-->

Latest Post

PADANG - Bentuk kepedulian terhadap lingkungan, Polri menggelar kegiatan bersih-bersih serentak pada Kamis (13/7).


Begitu juga dengan Polda Sumbar beserta seluruh Polres dan Polsek di jajarannya, yang melaksanakan aksi bersih-bersih bersama masyarakat. 

Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Pol Dwi Sulistyawan, S.Ik mengatakan, kegiatan tersebut merupakan rangkaian dari peringatan Hari Bhayangkara ke-77 tahun 2023.


"Kegiatan pembersihan ini dikhususkan di daerah-daerah maupun wilayah pantai, mangrove, kemudian di lokasi pembuangan sampah yang memang berantakan," katanya.


Ia menyebut, tujuan dari pelaksanaan ini adalah untuk membersihkan sampah-sampah yang berserakan sehingga nantinya menjadi indah. 


"Semua jadi bersih, itu yang pertama. Yang kedua untuk bersinergi dengan masyarakat, instansi terkait. Karena bukan Polri saja yang melaksanakan ini, tetapi ada instansi terkait, masyarakat juga komunitas lainnya," ucapnya. 


"Ini membuktikan bahwa Polri ini perhatian, peduli terhadap lingkungan. Agar lingkungan dimanapun terlihat bersih," pungkasnya menambahkan.(*)

PADANG - Akibat hujan deras sejak Kamis sore hingga Jumat pagi, beberapa kawasan baik perumahan maupun jalan-jalan Kota Padang dilanda banjir, (14/7/2023).

Berdasarkan hasil survey awak media sementara, Kota Padang merata dilanda banjir. Mulai dari Kecamatan Padang Selatan, Padang Barat, Koto Tangah, Nanggalo, Pauh, sudah banjir. Dan, Paling parah Dadok Tunggul Hitam, Kecamatan Koto Tangah, tinggi air mencapai dua meter.


Penyebab banjir di Kota Padang adalah tingginya intensitas hujan sejak Kamis sore. Hal itulah yang memicu aliran sungai dan kali meluap. Ada dua sungai/kali yang meluap, yaitu Banda Sirah dan Maransi. Selain itu, saluran drainase yang tersumbat sampah juga ikut andil memicu banjir.


Warga perumahan sekitar Parak Jambu mengatakan, banjir masuk ke rumahnya sejak pukul 03.00. Sekitar pukul 06.00, ketinggian air di dalam rumah mencapai sepinggang atau 80-90 cm, sedangkan di halaman rumah sekitar seleher atau 1,5 meter.


Kemudian, warga Padang pasir 9 kecamatan Padang Barat juga berucap, akibat buruknya sistem dreinase Kota Padang, air mulai masuk kerumahnya mulai dari pukul 20.30 Wib, hingga ketinggian dengkul kaki orang dewasa. Dan surut di pukul 06.00, pagi harinya, ujar Jhon Pratama sembari mengeluh lantaran tidak tidur semalaman.


Untuk itu, Jhon berharap pada pemerintah Kota Padang supaya membenahi sistem dreinase yang ada di Padang Pasir 9. Sebab, diare kita jika hujan air selalu masuk ke dalam rumah, dan sumber air tersebut dari luapan dreinase, tutur jhon


Jhon mengatakan, pada dasarnya, saluran drainase perkotaan adalah salah satu prasarana yang berperan sebagai pengering dan pengalir air hujan dari suatu wilayah perkotaan, yang meliputi pemukiman, kawasan industri dan perdagangan, sekolah, rumah sakit, serta tempat-tempat lainnya yang merupakan bagian dari sarana kota. 


Selain itu, saluran drainase juga berfungsi mengendalikan kelebihan air dipermukaan, sehingga tidak menimbulkan dampak negatif seperti banjir dikala hujan. Dengan demikian, saluran drainase dibangun untuk dapat memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat, bukan sebaliknya yang bisa menyengsarakan masyarakat dikala hujan melanda.


Sama diketahui Kata Jhon, pemeliharaan drainase perkotaan primer, sekunder dan tersier sudah tentu menjadi tanggung jawab pemerintah Daerah. (An)

PARIAMAN - Akibat kurangnya sosialisasi, pekerjaan Rekontruksi Peningkatan Kapasitas Struktur Jalan (DAK) SIMP. Jembatan Sunur-SIM.KP. Keling, yang dikerjakan penyedia jasa CV. Salon dan Konsultant Perenca CV. Parades, serta Konsultant Pengawas CV. RF, dihentikan warga.

Berdasarkan hasil investigasi awak media (13/7), pekerjaan dibawah tanggung jawab Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan, nomor kontrak: 02/SPP/DPUPRP.PRM/2023, tanggal kontrak 22 Mei 2023, yang bernilai Rp. 7.291.382.682,00, dengan waktu pelaksanaan 180 hari kalender terhenti. Sebab, ada sebagian lahan milik warga terpakai untuk proyek tersebut.


" Pekerjaan yang dimulai pada 22 Mei 2023 terpaksa kami hentikan. Karena, lahan milik kami terpakai untuk pekerjaan dengan waktu selesai 17 November 2023 ini kurang lebih satu meter, " ujar Zayadi warga kelurahan Karan Aur, Pariaman.


Zayadi mengatakan, kita sebenarnya kita tidak berniat untuk menghalangi pembangunan. Tapi, alangkah baiknya sebelum kegiatan proyek dimulai, pihak Dinas PUPR Pariaman, maupun rekanan melakukan komunikasi dengan yang lahannya terpakai. Untuk hal ini kita tidak meminta apa-apa, kita hanya inginkan pihak terkait melakukan kordinasi, harap Zayadi.


Disisilain, terkait dilema adanya penghentian pekerjaan oleh warga yang lahannya terpakai untuk pembangunan, Kabid Bina Marga (BM), Dinas PUPR Kota Pariaman, Nopriadi Sukri alias Nono (13/7), saat dikonfirmasi awak media lewat WhatsApp tidak berjawab alias bungkam. Begitu juga sebaliknya dengan pelaksa lapangan Dinas PUPR Kota Pariaman, juga juga tidak berjawab.


Bungkamnya Nopriadi Sukri saat dihubungi awak media, seakan ada hal yang ditutup-tutupi mengenai pembebasan lahan warga terkena dampak dari proyek yang berlangsung saat ini.  


Hingga berita ini diterbitkan, redaksi tetap berupaya melakukan konfirmasi ke pihak terkait lainnya. (An)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.