-->

Latest Post

PADANG PANJANG - Penjabat (Pj) Wali Kota, Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si paparkan berbagai program dalam Dialog Khusus Padang TV, Rabu (20/12) di Rumah Dinas Wali Kota.


Dalam program dialog yang dipandu presenter, Defri Mulyadi ini, Sonny menyampaikan, hingga saat ini beberapa program Pemko terus berjalan.


"Kita terus melakukan sejumlah upaya untuk menjaga stabilitas harga dan terkendalinya inflasi di Kota Padang Panjang. Ini merupakan fokus kita karena menjadi salah satu tugas sebagai Pj Wali Kota," tuturnya.


Selain itu, tambahnya, Pemko berupaya untuk terus mengembangkan sejumlah inovasi yang bermanfaat bagi kinerja ASN dan mempermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan.


"Pemko tetap hadir untuk warga dengan segala kewajibannya. Motivasinya untuk melayani masyarakat dengan berbagai inovasi. Seluruh OPD berpacu untuk melahirkan inovasi. Dengan berbagai inovasi yang diciptakan tersebut, Padang Panjang untuk ketiga kali secara berturut-turut meraih penghargaan Kota Sangat Inovatif dalam IGA 2023. Hari ini kita juga luncurkan lima program inovasi di Dinas Dukcapil ," ungkapnya.


Terkait Pemilu 2024, tambahnya, Pemko juga berkewajiban memfasilitasi untuk kelancaran dan menyukseskan penyelenggaraan.


"Kita terus mengingatkan ASN di lingkungan Pemko agar tetap menjaga netralitas. Netralitas merupakan harga mati. Khusus untuk Pilkada, kita juga telah menyalurkan pembiayaan penyelenggaraannya.  Alhamdulillah untuk 2023 ini kita termasuk yang tercepat dalam pengalokasian hibah tersebut," ungkapnya.


Di akhir dialog, Sonny berharap dukungan jajaran Pemko agar tugas dan amanah ini dapat berjalan optimal. Sehingga masyarakat tetap terlayani dengan baik.


"Kita optimis akan tetap memberikan yang terbaik bagi masyarakat Padang Panjang. Semoga dengan kerja sama dan dukungan, roda pemerintahan dan pelayanan publik dapat berjalan dengan baik," harapnya. 


Menurut rencana, program dialog khusus ini akan tayang di Padang TV pada Jumat (22/12) lusa pukul 17:00 WIB.(Ad/Jn)

PADANG PANJANG - Penjabat (Pj) Wali Kota, Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si membuka kegiatan Pemberdayaan Masyarakat Melalui Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) bersama Anggota Komisi IX DPR RI, dr. H. Suir Syam, M.Kes, M.MR, Rabu (20/12) bertempat di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud). 


Kegiatan yang menghadirkan narasumber dari Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Padang ini diikuti hampir 500-an masyarakat dari berbagai elemen.

Sonny menyampaikan apresiasi atas perhatian mantan wali kota periode 2003-2013 itu yang terus diberikan untuk Padang Panjang.


"Selama ini sudah sangat banyak program melalui usulan Beliau, baik di bidang kesehatan dan ketenagakerjaan untuk Padang Panjang. Karena kita mengakui pembangunan itu tidak cukup hanya mengandalkan APBD saja," tuturnya.


Pihaknya menyambut baik kegiatan KIE ini karena sangat penting, terlebih Kota Padang Panjang yang terkenal dengan kulinernya.


"Padang Panjang sebagai Kota Kuliner harus memperhatikan kesehatan dan keamanan makanan di samping rasa. Semoga ke depan kegiatan seperti dapat berlanjut dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat," harapnya. 

Sementara itu, Suir Syam mengimbau masyarakat agar senantiasa menerapkan pola hidup sehat dan melengkapi gizi yang seimbang. 


"Produk obat dan makanan merupakan komoditi yang selalu digunakan masyarakat. Perlu pemahaman kita karena penggunaan produk yang salah atau tidak tepat, akan berakibat buruk terhadap kesehatan. Mari menjadi konsumen cerdas terkait produk obat dan makanan tersebut," ajaknya. (Ad/JM)

PADANG – Inflasi daerah Sumatera Barat (Sumbar) menunjukkan penurunan yang signifikan. Jika pada tahun 2022 inflasi Sumbar tertinggi di Indonesia sebesar 7,43 persen. Pada tahun 2023, inflasi Sumbar menunjukkan realisasi sebesar 3,14 persen (yoy).

Hal itu terungkap dalam kunjungan kerja Anggota Komite IV DPD RI H. Leonardy Harmainy Dt. Bandaro Basa, S.IP., MH ke Kantor Bank Indonesia Perwakilan Sumbar, Senin 18 Desember 2023. 


Kunjungan itu dilakukan dalam rangka Tugas Pengawasan Pelaksanaan Undang-undang No. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia fokus kepada inflasi daerah. “Inflasi daerah Sumbar yang kini turun drastis ke angka 3,14 persen dan menjadikan Sumbar kini berada di posisi ke-22 dari 34 provinsi di Indonesia sangat perlu kita apresiasi. Dengan prestasi ini TPID Sumbar bisa dikatakan sukses menurunkan tingkat inflasi. Ini berkat koordinasi, sinergi yang terintegrasi dari pemerintah kota/kabupaten dan pemerintah provinsi,” ungkapnya. 

