whyte.

Takam menderita kekalahan TKO ketika bertemu dengan juara IBF/WBA Super/IBO, Anthony Joshua pada bulan Oktober tahun lalu di Cardiff, Wales. Petinju kelahiran Kamerun itu merupakan lawan pengganti, setelah sang penantang wajib Kubrat "The Cobra" Pulev menderita cedera jelang duel melawan Joshua.

Sementara itu, Whyte saat ini tengah bersiap menyambut bentrokan dengan petinju yang belum terkalahkan dari Australia, Lucas "Big Daddy" Browne di O2 Arena, London, 24 Maret mendatang.

"Usai pertarungan, mungkin saya mau datang ke Inggris untuk bertarung. Setelah pertarungan saya, saya akan melihat apa yang akan saya lakukan," ucap Takam kepada Sky Sports.

"Besar kemungkinan saya akan melakukan satu pertarungan besar setelah pertarungan saya di bulan April. Saya ingin melawan Dillian Whyte, ya," sambungnya.

Ketika ditanya bagaimana kekuatan yang dimiliki Whyte, Takam pun menjawab kalau itu merupakan pertanyaan buat Whyte, bukan untuk dirinya.



(nug/ar)

MPA,BATAM - Barang bukti 1 ton sabu yang diamankan TNI AL dari Kapal MV Sunrise Glory ‎yang ditangkap di Selat Philip, tepatnya di perbatasan Indonesia dengan Singapura, akhirnya diserahkan ke Badan Narkotika Nasional (BNN).

"Untuk penyidikan lebih lanjut saya akan serahkan barang bukti (BB) kepada instansi yang berwenang, BNN. Sehingga ke depan sangat diperlukan sinergitas antara semua instansi terkait yang memiliki kewenangan di laut," ucap Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya TNI Achmad Taufiqoerrochman dalam rilis yang diterima, Sabtu (10/2/2018).

Diberitakan sebelumnya, KRI Sigurot 864 dari Satrol Lantamal IV Tanjungpinang berhasil mengamankan Kapal MV Sunrise Glory ‎yang membawa narkoba seberat 1.029 kilogram jenis sabu di Selat Philip, tepatnya di perbatasan Indonesia dengan Singapura pada Rabu (7/2/2018) siang. Kapal nelayan tersebut berhasil dihentikan oleh petugas setelah berusaha kabur dan kembali ke jalur perairan Internasional.

Hal senada dikatakan Deputi Pemberantasan BNN Irjen Pol Arman Depari. "Pengembangan dan penyidikan kasus ditangani oleh BNN Pusat," kata Arman kepada SINDOnews.

Arman mengatakan, operasi sudah dimulai dari 2 Desember 2017 berdasarkan info yang diperoleh bahwa ada kapal asing yang akan membawa narkoba ke Indonesia melalui jalur laut dengan kapal ikan.

Menurutnya, tim yang terdiri dari BNN, TNU AL, dan Bea Cukai menelusuri dan mendeteksi keberadaan kapal tersebut. Namun, kapal yang dicurigai tidak langsung masuk wilayah Indonesia, melainkan terus berlayar dari sekitar Teluk Andaman menuju Australia, di luar teritori laut Indonesia.

"Diperkirakan kapal tersebut sempat menurunkan muatan narkoba seberat 1 ton di Australia, namun kapal tidak tertangkap oleh otoritas setempat. Mulai saat itu tim kehilangan jejak," ujarnya.

Lanjut Arman, pada Rabu (7/2/2018), tim kembali mendeteksi keberadaan kapal yang sama masuk ke perairan Indonesia. TNI AL melakukan penangkapan terhadap Kapal  Sunrise Glory berbendera Singapura dan bersama-sama dengan tim melakukan penggeledahan di dalam kapal. Lalu, ditemukan narkotika jenis sabu 1,1 ton di dalam 41 karung yang ditumpuk bersama-sama dengan beras. Ada empat ABK dalam kapal itu, seluruhnya warga negara Taiwan.


(zik/ar)










Sumber: Sindonews

Photo/Ilustrasi

MPA,BATAM - Sebuah kapal China yang hendak menyelundupkan 1 ton sabu ke Indonesia, berhasil diamankan KRI Sigurot 864.Kapal dengan 4 ABK dari Taiwan itu ditangkap di Selat Philips yang merupakan batas perairan antara Indonesia dengan Singapura
.
Komandan Gugus Keamanan Laut Koarmabar Laksamana Pertama Bambang Irwanto menjelaskan, ditangkapnya kapal itu berawal dari dugaan petugas patroli. Ketika bertemu dengan kapal patroli, kapal berbendera Indonesia itu menghindar," katanya kepada wartawan, Sabtu (9/2/2018).

Mulanya, kata Bambang, petugas curiga kalau kapal itu merupakan kapal pencuri ikan dari China. Namun setelah diperiksa, tidak ada ikan di dalam kapal dari China itu.

Pelaku juga menggunakan dokumen palsu dan mengganti nama kapal dari Sunden Ching 66 menjadi Sunrice Glory. "Kapal Sunden Ching ini sebelumnya menjadi target operasi satgas 115 karena diduga membawa narkoba," ujarnya.

Benar sekali, ketika kapal dibawa ke Pangakalan Lanal dan diperiksa,lalu ditemukan 1 ton sabu. Saat ini TNI AL masih melakukan pembongkaran terhadap kapal tersebut.



(ysw/ar)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.