Baca Juga
- Serahkan Bentor pada 5 Kelompok Tani di Pessel, Anggota DPRD Sumbar Fraksi PPP Imral Adenansi : Semoga Manfaatnya Dapat Dirasakan
- Anggota MPR RI, H. Leonardy Harmainy Sosialisasikan Empat Pilar ke Masyarakat Hukum Adat Nagari Kurai Limo Jorong Bukittinggi
- Enam Fraksi DPRD PP Sampaikan Pandangan Umum Ranperda APBD 2024 serta Ranperda Pajak dan Retribusi Daerah, Pj Walikota, Sonny Budaya Putra: Kita Akan Segera Beri Jawaban
MPA,PADANG - DPRD Kota Padang
mempertanyakan 24 Panti Asuhan yang berada di Kota Padang, hal ini
disebabkan kondisi sarana dan prasarana yang tidak memadai dan
memprihatinkan. hal ini dibenarkan oleh Kepala Bagian (Kabag) Kesra Kota
Padang Jamilus.Jamilus mengatakan, memang untuk Panti Asuhan perlu perhatian
pemerintah . Ada sebanyak 24 Panti Asuhan di Kota Padang, dan dari kunjungan ke
lapangan sangat memprihatinkan, masih sangat banyak sarana dan prasarana panti
asuhan yang tidak memadai.
“Saat ini pemko Padang baru
melakukan pembinaan-pembinaan tentang penguatan kelembagaan panti, bantuan
sosial untuk panti. Namun memang bantuan untuk panti-panti asuhan ini belum
mencukupi,” kata Jamilus
Dikatakan Jamilus, dari pembahasan kita
bersama Pansus II DPRD Padang, direkomendasikan untuk penambahan anggaran untuk
biaya operasional Panti Asuhan ini. Kita sedang merancang anggarannya, berapa
untuk anak panti apakah nanti pertiap bulannya, nanti melihat pada anggaran,”
kata Jamilus dari ruang kerjanya, Kamis ( 19/10).Kemudian menyangkut anggaran
operasional untuk Garin Masjid dan Mushalla yang merupakan progul Walikota dan
Wakil Walikota Padang Bapak Mahyeldi – Emzalmi, memang pada tahun sebelumnya di
2015 kita belum menganggarkannya, dan saat ini telah dianggarkan namun belum
semuanya terealisasikan.
“Saat ini memang baru terealisasikan
sekitar 335 dari keselurahanya sekitar 1600 garin Masjid dan Mushalla,”
ujarnya.
Jamilus menjelaskan, untuk anggaran
operasional kita namakan anggaran operasional Imam/Garin Masjid dan Mushalla,
karena disebagian daerah garin ini juga salah satunya langsung berfungsi
menjadi imam. Kita juga menginginkan para Garin Masjid dan Mushalla adalah
orang – orang yang langsung mampu menjadi Imam dan kita adakan pelatihan selama
tiga hari untuk itu, sehingga disana ada ketenangan, kenyamaman jamaah setiap
harinya sholat di Masjid maupun Mushalla, karena imamnya sudah ada langsung
disana,” ungkapnya.
Sebelumnya diketahui dalam rapat
pembahasan Anggaran Pembangunan Belanja Daerah 2018 bersama Bagian Kesra Kota
Padang diketahui masih minimnya perhatian kepada Panti Asuhan dan belum
terakomodirnya bantuan operasional bagi seluruh Garin Masjid/ Musholla yang
sesuai dengan 10 program unggulan janji Mahyeldi – Emzali di angka 200% Dalam
pembahasan itu Maidestal Hari Mahesa mengatakan, kita tahu bahwasanya Kota
Padang digadang – gadang adalah kota layak anak, sementara masih banyak anak
yatim dan piatu kita di Panti Asuhan yang belum tersentuh bantuan.
“Menurut ajaran agama manapun pastilah
anak yatim piatu harus dan wajib kita bantu, begitu juga halnya dari oleh
negara maupun pemerintah sendiri,” katanya.
Kemudian terkait belum tercapainya
kenaikan bantuan operasional Garin Masjid / Mushalla ternyata bantuan tersebut
hanya untuk kurang lebih kepada 335 Garin Masjid/Mushalla saat ini. Sementara
yang mana Masjid dan Mushalla se Kota Padang kurang lebih 1600 an
Masjid/Mushalla, berarti garinnya lebih kurang juga sekitar lebih kuran 1600
orang di Kota Padang, berarti belum sampai 50 persen yang terakomodir, hanya
baru 335 Masjid dan Mushalla saja.
“Maka dari itu kita mendorong agar
bantuan operasional untuk panti asuhan dan garin Masjid/Mushalla untuk secara
keseluruhan mendapatkannya. Untuk garin tidak hanya yang berjumlah 355 orang
dari total 1600 an Garin Masjid/ Musholla dari laporan yang kita terima dalam
pembahasan kemarin bersama Kesra,” kata Ketua DPC PPP Padang ini.(*)