-->

Latest Post


MPA, TANAH DATAR, – Niniakmamak  Nan Sapalan Puluah di Nagari Panyalaian Kecamatan X Koto Tanah Datar mengapresiasi dan mendukung kegiatan TMMD 108 Kodim 0307 Tanah Datar yang berdampak pada peningkatan ekonomi masyarakat.

Atas nama masyarakat Nagari Panyalaian  Khairul Fahmi Datuak Majo Basa Nan Gelek  mengucapkan terimakasih atas Pelaksanaan TMMN 108 yang dipusatkan di Nagari Panyalaianyan  sangat berdampak pada peningkatan ekonomi warga setempat serta memangkas biaya produksi petani.

“Kami Ninikmamak Nan Sapalan Puluah Nagari Panyalaian sangat mendukung pelaksanaan TMMD 108 karena kegiatan ini menunjang perekonomian masyarakat ,” katak Khairul Fahmi Datuak Majo Basa Nan Gelek  menjawab wartawan Rabu (22/07/2020).

Niniakmamak Nagari Panyalaian ini menyebutkan Sebelum  ruas jalan rintisan TMMD 108 Tanah Datar ini, cost yang dikeluarkan petani cukup berat, sehingga keuntungan petani sangat sedikit sekali. 

“Dengan ada jalan baru ini sangat membantu petani, dulu upah angkut sayur sebesar Rp.2.000 sampai Rp.2.500 sekarung,” Kata Khairul Fahmi  Datuak Majo Basa Nan Gelek.

Setelah ada kegiatan TMMD 108 dengan sasaran fisik pembukaan ruas jalan sepanjang 2800 meter dan lebar 6 meter, tentunya sangat membantu petani, bahkan mobil sudah bisa berhenti di pinggir kebun petani.

Niniak mamak juga berharap, usai pelaksanaan TMMD 108 di Nagari Panyalaian, agar Pemkab Tanah Datar segera meningkatkan ruas jalan yang sudah dibuka dan dikeraskan, sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat.(Penrem 032)


MPA, PADANG - Perumda Tirta Sago Payakumbuh menjalin kemitraan dengan Perusahaan Daerah Air Minum Kota Padang dalam rangka meningkatkan kualitas dan pelayanan kepada konsumen.

“Apa yang sudah bagus di Perumda Air Minum Padang kami adopsi untuk dapat diterapkan di Payakumbuh mulai dari pengelolaan hingga teknologi,” ujar Direktur Utama Perumda Tirta Sago Khairul Ikhwan di Padang, Senin (20/7).

Khairul Ikhwan menyampaikan hal itu usai menggelar pertemuan dengan jajaran Perumda Air Minum Kota Padang dihadiri Dirut Hendra Pebrizal dan Direktur Umum Afrizal Kuning.

Menurut Khairul dalam setahun ke depan pihaknya akan fokus melakukan pembenahan mulai dari administrasi umum hingga teknik, sehingga kualitas pelayanan dapat lebih ditingkatkan termasuk menyiapkan rencana bisnis ke depan. Untuk itu pihaknya bersama jajaran akan menggali bagaimana pengelolaan Perumda Air Minum Padang.

Dari sisi administrasi umum akan dilakukan pembenahan dengan merapikan tata kelola, SOP kepegawaian. Kemudian dari sisi SDM akan dilakukan pemetaan melalui psikolog sehingga dalam melakukan promosi dan proyeksi akan lebih objektif dan tepat.

Selain itu untuk aspek teknik menurut Khairul akan dilakukan pemetaan jaringan yang ada berbasis geografik information system berupa peta jaringan mulai produksi sampai distribusi ke rumah.

Khairul menyebutkan saat Perumda Tirta Sago Payakumbuh memiliki lima sumber air melayani 31.311 pelanggan dengan cakupan sudah mencapai 98 persen. Dengan cakupan sudah 98 persen tidak perlu melakukan penambahan jaringan baru dan fokus meningkatkan kualitas layanan.

“Kami punya target akan melakukan penambahan debit air dari Sungai Batang Tabik sehingga tekanan air menjadi lebih tinggi sampai ke rumah,” ujar Khairul.

