-->

Latest Post



MPA,PADANG  – Untuk menjalin silaturahmi sesama, Kepala sekolah SMP Tamansiswa Padang adakan Buka Bersama (“Bukber) di salah satu Restoran yang ada di Jalan Ayani kota padang Sumbar,(18/5/2019).

Bukber yang bertemakan “Sucikan Hati Menuju Kebersamaan Sesama Pamong Tamansiswa Padang” ini terasa sekali suasana kebersamaan yang sangat akrab diantara sesama, para pamong, guru2 beserta keluarga dan juga pegawai Tata Usaha (TU) Tamansiswa Padang.
Dikesempatan acara Bukber itu, Kepala Sekolah SMP Tamansiswa Padang Zulmiati SPd yang sering disapa Buk Eti mengatakan, semoga dengan adanya buka bersama ini bisa menambah rasa kekeluargaan kita antar sesama pamong semakin bertambah.
Mari kita jadikan Bukber sebagai ajang untuk mempererat tali silaturahmi, ujar nya.
Selanjutnya, karena seharian kita menahan rasa haus dan lapar berhubung waktu sudah tiba mari kita berbuka dengan hidangan yang sudah dipesan oleh Buk Dewi sebagai kordinator acara Bukber, jelasnya  sambil bergurau..

Kemudian acara Bukber ini diakhiri dengan photo bersama sesama pamong, pegawai Tata Usaha serta para guru dan keluarga sambil salam-salaman. (Emy)

Oleh : Gusni S.Pd

Banyak orang yang memanfaatkan kesempatan untuk saling bersilaturahmi sesama teman, atau sanak saudarnya di bulan suci Ramadhan yang penuh berkah ini dengan cara mengadakan Buka Puasa Bersama alias ('BukBer') di berbagai tempat seperti, restoran, cafe, di kediaman salah satu teman ataupun tempat lain yang bisa digunakan sebagai tempat ajang Bukber.

Mungkin semua sudah tau kalau "Buber" kini telah menjadi trend di kalangan masyarakat apalagi mereka yang tergabung dalam komunitas tertentu. Biasanya mereka memiliki acara Bukber yang tak kalah menariknya dari grup-grup lain. Ini terbukti dengan banyaknya tulisan di status Media Sosial (“Medsos”) saat mereka menghadiri acara Bukber bersama rekan-rekan sejawat maupun seprofesinya.

Tapi, Bukber juga bisa menjadi momen yang paling menyenangkan manakala kita menikmatinya dengan tetap menjalankan kewajiban kita sebagai umat yang selalu taat akan perintah yang telah Allah berikan pada kita semua. Yaitu, meskipun kita ikut acara Bukber dimana saja namun kita tetap melaksanakan sholat Maghrib. Mungkin kita semua paham, hakikat BukBer itu sendiri adalah mensyukuri rizki yang telah Allah berikan sehingga kita bisa menikmati hidangan disaat buka puasa bersama. 

Pernahkah hal itu kita temui disaat acara Bukber sementara teman-teman kita justru banyak yang terbuai oleh acara tersebut hingga melupakan hal yang wajib untuk menunaikan sholat Maghrib yang waktunya mungkin sangat singkat sekali, dengan sholat Isya.

Hasil sharing pengalaman sesama rekan-rekan sejawat saat mereka menghadiri acara "Bukber" ternyata banyak teman-teman yang tidak menunaikan sholat maghrib. Mereka malah asyik bercengkrama dan bersenda gurau ditempat acara Bukber tersebut hingga melupakan kewajibanya.

Dan, ketika diajak melaksanakan sholat, alasan merekapun beragam. Ada yang mengatakan tempat sholatnya kurang bersih, air wudhunya kecil, atau lupa bawa mukena, lebih aneh lagi ada yang bilang nanti dijamak saja dengan sholat Isya di rumah. Begitu mudahnya sholat fardhu itu ditinggalkan. Hal senada juga telah diungkapkan oleh suami saya ketika ia mendapat undangan acara "Bukber" dengan teman alumni kampusnya. Ditempat terakhir acara 'Bukber' yang ia datangi bersama  rekan kerjanya.

Suami saya seringkali melihat setelah acara Bukber selesai, banyak temannya yang masih berhaha-hihi, berfoto-foto atau tetap duduk manis di tempat acara Bukber berlangsung hingga akhir acara usai,  tanpa mau diusik sedikitpun waktu mereka untuk beberapa saat menunaikan yang wajib yaitu Sholat Maghrib.  berjama'ah.

