-->

Latest Post

Photo Istimewa

PADANG  - Wali Kota Padang H.Mahyeldi Ansharullah mengatakan, bahwasanya Allah telah mengerakan hati warga Kota Padang, baik pimpinan perusahaan dan pimpinan BUMN dan BUMD yang ada di Padang untuk membantu penanganan virus corona atau covid-19 yang tengah mewabah di Kota Padang.

Seperti saat ini, PT Japfa Comfeed telah memberikan sebanyak 18 ribu butir telur ayam kepada Pemerintah Kota Padang untuk disalurkan kepada warga yang terdampak wabah covid-19. 

Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis oleh pimpinan PT Japfa Comfeed Sadra Alharis dan diterima langsung oleh Wali Kota Padang Mahyeldi dikediaman resminya, jalan A. Yani No.11 Padang, Kamis (9/4/2020) 

Wali kota Mahyeldi menjelaskan, kapan berakhirnya covid-19 ini belum tahu, yang bisa dilakukan untuk sekarang beikhtiar sembari berdoa kepada Allah supaya musibah ini cepat berlalu. Saat ini, yang paling terasa dari wabah virus corona ini adalah para pelaku UMKM dan bidang jasa dan sektor infromal. 

"Semoga dengan kehadiran dan bantuan yang diberikan PT Japfa Comfeed pada hari ini betul-betul memberikan obat terhadap warga Kota Padang terdampak akibat musibah Covid-19," ujar wako.

Sementara itu, pimpinan perusahan PT Japfa Comfeed Sadra Alharis mengatakan, bantuan dari PT Japfa Comfeed merupakan bentuk kepedulian kepada warga Kota Padang yang terjangkit wabah virus  corona. 

“Hari ini kita menyerahkan 18 ribu butir telur. Dan langsung kita serahkan kepada Walikota dan diharapkan dapat membantu kebutuhan masyarakat Kota Padang,” kata Sandra Alharis.

Turut hadir dalam acara ini, Kepala DPMPTSP Corri Saidan, Kadis Pertanian Syahrial Kamat, Kadis Koperasi dan UMKM Suhandra, Kabag Perekonomian Swesti Fanloni dan SDA, Kabag Prokopim Amrizal Rengganis dan beberapa pejabat Dinas Sosial Kota Padang. (Humas Pemko Padang)




Ilustrasi penduduk kota Wuhan, China usai lockdown

MPA – Setelah pemerintahnya mencabut penguncian wilayah (lockdown) akibat virus corona (Covid-19), Masyarakat Kota Wuhan, China kini kembali bebas untuk keluar rumah.

Untuk semua pasangan kekasih di Wuhan, pencabutan lockdown membuat mereka bergegas melangsungkan rencana pernikahan yang tertunda. Apalagi setelah mereka dikurung di rumah selama lebih dari 2 bulan itu.

Mespun demikian, proses pernikahan di Wuhan saat ini masih menghadapi sejumlah pantangan.
  
Salah seorang karyawan dari Kantor Pendaftaran Perkawinan Distrik Wuhan mengatakan bahwa pengantin baru tidak boleh melakukan ritual tradisional, seperti acara mengambil sumpah, itu untuk menghindari penularan.

Walau demikian, hal tersebut tidak menjadi masalah bagi Xu Lin, seorang warga Wuhan yang menikah pada hari Rabu (8/4) kemarin, pasca lockdown.

"Tidak masalah, karena hari ini adalah hari istimewa, awal baru bagi saya dan bagi Wuhan," kata Xu sebagai mana dilansir dari Global Times, dan CNN Indonesia,  Kamis (9/4).

Akan tetapi, terdapat juga beberapa diantara masyarakat yang terkurung di Wuhan berusaha untuk meninggalkan kota tersebut.

Cao Lin, seorang warga Guizhou yang terjebak di Wuhan sejak Januari, membulatkan tekadnya untuk menjauhkan diri dari kota tersebut selamanya.

"Selama 80 hari terakhir, saya berjanji pada diri sendiri bahwa saya tidak akan pernah kembali ke Wuhan lagi," kata Cao.

Cao mengatakan dirinya tak kuasa menahan haru ketika melihat siaran langsung yang menyatakan pencabutan lockdown oleh pemerintah. Ia berharap kota Wuhan dapat pulih dan kembali normal secepatnya.

