-->

Latest Post



MPA, PADANG – Ditresnarkoba Polda Sumatera barat kembali membuat kejutan dengan meringkus tersangka pengedar Narkoba jenis sabu golongan satu pada, Minggu 27 Oktober 2019 pada pukul 01.45 Wib.

Tersangka yang diringkus tersebut berinisial (H),  41 tahun pekerjaan Wiraswata, H ditangkap dengan barang bukti dua paket besar narkotika jenis sabu seberat 2 Kg dan satu unit handphone merk VIVO warna Rose Gold beserta simcardnya.

H ditangkap saat berada didalam mobil bus di jalan Negara KM 13 Sari Lamak Jorong Ketinggian Kenagarian Sari Lamak Kec. Harau Kab. Lima Puluh Kota.

Hal itu disampaikan oleh Wadir Narkoba Polda Sumbar, AKBP Rudi Yulianto yang didampingi Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Syamsi saat jumpa pers di Mapolda Sumbar pada Selasa Siang, (29/10/2019).

Berdasarkan ulahnya tersangka kini  dikenai pasal 144 ayat (2) subsider pasal 112 ayat (2) undang-undang RI nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman pidana mati, pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 6 tahun, dan paling lama 20 tahun penjara. (ar)


MPA, PADANG  - Setelah berhasil melewati tahapan seleksi yang cukup ketat, sebanyak 598 Calon Tamtama PK TNI AD Gelombang II Tahun 2019 Sub Panitia Daerah (Panda) Padang mengikuti Sidang Parade guna menentukan lanjut atau tidaknya mereka dalam mengikuti seleksi ke Tingkat Pusat di Secata B Rindam I/BB Padang Panjang. Sidang Parade ini berlangsung di Gedung Sapta Marga Korem 032/Wirabraja Jalan Jenderal Sudirman No. 29 Kota Padang Sumbar, Selasa (29/10).

Pelaksanaan sidang parade penerimaan Calon Tamtama ini dipimpin langsung Danrem 032/Wbr Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo didampingi Kasrem Kolonel Inf Edi Nurhabad, Kasipers Kolonel Inf Jajang Kurniawan, Kasiintel Kolonel Kav Mukmin, Kasiops Kolonel Inf Sugiyono, Kasiren Kolonel Inf AT. Chrishardjoko, Kasiter Kolonel Inf Budi Prasetyo, Kaajenrem Letkol Caj Drs. Sutan Diapari Siregar, Dandenkesyah 01.04.04 Padang Letkol Ckm Yurizal, SKM, Karumkit Reksodiwiryo Padang Letkol Ckm dr. Syahrial, Sp.B Kajasrem Kapten Inf Joni Effendi serta staf yang terkait dalam proses seleksi dan parade ini.

Para peserta yang mengikuti parade merupakan calon-calon terbaik dan terpilih yang mendaftarkan diri melalui Ajenrem 032 Padang, karena telah melewati seluruh tahapan pemeriksaan awal yang sangat ketat dan teliti, meliputi aspek administrasi, kesehatan, jasmani  yang dilaksanakan secara obyektif dan transparan, sesuai ketentuan. Ini merupakan penentuan awal untuk memilih calon prajurit berkualitas.

Komandan Korem 032/Wbr Brigjen TNI Kunto Arief Wibowo dalam sambutannya mengatakan, seleksi penerimaan Cata PK TNI AD Gelombang II Tahun 2019 ini merupakan salah satu program kerja TNI AD dalam rangka penyediaan personel Tamtama guna memenuhi kebutuhan organisasi TNI AD. Hasil yang dicapai dari kegiatan penerimaan calon tamtama PK ini, secara kuantitas maupun kualitas akan berpengaruh langsung bagi pembangunan kekuatan TNI AD

Danrem menyampaikan, dihadapkan dengan tantangan dan tuntutan tugas TNI AD ke depan yang semakin berat, kompleks dan multi dimensi, maka dituntut secara sungguh-sungguh mempersiapkan calon prajurit yang berkualitas, salah satunya melalui proses werving.

“Bila calon prajurit yang akan dididik, unggul dan berbobot, sesuai kriteria yang dipersyaratkan, tentu output-nya juga akan berkualitas,”tegasnya.

“Kita ingin hanya calon yang berkualitas, memenuhi persyaratan dan terbaiklah yang layak lulus. Kita harus konsisten pada ketentuan dan norma yang berlaku, karena baik buruknya kualitas Tamtama dimasa depan akan ditentukan oleh kita semua yang hadir disini,” Tegas Danrem.