Ini artinya, program pusat, provinsi, kabupaten dan kota terintegrasi dengan baik. Bukan tumpang tindih dari sisi penganggaran terkait pengendalian inflasi. Ditegaskan oleh Leonardy, pada kunjungan sebelumnya pada kuartal I 2023 setelah inflasi Sumbar pada tahun 2022 dinyatakan paling tinggi di Indonesia. Tentu Bank Indonesia Perwakilan Sumbar mendapat pertanyaan-pertanyaan dalam berbagai pertemuan. 


“Ketika prestasinya baik seperti ini, tentu perlu kita kabarkan pula. Sehingga 9 langkah strategis penanggulangan inflasi di Sumbar dengan Gerakan Sumbar Gempur Inflasi bisa jadi percontohan bagi provinsi lainnya di Indonesia,” ungkapnya.


Leonardy menegaskan, keberhasilan Sumbar menurunkan inflasi lebih dari 100 persen itu merupakan prestasi yang patut kita apresiasi. Keberhasilan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Sumbar tentu tak lepas dari peran Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Barat beserta jajarannya. Leonardy berharap, keberhasilan Gerakan Sumbar Gempur Inflasi diselaraskan menjadi Gerakan Sumbar Gembur Pertumbuhan Ekonomi. 


Kepala Bank Indonesia Sumatera Barat beserta jajarannya juga semakin giat menggenjot pertumbuhan ekonomi di Sumbar. Sektor penyumbang pertumbuhan ekonomi seperti pertanian terus ditingkatkan. Begitu juga sektor lain seperti jasa, perdagangan, pariwisata, pendidikan dan kesehatan. Sektor industri perlu didorong.


Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Barat, Endang Kurnia Saputra yang didampingi Kepala Fungsi Perumusan Kebijakan Ekonomi Ridwan Anhar, Kepala Tim Implementasi Ekonomi Daerah, Lukman Hakim dan sejumlah staf mengatakan, “Alhamdulillah dengan kerjasama tim pengendali inflasi daerah yang diketuai oleh Pak Gubernur, inflasi daerah bisa turun signifikan. Kami pun berharap masukan Bapak bagaimana langkah BI Sumbar di tahun depan untuk mengendalikan inflasi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah ini.”


Endang mengatakan berdasarkan tahun kalender, inflasi Sumbar terjaga rendah sebesar 2,18 persen. Dan berada di bawah rata-rata nasional. 

“Ini sesuai dengan target pemerintah. Jadi, bisa dibayangkan penurunannya jika akhir tahun lalu 7,43 persen sementara tahun ini diperkirakan sebesar 2,18 persen. Ini prestasi Sumatera Barat yang membuat bangga Bank Indonesia,” tegasnya.


Endang lebih jauh menyebutkan, TPID Sumatera Barat berada di urutan terbaik kedua dalam pengendalian inflasi di Kawasan Sumatera. Dan TPID Kabupaten Tanah Datar menjadi terbaik 1 tingkat kabupaten/kota di Kawasan Sumatera pada tahun ini. Hadiahnya penambahan dana insentif daerah sebesar Rp8,3 miliar untuk Tanah Datar dan sebesar Rp11 miliar untuk Sumatera Barat. 


“Saya menyarankan TPID ini dipakai lagi dalam pengendalian inflasi daerah tahun 2024. Saya belum pernah melihat Toko Tani Indonesia Centre (TTIC) sebaik yang di sini,” harapnya.


Endang menyebutkan rahasia keberhasilan itu antara lain adalah pertama optimalisasi anggaran Kementerian/lembaga untuk operasi pasar serta daya beli dimana di Sumbar ada 225 titik pasar murah, kedua subsidi pangan yang bersinergi dengan BPMD Sumbar, ketiga subsidi ongkos angkut di Kepulauan Mentawai, keempat perluasan gerakan budidaya tanaman pangan mandiri.


Dan kelima, implementasi best practices pertanian dan pemberian bantuan alsintan, keenam perluasan dan penguatan KAD, ketujuh komunikasi pengendalian inflasi yang intensif, kedelapan penguatan data dan informasi pangan dan kegiatan inovatif lainnya.

Diantara kegiatan inovatif lain ini seperti membentuk komunitas peduli inflasi, sekolah peduli inflasi, pesantren pendukung ketahanan pangan, toko pengendalian inflasi pesantren. Juga ada implementasi inovasi dalam menekan biaya produksi seperti bajak sawah gratis dan subsidi asuransi petani. 


Tak lupa Endang mengingatkan tentang risiko tekanan inflasi akibat momen Natal dan tahun baru. Begitu juga dengan pengaruh erupsi Marapi. Komoditas pangan yang perlu mendapat perhatian adalah beras kualitas bawah, beras kualitas medium, bawang merah, cabai merah, cabai rawit, dan gula pasir. (*)

Contact Form

Name

Email *

Message *

Powered by Blogger.