-->

Latest Post



MPA,SUKARAMI - Melalui temu lapang yang dilaksanakan dilingkungan kandang ternak sapi. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Barat mensosialisasikan keberadaan miniranch, (19/9/2018).

Rahmi Wahyuni S.Pt.MSi selaku penanggug jawab kegiatan menyampaikan pola miniranch dilaksanakan selain memberi kesempatan ternak hidup bebas sesuai habitatnya  juga menerapkan berbagai inovasi teknologi dalam manajemen pemeliharaan,

Kadis Pertanian Kab. Solok dan Kota Solok yang diwakili Ir.Azirman Baron dan Nazifah, SP dalam sambutannya mengapresiasi BPTP Sumatera Barat yang telah mengangkat berbagai inovasi teknologi di bidang peternakan secara langsung dilapangan sehingga peserta dapat melihat proses dan hasilnya serta mengharapkan kepada peternak yang hadir untuk memanfaatkan sebaik-baiknya kesempatan yang sudah diberikan oleh BPTP.

Dr.Jekvy Hendra, M.Si, kepala.BPTP mengungkapkan  dalam usaha peternakan justru limbah yang dihasilkan memberikan prospek yang lebih cerah seperti kompos yang sangat dibutuhkan dalam untuk mengembalika kesuburan tanah sebagai warisan untuk anak cucu  kelak.

" Itu baru dari kompos belum lagi kalau kita menghitung dari pengolahan urine dan pemanfaatan slurry hasil dari proses biogas", lanjut Pak Jekvy. Untuk itu BPTP terbuka terhadap permintaan dari lapangan untuk melakukan pendampingan  pemanfaatan berbagai inovasi teknologi.

Setelah acara pembukaan peserta dipersilahkan untuk melihat lokasi miniranch serta gelar  inovasi teknologi yang dilaksanakan. Setelah kunjungan lapang acara dilanjutkan dengan diskusi yang dipandu oleh Ir. Azirman Baron dan dilanjutkan dengan makan siang bersama. (Ar/NN)



MPA - Kegiatan pembibitan ayam Kampung Unggul Balitnak (KUB) yang ditempatkan oleh BPTP Sumbar di Kota Sawahlunto hendaknya benar-benar dipelihara, dan dikembangkan sehingga sebutan Sentra Ayam Kampung untuk daerah Sawahlunto bisa dikembalikan.

Harapan itu disampaikan oleh Kadis Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Sawahlunto Hilmed S.Pt MM saat penyerahan ayam KUB pullet untuk peternak Inti. Pada Kamis 20 september 2018.

Ir.Nirwansyah selaku penanggung jawab menyampaikan, dengan telah diserahkan sebanyak 250 ekor ayam KUB betina dan 50 ekor ayam Sensi jantan beserta pakan, perlengkapan dan obat2an serta bantuan bahan kandang hendaknya dapat dipelihara dan semua aktifitas kegiatan terdokumentasi dengan baik sehingga apa yang diharapkan oleh Pak Kadis dapat terlaksana.

Selain itu, ke depannya peternak inti tidak hanya menjadi penghasil bibit ayam KUB tapi juga bisa menjadi tempat pembelajaran bagi masyarakat lingkungan  sekitarnya.
Penyerahan ayam KUB kepada Rismulyandi selaku peternakan inti juga disaksikan oleh Kabid Peternakan Keswan, Kasi Perbibitan, Ka.UPTD Kec.Talawi, Kepala Desa Kumbayau H. Ali Amran, SH serta tim dari BPTP Sumbar. (Ar/NN)


ANTARA/M N Kanwa
pekerja melakukan proses pengisian biodiesel 20 persen (b20) ke truk tanki di tbbm kabil, batam, kepulauan riau, sabtu (15/9/2018).

MPA – PT Pertamina (Persero) meminta penyaluran FAME (Fatty Acid Methyl Ester) dari badan usaha yang memproduksi Bahan Bakar Nabati (BBN) lancar. Namun, karena pasokan tersendat, perusahaan plat merah itu tidak mampu menyediakan B20.

"Keberhasilan Pertamina untuk mendukung program pemerintah tersebut memang sangat bergantung keberlanjutan suplai FAME dari para produsen," terang Direktur Pemasaran Retail Pertamina Masud Khamid dalam keterangan resmi, Jumat (21/9)

Menurut dia, total kebutuhan FAME Pertamina untuk dicampurkan ke solar subsidi dan nonsubsidi yaitu sekitar 5,8 juta kiloliter per tahun. Total konsumsi solar subsidi dan nonsubsidi 29 juta kiloliter per tahun.

Terkait adanya denda sebesar Rp6.000 per liter bagi badan usaha BBM yang tidak melakukan pencampuran FAME, Masud menyatakan pihaknya akan berdiskusi dengan pemerintah terkait hal ini.

"Denda ini kami dukung supaya disiplin. Tapi kalau kondisi di lapangan suplai FAME-nya tidak ada,  kami juga tidak bisa mengolah dan menyalurkan B20. Jadi ini harus didiskusikan lagi dengan pemerintah," ujar dia.

Masud menegaskan perseroan berkomitmen terus mendukung seluruh kebijakan pemerintah.

Pertamina berharap perluasan penggunaan B20 pada produk BBM Diesel ini dapat mendorong penggunaan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan bagi kendaraan pribadi.

"Itu sekaligus dapat mengurangi impor BBM sehingga akan berdampak pada perbaikan neraca perdagangan dan penggunaan devisa negara," pungkasnya. (*)















Artikel ini tayang lebih dulu di

Media Indonesia dengan judul : Pertamina Harap Pasokan FAME Lancar




Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.