-->

Latest Post

Photo Istimewa
MPA, PADANG - Kapolda Sumbar Irjen Pol. Drs. Toni Harmanto, M.H Selasa (14/04/2020) pagi, sekitar pukul 09.00 WIB., mengunjungi lokasi pelatihan menjahit pembuatan masker yang diikuti oleh 18 personel Polwan Polda Sumbar.

Pelatihan tersebut bertempat di Balai Latihan Kerja (BLK) Padang, jalan Raya Sungai Balang, Bandar Buat, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang, dan berlangsung  selama 14 hari kerja.  

Kegiatan yang di ikuti oleh 18 personel Polwan ini dilakukan, karena saat ini masker memang sangat dibutuhkan untuk mencegah penyebaran wabah virus corona (covid-19).

Dalam peninjauan tersebut, Kapolda Toni Harmanto didampingi Kepala BLK Padang,  Syamsi Hari, SE, MM, Irwasda Polda Sumbar Kombes. Pol. Kasihan Rahmadi, SH, MH, Karo SDM Polda Sumbar Hendra Wirawan, SH, SIK, MH, Kabid Humas Polda Sumbar Kombes. Pol. Satake Bayu, SIK. (Ar)


Sumber: Bidhumas Polda Sumbar



Ilustrasi corona

PADANG – Pemerintah Kota (Pemko) Padang memperpanjang masa belajar di rumah bagi Siswa serta tanggap darurat Corona hingga 29 Mei. Perpanjangan dilakukan guna mengantisipasi penyebaran wabah virus corona (Covid-19).

"(Libur sekolah) kita perpanjang sampai waktu adanya pencabutan SK sebelumnya. Masa tanggap darurat kita perpanjang sampai 29 Mei," kata Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah, Selasa (14/4/2020).

Perpanjangan masa belajar dari rumah untuk Siswa adalah yang kedua kalinya dilakukan. Seharusnya, siswa kembali belajar seperti biasa di sekolah pada 1 April, tetapi masa libur diperpanjang hingga 15 April.
  
Sekarang masa libur sekolah diperpanjang lagi. Kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring.

Hingga Selasa (14/3), ada 33 warga Kota Padang yang terkonfirmasi positif Corona. Tiga di antaranya meninggal dunia.

Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) juga sudah mengajukan Kota Padang dan Bukittinggi sebagai daerah yang akan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Kedua kota ini dinilai layak dan memenuhi syaratan untuk itu.

"Berdasarkan kajian, hanya dua kota itu yang layak diterapkan PSBB, karena telah memenuhi persyaratan," kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno setelah memimpin pertemuan penanggulangan COVID-19 di Aula Kantor Gubernur Sumatera Barat, Kota Padang, pada Senin (13/4). (Ar)

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumsel, Yusri. (Foto: Antara).

PALEMBANG - Jumlah orang yang masuk kategori dalam pemantauan atau ODP di Sumatera Selatan (Sumsel) mencapai 2.000-an. Sebagian besar penularan virus corona di daerah tersebut diduga berasal dari transmisi luar.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumsel, Yusri mengatakan, sebanyak 2.020 orang di Sumsel masuk kategori ODP. Di antaranya ada 1.284 orang yang masih dalam pemantauan.

Meski begitu, dia menilai, penularan wabah corona di wilayahnya masih dapat dikendalikan, sebab virus tersebut dibawa oleh orang yang masuk daerah Sumsel, atau transmisi luar.

"Memang ada juga yang terkena lokal karena mereka ada hubungan keluarga," kata Yusri di Kota Palembang, Sumsel, dikutip dari iNews.id Minggu (12/4/2020).

Sebelumnya, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumsel menyebut hingga Jumat (10/4/2020) ada 18 kasus pasien positif corona di daerahnya, sementara pusat menyebut ada 21 kasus.

Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumsel, Yusri mengatakan, dirinya tidak menolak data Gugus Tugas Pusat. Tapi pihaknya baru bisa memverifikasi 18 kasus.

"Kami tidak menolak data dari pusat yang menyebut ada empat tambahan kasus baru di Sumsel, hanya saja memang setelah dicek silang baru terverifikasi satu dari empat itu," kata Yusri. (*)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.