-->

Latest Post

MPA,PADANG – Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah meninggalkan rumah dinasnya di Jalan A.Yani 11, Rabu (14/2). Hal ini seiring melakukan masa cuti atas keikutsertaannya dalam pemilihan calon walikota Padang periode 2018-2023. 

Dalam kesempatan itu, Mahyeldi yang akrab disapa buya ini menandatangi prosesi penyerahan seluruh aset dan fasilitas negara yang digunakannya selama masa kedinasan. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Padang, Asnel yang disaksikan Kepala Bagian Umum Alfiadi menerimanya untuk diteruskan kepada pejabat sementara (Pjs) Walikota Padang, Alwis.

Saat meninggalkan rumah dinas, Mahyeldi didampingi istri Ny. Harneli Bahar, hanya membawa koper yang berisikan baju dan peralatan pribadi. Semua aset yang dibeli dengan uang negara ditinggalkan di rumah dinas.

Sewaktu diwawancarai wartawan Mahyeldi menyampaikan, sesuai ketentuan dan perundang-undangan ia akan melaksanakan cuti sebagai walikota terhitung 14 Februari sampai 23 Juni 2018 sehubungan mengikuti agenda demokrasi. Sementara ia akan kembali berdinas pada 24 Juni 2018 dan melanjutkan sisa masa jabatan hingga bulan Juni 2019 nanti.

“Sesuai aturan dan ketentuan, hari ini saya bersama keluarga meninggalkan rumah dinas serta seluruh sarana-prasarana yang saya terima sewaktu menjabat Walikota,” sebutnya.

Dikatakan Mahyeldi, untuk selama masa cuti ia dan keluarga memilih tinggal di rumah kontrakan di Belanti 4 nomor 19 Kelurahan Lolong Belanti, Kecamatan Padang Utara. Anak-anaknya pun sudah semenjak beberapa hari yang lalu tinggal disana.

Dijelaskannya, mengapa ia memilih tinggal di rumah kontrakan bukan di rumah pribadi di Tabing, karena ada gurunya yang sedang sakit dan butuh perawatan sehingga tinggal sementara waktu disana. Guru tersebut biasanya tinggal di Jakarta, tetapi karena di rawat di Kota Padang, maka Mahyeldi mengizinkannya untuk menempati rumah itu.

Mahyeldi pun juga ditanyai kenangan selama tinggal di rumah dinas. Dikatakan bapak sembilan anak ini, selama tiga tahun sembilan bulan ia bersama dengan keluarganya tinggal disana. Banyak kegiatan, serta pertemuan yang dilakukan melayani masyarakat, pejabat daerah, pejabat nasional, dan tamu Internasional.

“Cukup banyak kenangan saya bersama keluarga di rumah ini,” ungkapnya.

Lebih lanjut Mahyeldi pun berpesan agar para pimpinan OPD dilingkup Pemko Padang bisa bekerjasama dengan Pjs Walikota Padang untuk keberlanjutan pemerintahan dan menjaga kondisi kota ini tetap kondusif.

“Saya harap bapak dan ibu bisa memberikan kinerja dan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat bersama dengan pak Alwis,” katanya sembari meninggalkan rumah dinas bersama istri dengan menggendarai sendiri mobil Suzuki Ertiga berwarna silver tersebut.

Sementara itu, Kepala Bagian Umum Pemko Padang Alfiadi mengatakan, semua aset yang melekat kepada Mahyeldi baik yang di rumah dinas maupun yang ada di kantor sudah diserahkan. Selama menjabat jadi Wali Kota Padang, ada empat mobil yang dipergunakan. Satu mobil operasional yaitu Fortuner. Toyota Camry untuk kegiatan kenegaraan. Sedangkan mobil untuk rumah tangga, dan darma wanita berjenis Toyota Inova.

“Setelah kita terima semuanya dari pak Mahyeldi, kami pun langsung memberikannya kepada Pjs agar tidak terjadi kekosongan. Beliau pun sudah menerima dan berita acara sudah ditanda tangani pula,”sebut Alfiadi.

Seperti diketahui, Pjs Walikota Padang Alwis resmi dilantik Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno di Auditorium Gubernuran, Rabu, (14/2/2018). Sebelum ditunjuk menjadi Pjs Walikota Padang, Alwis menjabat Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Sumatera Barat.



(David/Joim)


Wagub Sumbar Turun ke Pasar bersama Kemendag RI. Kamis 13 April 2017, Wagub Sumbar beserta Staf Ahli dari Kementrian Perdagangan bapak Suhanto di dampingi oleh Walikota Padang, Kadis Perindag Provinsi dan Ka Bulog, Melakukan tinjauan harga sembako di Pasar Raya Padang, Plaza Andalas



MPA,PADANG --- Kementerian Perdagangan (Kemendag) bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) memantau ketersedian stok dan harga kebutuhan pokok di sejumlah tempat di Padang, menyikapi akan masuknya bulan Ramadhan dan lebaran. Tempat yang didatangi oleh Kemendag bersama Pemprov Sumbar yakni di Pasar Raya Padang, Distributor Beras, di Plaza Andalas (mall) dan Ketersedian beras di Gudang Bulog.

Staf Ahli Bidang Iklim Usaha dan Hubungan antar Lembaga Kemendag, Suhanto, mengatakan, dari hasil pemantuan harga pokok di Pasar Raya Padang, untuk harga cabe mengalami penurunan jika dibandingkan tiga bulan yang lalu. Hari ini harga cabe di Pasar Raya Padang dari berbagai jenis cabe merah rata-ratanya Rp22.000 perkilogramnya, sedangkan tiga bulan lalu mencapai Rp23.000 hingga Rp25.000.