Sementara itu, Dirut Perumda Air Minum Padang, Hendra Pebrizal menyebutkan saat ini pihaknya memiliki kapasitas produksi 1.455 liter air per detik dengan jumlah pelanggan 126.030. Untuk cakupan pelayanan mencapai 82,45 persen dengan panjang jaringan pipa mencapai 2.187.420 meter.

Terkait dengan kemitraan yang dijalin dengan Perumda Tirta Sago, Hendra menyambut baik dan berharap dapat memberikan manfaat dalam meningkatkan pelayanan. (**).

Oleh Gusni S,Pd

Pandemi Covid-19 sangat berdampak besar di berbagai sektor, termasuk dunia pendidikan, kegiatan belajar mengajar yang biasanya berlangsung secara tatap muka beralih daring (online).

Pembelajaran yang biasanya bertemu muka menjadi tatap layar, interaksi juga menjadi serba digital, jaringan internet dan keberadaan kuota telah menjadi tulang punggung. Kondisi Work from Home dan Study from Home memaksa semua pihak untuk berupaya memaksimalkan proses pembelajaran.

Disisi  lain, tenaga pendidik harus memastikan kegiatan belajar mengajar supaya tetap berjalan, meskipun peserta didik berada di rumah. Pendidik dituntut mendesain media pembelajaran sebagai inovasi dengan memanfaatkan media daring (online).

Proses kegiatan belajar-mengajar yang dirasa terkesan “mendadak” dan serba digital mesti dihadapi. Walau di dunia pendidikan ini bukan hal baru, mungkin kita hanya terlambat mengetahui dan mengaplikasikannya, tetapi untuk maju kata terlambat tidak mesti kita hadirkan. 

Sesuai dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia terkait Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19).

Kondisi pandemi telah mengakibatkan perubahan yang sangat luar biasa pada pendidikan, dan seolah dipaksa bertransformasi untuk beradaptasi secara drastis melakukan pembelajaran di rumah melalui metode pembelajaran secara daring.

Masa pandemi bagaikan sebuah peluang dalam dunia pendidikan, baik pemanfaatan teknologi seiring dengan industri 4.0, maupun orangtua sebagai mentor, yang jelas pasca-pandemi Covid-19 telah membuat kita menjadi terbiasa dengan sistem sebagai budaya pembelajaran menghadapi era pendidikan digital.

Sebenarnya ini sebuah tantangan yang cukup berat bagi tenaga pendidik, meski tidak sedikit orangtua siswa yang mengeluhkan media pembelajaran jarak jauh melalui daring (internet).

Namun, Pendidik meyakini bahwa siswa milenial sudah tidak asing dengan kehidupan serba digital, bahkan mereka mampu menyelesaikan segala tugas dari gawai cerdas. Justru tantangannya ada pada para pendidik yang mesti segera beradaptasi dengan era digital.

Mesti Pendidik  menyadari bahwa, kalaulah hanya ilmu yang ingin diberikan kepada peserta didik, semua hal bisa mereka dapatkan dari berselancar di mesin pencarian, hal ini patut menjadi renungan. Sekedar pintar dan pandai, teknologi internet mungkin mampu menyajikan dan memberikan segala macam bentuk informasi yang diperlukan. Lalu peran apa yang membedakan pendidik dengan gawai cerdas ?.

Sebenarnya peran guru tidak bisa digantikan dengan teknologi, guru bukan sekedar sumber ilmu pengetahuan, keberadaan fisik guru tetap dibutuhkan oleh peserta didik dalam proses belajar mengajar, fungsinya tidak hanya menyampaikan materi dan transfer ilmu, namun mendidik karakter serta mengajarkan bagaimana memaknai, dan menjalani hidup dengan lebih baik, untuk hal ini tidak bisa kita temukan dalam gawai yang cerdas.

Jadi, intinya teknologi diciptakan hanya sebagai pelengkap guna membantu mengerjakan tugas dan tanggung jawab dalam pendidikan, namun bukan untuk menggantikan peran sang pendidik, dan  era digital juga bukan tantangan bagi pendidik.

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.