Dari 598 para Calon Tamtama PK TNI AD Gelombang II TA. 2019 yang mengikuti sidang parade ini, sejumlah 552 orang dinyatakan lulus untuk mengikuti tahap pemeriksaan dan pengujian tingkat Subpanpus yang akan dilaksanakan pada tanggal 4 hingga 22 November 2019 mendatang di Secata B Rindam I/BB Padang Panjang, Provinsi Sumatera Barat. **


MPA - Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana pada hari ini, Selasa, 29 Oktober 2019, meninjau langsung posko pengungsi pascagempa di Universitas Darussalam, Kecamatan Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah. Mereka yang mengungsi merupakan penyintas gempa Magnitudo 6,5 yang mengguncang wilayah Maluku pada 26 September 2019 lalu.

Saat memberikan sambutan, Presiden Jokowi kembali mengingatkan bahwa Indonesia berada di kawasan cincin api sehingga potensi gempa dan tsunami selalu ada di Indonesia. Sejarah pernah mencatat gempa juga terjadi di beberapa wilayah Indonesia, seperti Aceh, Padang, Bengkulu, Lampung, Banten, Yogyakarta, hingga beberapa tahun terakhir di Nusa Tenggara Barat, Palu dan Donggala, serta Maluku.

"Kita memang tidak ingin, dan selalu memohon kepada Allah SWT agar kita selalu dihindarkan dari yang namanya gempa dan tsunami. Tetapi kalau memang Allah sudah berkehendak ya kita harus menerima dan siap," kata Presiden.

Menurut laporan yang diterima Presiden dari Gubernur Maluku Murad Ismail dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, ada sekitar 12.137 unit rumah yang rusak akibat gempa Maluku. Rinciannya, 2.712 unit rumah rusak berat, 3.317 unit rumah rusak sedang, dan 6.108 unit rumah rusak ringan.

"Laporan tadi malam yang saya terima dari Pak Gubernur dan dari Pak Kepala BNPB ada kurang lebih 12 ribu lebih rumah yang rusak berat rumah, rusak ringan, rumah yang rusaknya sedang," imbuhnya.

Kepala Negara menjelaskan, anggaran di Kementerian PUPR dan di BNPB telah dialokasikan untuk perbaikan rumah-rumah tersebut dan akan segera disalurkan setelah menjalani sejumlah prosedur.

"Yang kedua, kita juga sedikit menunggu agar gempanya itu reda, ya. Ini kalau malam saya dengar masih ada yang kecil-kecil, begitu ya? Gempa kecil-kecil. Semoga itu cepat hilang sehingga pembangunan rumah itu bisa dikerjakan oleh masyarakat yang nanti dikoordinasi oleh pemerintah daerah, anggarannya dari pusat," paparnya.

Adapun besaran bantuan untuk perbaikan rumah warga tersebut yaitu Rp50 juta untuk rumah rusak berat, Rp25 juta untuk rumah rusak sedang, dan Rp10 juta untuk rumah rusak ringan. Presiden mengatakan jumlah tersebut sama seperti yang diberikan di daerah terdampak gempa lainnya.

"Kalau ditanya cukup atau tidak cukup, ini terserah bapak ibu semuanya. Yang penting, yang kita lihat seperti di NTB, di Palu, dengan anggaran yang ada, ini rumah saya lihat di NTB sudah hampir selesai dan juga bisa diselesaikan," katanya.

Presiden Jokowi juga meminta jajaran pemerintahan di daerah seperti camat dan lurah turut memantau dan mengawasi anggaran tersebut. Terutama mengingat anggaran tersebut akan langsung diberikan kepada masyarakat terdampak gempa.

Terkait pembangunan rumah warga yang rusak, Kepala Negara berharap agar masyarakat membangun rumah dengan konsep rumah tahan gempa seperti halnya yang dilakukan warga di Nusa Tenggara Barat (NTB). Untuk itu, pembangunan konstruksi rumah warga akan diarahkan langsung oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

"Ada macam-macam, ada yang pakai beton, ada yang sistem RISHA ada, jadi kalau ada gempa itu yang goyang hanya konstruksinya tetapi dinding dan lainnya tetap itu. Saya kira kita harus mengikuti itu," tandasnya.

Turut mendampingi Presiden Jokowi dan Ibu Iriana saat meninjau posko pengungsi antara lain, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala BNPB Doni Monardo, dan Gubernur Maluku Murad Ismail.


Ambon, 29 Oktober 2019
Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden

Erlin Suastini

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.