"Dari data yang diberikan pedagang kepada saya, cabe merah yang dijual di Pasar Raya Padang ini berasal dari cabe Jawa dan cabe lokal yakni Payakumbuh. Harganya pun sama untuk perkilogramnya yakni Rp22.000. Jadi dengan kondisi ini, dalam menghadapi Ramadhan dan lebaran yang biasanya kebutuhan cabe meningkat, diperkirakan harga akan stabil," jelasnya, di Padang, Kamis (13/4/2017).

Sementara untuk daging, Suhanto menyebutkan dari pemantuan di pasar, kebanyak pedagang daging menjual daging segar dengan harga Rp120.000 perkilogramnya. Khusus daging, Kemendag berencana akan memasarkan daging impor berupa daging beku, yang didatangkan langsung dari India dan Australia. Menurutnya, harga daging beku lebih ketimbang harga daging segar, yang hanya Rp80.000 perkilogramnya.

"Sebenarnya daging segar itu lebih higenis jika dibandingkan dengan daging segar. Daging beku dibungkus dengan rapi dan bersih, sementara daging segar digantung dan terlihat banyak lalat yang berkeliaran, hal itu sebenarnya tidak sehat untuk dikonsumsi," ucap Suhanto.

Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit yang turut turun ke pasar bersama Kemendag, juga mengatakan, soal stok dan harga kebutuhan pokok yang ada di Sumbar dapat dipasrikan aman dan stabil, apalagi akan memasuki bulan Ramadhan dan lebaran. Soal harga, Wagub menyebutkan, mengingat Kemendag telah  melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) dengan distributor gula, minyak goreng, dan daging, yang menetapkan menyamaratakan untuk harga kebutuhan pokok di pasar ritel modern.

"Saat ini harga kebutuhan pokok stabil, dan kedepan yang perlu kita lakukan ialah mensosialisasikan kepada pedagang untuk mematuhi kebijkan HET (harga enceren tertinggi), agar harapan dari kebijakan itu terwujud, dan tidak ada lagi yang menilai kenaikan sejumlah harga adanya permainan distrubutor, karena dalam kebijakan HET itu telah ditentukan harganya, jadi tinggal dipatuhi saja lagi," katanya.

Selain itu, saat rombongan Kemendag bersama Pemprov Sumbar mendatangi salah satu distributor beras yang berada di Bandar Olo Padang, tidak menemukan adanya harga beras melebihi dari kebijakan HET tersebut. Seperti untuk harga beras medium Rp9.200 perkilogramnya dan beras premiun Rp13.000 perkilogramnya. Selanjutnya juga mendatangi Plaza Andalas yang merupakan pasar ritel modern, menemukan telah menerapkan kebijakan HET, seperti gula pasir yakni Rp12.500 perkilogramnya.

Sebelumnya, Kemendag menetapkan kebijakan HET untuk komoditas gula sebesar Rp 12.500 perkilogramnya, minyak goreng kemasan sederhana Rp 11.000 perliter, dan daging beku dengan harga maksimal Rp 80.000 perkilogramnya. Untuk itu, masyarakat dapat memperoleh komoditas pangan tersebut di ritel modern mulai 10 April 2017.

MPA,PADANG- Evawarni (43) warga masyarakat RT 02 RW 01 Kelurahan Lubuk Minturun Kecamatan Koto Tangah,  Kota Padang merasa lega, karena rumah yang menjadi kebutuhan untuk tempat berlindung sudah bisa ditempati, hal itu disebabkan bantuan yang diberikan oleh Alumni SMP 16 Padang bersinergi dengan BAZNAS membedah rumah yang menjadi kebanggan Eva.

Eva yang sudah menjanda selama 10 tahun yang ditinggal mati oleh almarhum suaminya Alias terpaksa banting tulang untuk menghidupi ketiga orang anaknya, menjadi buruh cuci pakaian. Jangankan untuk membangun rumah, untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari saja eva sudah susah, dengan adanya niat baik dari alumni SMP 16 Padang bersinergi dengan BAZNAS Kota Padang, menjadikan rumah eva sebagai salah satu program para alumni dapat terwujud .

Ketua Alumni SMP 16 Padang angkatan 91 Eri Santoso mengatakan, ide bedah rumah ini timbul ketika kami melakukan acara temu alumni, dan ketika itu muncul ide, program apa yang akan kita laksanakan dan siapa yang akan kita bantu, dan dari situlah dasarnya kita membantu bedah rumah ini,karena kami melihat rumah eva tidak layak huni. Rumah eva ini sudah satu setengah tahun baru selesai itupun harus bersinergi dengan BAZNAS, untuk membuat kusen pintu dan jendela saja Eva harus menjual kambingnya .“untuk itu, kami para alumni SMP 16 Padang bersinergi dengan BAZNAS Kota Padang membantu eva untuk mewujudkan mimpinya,”Ucap Eri Santoso.

Pada kesempatan itu Camat Koto Tangah Syahrul,SP mewakili Walikota Padang meresmikan bedah rumah Eva, Rabu (14/2/18) mengucapkan terima kasih kepada para alumni yang telah melakukan kegiatan yang positif,”kami berharap kegiatan positif ini tetap berlanjut,”terang Syahrul.

“Kepada ibu eva, saya berpesan dekatkanlah diri selalu kepada Allah, jangan lupa shalat dan baca Alquran, karena rezki itu datang dari Allah SWT, dengan mendekatkan diri kepada Allah niscaya rezki akan datang,”ulas syahrul.

Sementara itu Evawarni selaku tuan rumah yang rumahnya telah selesai di bedah sangat terharu,”Saya sangat terharu dan mengucapkan ribuan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang telah ikut membantu mewujudkan mimpi saya, mudah-mudahan Allah membalas semua kebaikan Bapak dan Ibuk,”cakapnya. (Fsl)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.