Baca Juga
- Serahkan Bentor pada 5 Kelompok Tani di Pessel, Anggota DPRD Sumbar Fraksi PPP Imral Adenansi : Semoga Manfaatnya Dapat Dirasakan
- Anggota MPR RI, H. Leonardy Harmainy Sosialisasikan Empat Pilar ke Masyarakat Hukum Adat Nagari Kurai Limo Jorong Bukittinggi
- Enam Fraksi DPRD PP Sampaikan Pandangan Umum Ranperda APBD 2024 serta Ranperda Pajak dan Retribusi Daerah, Pj Walikota, Sonny Budaya Putra: Kita Akan Segera Beri Jawaban
MPA,PADANG
- Ketua Komisi III Bidang Pembangunan dan Lingkungan Hidup DPRD Kota Padang,
Zulhardi Z.Latif menyatakan sikap kecewa atas laporan dan pengakuan yang
disampaikan Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPRKPP)
Kota Padang terkait pokok – pokok pikiran (Pokir) DPRD yang menjadi program di
dinas terkait.
Namun
tidak terealisasikan, malah terjadi Silpa hingga Rp. 20,8 Miliar pada Oktober
2017 ini.Zulhardi Z. Latif mengatakan ada 1 Pokir di dapil nya yang berada pada
paket 9 No 17 yang berlokasi di RW 1 menuju RW 3 (dalam hal pengerasan
jalan,red) di Kelurahan Korong Gadang Kecamatan Kuranji. Ini telah dimasukkan
dan menjadi program di DPRKPP dan malah sudah ditenderkan.
Dari
hearing kita kemarin bersama dinas terkait dikatakan untuk paket 9 No 17 ini
sudah di laksanakan, namun kenyataannya tidak ada sama sekali. “Jangankan satu
truk kerikil masuk ke lokasi, satu kerikil saja tidak sampai ke lokasi
tersebut,” ujar Zulhardi yang lebih akrab disapa Buya ini, Selasa (24/10).
“Nah
ini kan jelas tidak dikerjakan kemana dibawanya, apakah ini dipindahkan ke
tempat lain atau bagaimana. Kalau dipindahkan ke lokasi lain, itu kan tidak
masuk dalam perencanaan yang sudah dibahas dan ini sudah jelas OPD nya salah,
kenapa seenaknya memindahkan begitu saja tanpa persetujuan terlebih dahulu,”
tegasnya.Apalagi sekarang ini sudah e -planing, jadi kegiatan atau program itu
sesuai dengan yang telah diusulkan tidak boleh naik di jalan. Tidak benar
seenaknya saja jika dipindah-pindahkan apa yang telah disepakati dalam
pembahasan, yaitu yang akan dilaksanakan, tidak seenaknya main pindahkan
saja,”pungkasnya.
Kalau
tidak dilaksanakan uangnya dikemanakan. Apakah dikembalikan?, jika iya, berarti
kan program di paket 9 No 17 itu jelas belum dilaksanakan. Kenapa dikatakan
sudah dan ini jelas-jelas disampaikan dalam hearing Komisi III bersama empat
OPD kemarin, yakni Dinas PU, DPRKPP, Dinas Perhubungan dan Dinas Perdagangan
Kota Padang,” sebutnya.
Menurutnya
itu hanya baru satu paket nomor 9 saja yang baru ketahuan, sementara ada 1
hingga 13 paket. Juga diketahui katanya di paket 11 juga terjadi gagal tender,
sementara disana ada anggaran sekitar Rp2,8 Miliar, apa-apa saja pekerjaan yang
ada di paket 11 ini apakah ada yang urgent yang betul perlu untuk masyarakat
sementara kenapa tidak dilaksanakan, kenapa gagal tender untuk paket 11 ini,
katanya. Zulhardi juga mengungkapkan untuk di bulan Oktober ini saja di DPRKPP
sendiri itu sudah terjadi Silpa Rp20,8 Miliar, apalagi nanti di Desember 2017
datang, itu bisa saja meningkat menjadi Rp40 Miliar yang tidak terselesaikan.
Tentunya ini sangat kita sayangkan sekali.
Sementara
kita di DPRD telah menganggarkan dan itu adalah untuk kepentingan masyarakat.
Kenapa tidak bisa realisasikan, sementara masyarakat tentunya sudah
berharap-harap seperti drainasenya untuk diperbaiki, jalan lingkungan,
betonisasi dan segala macamnya.Dalam masalah ini tambah Zulhardi, kita dari
Komisi III sudah meminta DPRKPP untuk segera menyerahkan seluruh daftar paket 1
sampai 13 tersebut yang akan kita awasi satu-persatu. Apakah kegiatan-kegiatan
dalam paket-paket tersebut sudah dilaksanakan apa belum. Kita tidak mau
dibohongi lagi seperti kejadian pada paket 9 No 17 yang katanya sudah
dilaksanakan namun nyatanya nihil.
Ini
hanya baru satu objek saja yang baru ketahuan. Bisa saja terjadi pada
paket-paket yang lainnya, pada pokir-pokir anggota dewan yang lainnya yang
anggarannya sudah masuk di OPD terkait. Nantinya letak data dari paket-paket
ini akan kita serahkan pada anggota dewan di dapil mereka masing-masing untuk
melakukan pengecekan pada paket-paket ini, apakah sudah dikerjakan apa
belum.Kita bukan saja mengawasi untuk pokir itu saja akan tetapi seluruh
program Pemko Padang yang bisa saja tergabung dalam paket 1 hingga 13 ini yang
akan kita cek seluruhnya.
“Jadi
saya harap OPD terkait jangan main-main untuk hal ini, karena ini adalah uang
rakyat yang kita gunakan untuk bangunan Kota Padang agar lebih baik
kedepannya,” ungkap politisi Golkar itu.
Hal
senada juga disampaikan Wakil Ketua DPRD Padang Wahyu Iramana, DPRKPP diminta
harus segera merealisasikan pengerjaan betonisasi jalan lingkung yang
anggarannya dari pokir-pokir anggota dewan. Ia melihat saat ini persoalan jalan
melalui pokir dewan banyak yang belum tuntas dan selesai, sehingga kekecewaan
warga terhadap anggota dewan muncul akibat persoalan ini. Jangan kami yang jadi
disalahkan, jadi kekecewaan masyarakat. Kepada Pemko Padang melalui pihak
terkait harus segera menyelesaikan hal ini,” tegas Wahyu yang juga Ketua DPD
Golkar Padang itu,
Sementara
Norman Kabid Perumahan DPRKPP Padang saat dikonfirmasi melalui selulernya
mengatakan, bahwa untuk paket – paket pengerjaan di DPRKPP masih ada yang
sedang berjalan dan enam paket terkontrak pertama sudah selesai pengerjaannya.
Untuk yang di Kelurahan Korong Gadang ia menyebutkan itu sudah selesai
pelaksanaannya.
Sementara
Silpa yang disebut sebesar Rp20,8 miliar itu tambah Norman, bukanlah sebanyak
itu, kemarin saat hearing itu hanya baru hitungan – hitungan kasarnya saja,
tidak ada Silpa sebesar itu,” ungkapnya. (*)