"Hati saya akan selalu ada di sana dengan kota yang kuat, berani dan heroik ini," ungkapnya.

Wakil Gubernur Provinsi Hubei, Cao Guangjing mengatakan, pencabutan lockdown di Wuhan menandai kemajuan yang menentukan dalam pertempuran kota melawan virus.

Kekhawatiran Masih Melekat

Meski melegakan masyarakat China, pencabutan lockdown Wuhan juga memicu kecurigaan dari berbagai pihak luar.

Beberapa pihak mempertanyakan keputusan pencabutan lockdown di Wuhan, dan bertanya-tanya apakah tidak terlalu dini untuk mencabut larangan tersebut karena khawatir gelombang kedua wabah bisa terjadi.
  
Terlebih, beberapa pihak juga berpendapat Wuhan tidak melaporkan jumlah infeksi sebenarnya.

Karena semakin banyak orang Wuhan melakukan perjalanan ke luar kota usai lockdown, kota-kota China lainnya juga telah memberlakukan tes untuk penduduk yang kembali dari Wuhan untuk mencegah penularan lebih lanjut.

Misalnya, pemerintah kota Beijing mengharuskan siapa pun yang datang dari Wuhan menjalani tes nukleat dua kali. Satu kali saat sebelum mereka meninggalkan Wuhan dan setelah mereka tiba di Beijing. (*)


Polisi melakukan pengawasan lalu lintas terkait pelaksanaan PSBB di DKI Jakarta.

MPA, JAKARTA – Selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), pencegahan virus corona (Covid-19) di DKI Jakarta. Kepolisian akan melakukan 'penindakan' bagi pengendara yang tidak memakai masker atau membawa lebih dari setengah kapasitas penumpang, Para pengendara akan diminta putar balik jika melanggar ketentuan tersebut.

"Ketika ada kendaraan yang tidak pakai masker kita putar balikan. Mobil 7 seater diisi 6 orang kita putar balikan," ujar Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yugo pada konferensi pers melalui akun Instagram @humas.pmj, seperti dilansir CNN Indonesia, Jumat (10/4).

Untuk itu, Kepolisian bersama Dinas Perhubungan DKI Jakarta mendirikan 33 titik atau pos pengawasan selama PSBB di pintu-pintu keluar-masuk Jakarta. Beberapa di antaranya di wilayah Kalideres, Kembangan, dan Ciputat.


Titik pemeriksaan juga ditempatkan di Terminal Senen, Tanjung Priok, dan Pulogebang. Kemudian lima titik pemeriksaan lainnya di gerbang tol Jakarta.

Pada 33 titik pemeriksaan tersebut, Sambodo mengatakan polisi bakal mengawasi pengendara yang lalu-lalang. Jika tidak memakai masker, berpenumpang lebih dari kapasitas yang ditentukan atau posisi duduk penumpang berdekatan, kendaraan akan diberhentikan.

Sambodo mengatakan nantinya Dishub akan membuat peraturan turunan untuk mengatur lebih jelas perkara ini. Namun, hingga kini pihaknya masih memberlakukan imbauan langsung di lokasi.

"Walaupun hanya dua orang satu mobil tapi bersebelahan, kita minta penumpang duduk di belakang. Jadi sanksi tidak mesti sanksi hukum. Bisa dibetulkan perilakunya saat itu di tempat itu," jelasnya.

Pada kesempatan yang sama Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kembali menekankan pihaknya tidak mengutamakan sanksi selama PSBB. Imbauan menjadi prioritas utama dalam sosialisasi kepada masyarakat.

"Aturan sanksi bagi kami opsi yang terakhir kita lakukan. Bahwa [selama] PSBB kita harapkan yang utama kesadaran masyarakat," ujarnya.

Jumat (10/4) ini merupakan hari pertama PSBB berlaku di Jakarta untuk menekan penyebaran penularan virus corona (Covid-19). PSBB akan berlaku dua minggu ke depan dan diharapkan masyarakat tidak keluar rumah.

Kendaraan pribadi juga dilarang keluar kecuali untuk membeli kebutuhan pokok dan kepentingan kesehatan. (*)


Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.