Namun, sayangnya ajakan tersebut tidak membuahkan hasil. Mereka lebih memilih untuk 'stay' di tempat sambil menikmati kebersamaan dengan rekan-rekan yang lain. Alhasil saat menemukan kenyataan itu, suami saya pun menjadi enggan bila diajak mengikuti acara Bukber lagi. Sungguh sangat disayangkan bila kita yang sudah lelah seharian berpuasa, namun saat tiba berbuka, kita justru melakukan kelalaian yang kita sendiri sangat sadar akan konsekwensinya jika kita meninggalkan sholat fardhu tersebut, itulah kata kata yang terlontar dari suami.

Mengapa ibadah puasa yang kita jalani selama Ramadhan dengan penuh tawadhu harus dinodai oleh kealfaan, mungkin karena kita terbuai dengan suasana kemeriahan Bukabersama. Dengan beraneka ragam makanan yang kita nikmati ditempat mewah tersebut hingga membuat kita lalai menunaikan sholat magrib, kata-kata suami itu yang selalu terngiang ditelinga saya saat ada ajakan dari teman untuk ikut acara "Bukber" di tempat lain.

Berkumpul menikmati kebersamaan saat berbuka puasa dengan sahabat serta handai tolan tidak ada salahnya. Namun alangkah indahnya jika kebersamaan tersebut dihiasi dengan itikad saling mengingatkan satu sama lain buat melasanakan sholat agar tidak tertinggal. Selain keakraban diantara kita terjalin, sudah tentu pahala akan kita dapati.

Maaf, tulisan ini tidak bermaksud menggurui atau menyinggung siapapun, ini sekedar pengingatkan diri saya pribadi dan keluarga agar tidak lalai atau lupa diri dalam situasi apapun. Sebagai sesama muslim, bukankah sebaiknya kita saling mengingatkan akan kebaikan. Saya hanya berharap bisa sedikit menyentuh hati teman-teman semua agar tidak lagi melalaikan atau menunda-nunda waktu sholat, apalagi di bulan yang penuh berkah ini.

Untuk itu, marilah kita manfaatkan bulan Ramadhan ini untuk terus menebar kebaikan dengan sesama disertai juga kekhusyukan beribadah. Karena kita tidak akan pernah tahu apakah kita akan berjumpa kembali dengan bulan Ramadhan di tahun berikutnya...? Hanya Allah yang Maha mengetahui, dan kita tidak akan pernah tau akan hal tersebut.

Sebagai bahan pertimbangan agar acara Bukber kita bisa membawa berkah:

1. Pilihlah tempat acara Bukber yang menyediakan fasilitas untuk sholat.

2. Perhatikan kebersihan toilet atau kamar kecil yang disediakan di tempat acara Bukber, supaya tidak ada alasan bagi peserta untuk tidak melaksanakan Sholat.

3. Berdasarkan pengalaman, untuk mengantisipasi, alangkah baiknya jika peserta Bukber di ingatkan untuk membawa perlengkapan sholat.(*)



MPA,PADANG - Pengamat politik dari Universitas Andalas, Dr. Asrinaldi menjelaskan bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sudah memiliki mekanisme dalam menyelesaikan sengketa pemilu. 

"Jika memang ada masalah pidana dan administratif pada Pemilu, bisa dengan cara aturan hukum atau laporkan ke Mahkamah Konstitusi (MK)", kata Asrinaldi.

Lanjutnya, pada negara demokratis dalam menyampaikan pendapat ataupun aspirasi bisa disampaikan pada tempatnya, namun tidak ada istilah "people power" karena bertentangan dengan hukum dan termasuk inkonstitusional dan tidak demokratis.

"People power jelas inkonstitusional dan tidak demokratis, karena bisa menimbulkan konflik horisontal dan anarkis", jelasnya.

Ia juga mengimbau semua tokoh politik dan masyarakat, jika memang ada pelanggaran dan persoalan lain silahkan dibawa ke Mahkamah Konstitusi. 

"Jika ada sengketa Pemilu, bawa ke MK selagi cukup bukti dan itu pasti dilayani dan diterima. Itu adalah mekanisme yang harus diikuti", pungkasnya.(ar/*)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.